Breaking News:

Virus Corona

Pemprov DKI Jakarta akan Kaji Opsi Lockdown di Akhir Pekan untuk Tekan Covid-19

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown dalam penanganan Covid-19.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Ahmad Riza Patria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown dalam penanganan Covid-19, Selasa (2/2/2021). 

Indonesia, khususnya Jakarta, tidak bisa menerapkan ini karena strategi lockdown selama dua atau tiga hari dimungkinkan hanya untuk daerah yang memiliki kasus Covid-19 yang relatif sedikit.

Dia mengatakan, salah satu contoh di negara bagian di Australia, yaitu Queensland, langsung melakukan lockdown saat satu kasus Covid-19 ditemukan.

Namun, lockdown bukan bertujuan membatasi pergerakan orang, tetapi untuk memaksimalkan pelacakan dan tes untuk orang yang pernah kontak erat dengan kasus positif.

Dari satu kasus, Queensland mendapat 19.000 kasus kontak dan seluruh kasus kontak dilakukan karantina.

Untuk itu, kata Dicky, Indonesia harus menerapkan lockdown atau PSBB secara total dalam waktu dua minggu.

Atau, jika ingin lebih maksimal, pemerintah bisa mengambil waktu lebih lama, yakni satu bulan ke depan di Jawa-Bali.

Dia menilai tidak akan efektif apabila satu daerah saja yang melakukan lockdown seperti Jakarta saja, tetapi daerah sekitar abai terhadap lockdown yang ada di Jakarta.

"Biar tidak seperti main yoyo, bolak-balik (PSBB), padahal kita tahu pandemi ini masih lama," kata Dicky.

Diminta Pertimbangkan Dampak Ekonomi

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Pemprov DKI Jakarta memikirkan dengan matang opsi lockdown tersebut.

Pasalnya, kata Pras, akan ada banyak sektor yang bersinggungan dengan kebijakan lockdown, termasuk dari sektor ekonomi.

"Jadi kalau lockdown harus dipikirkan matang-matang, sekarang kan semua tersentuh. Masalah ekonomi tersentuh juga kita sangat anjlok dalam pendapatan," ujar Pras, Rabu.

Dia menilai, kondisi penularan Covid-19 di Jakarta memang sangat serius. Namun, sebaiknya masyarakat juga ikut ambil bagian dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Sehingga, opsi lockdown bisa diganti dengan cara menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas sehari-hari.

"Situasi ini emang enggak main-main, (caranya) sama-sama mendukung program dengan SOP (standar operasional prosedur) yang ada. SOP Covid-19 itu," kata Pras.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19JakartaLockdown
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved