Isu Kudeta Partai Demokrat
Moeldoko Jawab Tudingan Ingin Goyang Kursi AHY dari Ketum Demokrat, Sempat Singgung Luhut Pandjaitan
Moeldoko kembali menjawab tudingan soal upaya menggoyang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Pak LBP juga pernah cerita sama saya. Saya juga didatangi oleh mereka mereka, saya juga sama. Tapi gak ribut begini," kata dia.
Moeldoko mengatakan permasalahan ditubuh partai Demokrat merupakan dinamika partai biasa.
Pengurus partai seharusnya tidak perlu takut, karena di Partai Demokrat ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Saya ini siapa sih. Saya ini apa biasa biasa aja. Di Demokrat ada pak SBY ada putranya mas AHY, apalagi dipilih secara aklamasi kenapa mesti takut ya . Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Wong saya biasa biasa saja. Dinamika dalam sebuah parpol ya biasa ya seperti itu," katanya.
Ia pun menyebut tudingan Partai Demokrat terhadapnya merupakan dagelan dan lucu-lucuan.
"Itu menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja gitu. lucu-lucuan," kata Moeldoko.
Menurut Moledoko dirinya tidak mungkin mau kudeta partai karena setiap partai memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai (AD/ART).
"Moeldoko mau kudeta. lah kudeta apaan yang dikudeta? anggap lah begini. Saya punya angkatan bersenjata anggaplah Panglima TNI ingin jadi ketua Demokrat emangnya gw bisa itu todong senjata itu para DPC, DPD heh datang ke sini gw todongin senjata," katanya.
Lebih lucu lagi menurut Moeldoko, ia disebut akan mengkudeta partai Demokrat untuk dijadikan kendaraan politik pada Pilpres 2024.
"Terus dibilangin jadi presiden lah ya, gak ada itu. Kerjaan saya setumpuk gini ngurusin yang nggak-nggak saja. Jangan lah apa itu membuat sesuatu," katanya.
Baca juga: Moeldoko Sebut Dagelan soal Gerakan Kudeta Partai Demokrat, Minta AHY Tak Perlu Takut
Sebelumnya Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut sejumlah lokasi pertemuan Moeldoko dengan sejumlah anggota dan mantan anggota Demokrat.
Menurut Rachlan pertemuan tersebut bukan berlangsung di kediaman Moeldoko, tetapi di hotel.
"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pukul. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda," ujar Rachland dalam akun Twitter miliknya @RachlandNashidik, yang dikutip Tribun, Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, Rachland juga menyebut Moeldoko telah membawa-bawa nama pejabat tinggi negara lainnya, hingga mengaku telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengambil alih Demokrat secara paksa.
"KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggungjawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menhukham dan Menko Polhukam @mohmahfudmd, bahkan "Pak Lurah" merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu "Pak Lurah?" tulis Rachland. (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Moeldoko Blak-blakan Jawab Tudingan Ingin Goyang Kursi AHY Dari Demokrat, Sempat Singgung Nama Luhut