Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Ngaku Bingung, Moeldoko Tanggapi Tudingan Ingin Kudeta Partai Demokrat: Ada yang Grogi

Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko buka suara terkait isu keterlibatannya dalam gerakan kudeta di badan partai Demokrat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture KOMPASTV
Gestur santai Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang tersenyum saat menanggapi tudingan keterlibatan kudeta Partai Demokrat, Rabu (3/2/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko buka suara terkait isu keterlibatannya dalam gerakan kudeta di badan Partai Demokrat.

Dalam penuturannya, Moeldoko mengaku bingung namanya ikut tersangkut dalam urusan tersebut.

Melalui klarifikasi langsung yang disiarkan dalam kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (3/2/2021), Moeldoko memberi klarifikasi.

Baca juga: Dituding Kudeta Demokrat demi Maju Pilpres 2024, Moeldoko: Kalau yang Orbitkan Sana Ya Alhamdulillah

Ia mengaku bingung dengan pencatutan namanya dalam isu yang awalnya diungkap oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.

Jenderal TNI tersebut sempat mengakui telah bertemu dengan eks maupun anggota partai Demokrat

Namun, pertemuan tersebut hanya sekedar singgah meminum kopi bersama.

Ia menyindir pihak tertentu yang gugup dengan pertemuan tak resmi tersebut.

"Mungkin banyak yang penasaran," kata Moeldoko.

"Begini ya, ini bingung juga saya, orang ngopi-ngopi kok jadi ramai begini ya."

"Apalagi ada yang grogi lagi, apa sih urusannya ini. Saya itu kan ngopi-ngopi aja," imbuhnya.

Pertemuan tersebut ternyata tak hanya berlangsung sekali.

Moeldoko mengakui telah beberapa kali berkumpul dengan pihak-pihak terkait.

Hal ini menyangkut pekerjaan dan kebiasaannya yang kerap bertemu banyak orang.

"Beberapa kali di sini, ya di luar biasa, wong kerjaan saya bicara kanan-kiri, kan begitu," ujar Moeldoko.

"Dan saya ini siapa sih, saya ini apa? Biasa-biasa aja," imbuhnya.

Moeldoko justru menegaskan agar petinggi Partai Demokrat tak perlu khawatir.

Pasalnya dalam jajarannya, ada mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY.

Ia menyebutkan bahwa gejolak yang terjadi di tubuh partai hanyalah dinamika biasa.

Sehingga, tak patut rasanya juka ditanggai secara berlebihan.

"Di Demokrat ada Pak SBY ada putranya, Mas AHY apalagi kemarin dipilih secara aklamasi kenapa mesti takut, kenapa mesti menanggapi seperti itu," tutur Moeldoko.

"Wong saya biasa-biasa aja, jadi dinamika dalam sebuah partai politik itu biasa, ya seperti itu," tandasnya.

Baca juga: Dituding Ingin Kudeta Demokrat untuk Maju di Pilpres 2024, Moeldoko: Kerjaan Gua Setumpuk Begini

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Moeldoko Tegaskan Satu Hal Sebelum Menyudahi Klarifikasi

Momen tak biasa diperlihatkan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko saat memberikan klarifikasi terkait tudingan terlibat gerakan mengudeta Partai Demokrat.

Di akhir klarifikasinya dan setelah selesai menanggapi beberapa pertanyaan dari wartawan, Moeldoko lantas bergegas meninggalkan stand mic sembari melambaikan tangannya.

Namun tak berselang lama, Moeldoko justru kembali menghampiri stand mic dan menegaskan satu hal.

Saat Moeldoko kembali ke tempat awal berbicara, banyak wartawan yang masih ingin mengajukan pertanyaan kepada mantan Panglima TNI itu.

Namun rupanya, dirinya hanya ingin menegaskan satu hal.

Dilansir TribunWow.com dalam BreakingNews KompasTV, Rabu (3/1/2021), Moeldoko mengatakan bahwa dirinya tidak ingin disebut tidak percaya diri dalam berbicara, khususnya dalam menanggapi persoalan yang menyangkut Demokrat.

"Jangan entar dibilangin Pak Moeldoko enggak percaya diri waktu berbicara," ujar Moeldoko.

Meoldoko lantas menjawab sorotan dari publik yang menyebut dirinya gelisah dan tidak percaya diri pada saat memberikan klarifikasi pertamanya, Senin (3/2/2021).

"Kebetulan waktu saya bicara itu di bawah begini, jadi duduk lagi, kalau sekarang gagah," kata Moeldoko.

"Jadi Moeldoko enggak pernah enggak percaya diri. Catat itu," tegasnya.

Setelah itu, Moeldoko dipastikan memang benar-benar meninggalkan lokasi.

Sebut Dagelan soal Gerakan Kudeta Partai Demokrat

Dalam kesempatan itu, Moeldoko Moeldoko meminta kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak perlu takut.

Karena menurutnya, hal itu merupakan sebuah dinamika yang terjadi di partai politik dan bukan menjadi persoalan besar.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga membantah bahwa dirinya mempunyai tujuan di Pilpres 2024 mendatang.

"Terus dibilangin mau jadi presiden, enggak-enggak aja. Kerjaan gua setumpuk begini, ngurusin yang enggak-enggak aja," ungkapnya.

Oleh karenanya, mantan Panglima TNI itu menilai persoalan adanya gerakan mengambil alih pimpinan Demokrat yang menyeret pejabat pemerintahan merupakan dagelan atau lucu-lucuan.

"Menurut saya, ini kayak dagelan saja, lucu-lucuan, 'Moeldoko mau kudeta', lah kudeta apaan," kata Moeldoko.

Lebih lanjut, meskipun benar begitu, Moeldoko menyebut tidak akan mudah mengambil alih Demokrat dari pemimpin yang sah.

Sehingga dikatakannya, Demokrat tidak perlu menanggapinya secara berlebihan apalagi merasa takut.

"Anggaplah begini saya punya pasukan bersenjata, anggaplah Panglima TNI, emangnya gua bisa gua todong para DPD, DPC. Semua kan ada aturan ada ART dalam sebuah partai politik," jelasnya.

"Jadi kalau kita bicara human capital itu bukan intelektual capital yang pertama, tapi emotional capital. Jadi tenang dalam merespons sesuatu," pungkasnya. (TribunWow.com/ Noviana Primaresti/ Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Partai DemokratMoeldokoAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Susilo Bambang Yudhoyono
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved