Terkini Nasional
Nilai Abu Janda Anggap Enteng Kasusnya, Sahroni: Pak Permadi Sudah Menantang secara Hukum
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni ikut tanggapi sikap yang dilakukan oleh pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni ikut tanggapi sikap kontroversi yang dilakukan oleh pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda.
Abu Janda dituding menuliskan cuit yang mengandung unsur sara lantaran menyebut agama Islam tertentu bersifat arogan.
Dilansir TribunWow.com, Ahmad Sahroni menilai sikap dari Abu Janda itu sebagai tatanan bicara yang tidak baik bagi umat Islam, khususnya di Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Sebut Abu Janda Orang Peliharaan Pemerintah, MUI Desak agar Diusut: Polisi Belum Melakukan Apa-apa
Baca juga: Kronologi Permasalahan hingga Banyak Pihak Tantang Kapolri Listyo Sigit Segera Tangkap Abu Janda
Dalam kesempatan itu, Ahmad Sahroni awalnya menyinggung soal sikap dari Abu Janda setelah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Menurutnya, Abu Janda terkesan justru menyepelekan atau menganggap enteng atas laporan yang ditujukkan kepada dirinya tersebut dan seakan merasa tidak bersalah.
"Pak Permadi sudah menantang secara hukum tentang bagaimana menyikapi pelapor," ujar Ahmad Sahroni.
"Ini sudah melakukan anggap enteng dalam kapasitas hukum pidana."
Terkait klarifikasi dari Abu Janda yang mengaku tidak bermaksud menyakiti hati umat Islam di Indonesia, Ahmad Sahroni tetap menilai apa yang dilakukannya itu sudah salah.
"Sekalipun Permadi menyatakan dia mengklarifikasi hal terkait apa yang disampaikan bahwa tidak menyinggung agama Islam secara umum, tapi mengatakan sebagai agama Islam yang dari Arab sana," katanya.
"Ini lebih salah lagi, karena dia menyebut status spesifikasi tentang agama Islam dari daerah atau negara tertentu," imbuhnya.
Lebih lanjut, dikatakan Ahmad Sahroni, kasus Abu Janda ini harus ditangani secara hukum.
"Tapi ini sudah menjadikan tatanan bicara yang tidak baik bagi umat Islam di Indonesia," tegasnya menutup.
Baca juga: 3 Kecaman dari KNPI untuk Kontroversi Abu Janda: Ngaku-ngaku Kader NU hingga Tuding Settingan
Klarifikasi Abu Janda: Aku Ini Korban Tweet Dipotong
Sebelumnya, Abu Janda memberikan klarifikasi soal cuitannya yang viral lantaran dituding mengandung unsur sara.
Dilansir TribunWow.com, Abu Janda mengaku sebagai korban dari pihak-pihak yang memotong tweetnya.
Seperti yang diketahui, dalam cuitan yang viral itu, Abu Janda menyinggung soal Islam arogan.
Lantaran hanya diambil pada bagian yang menyebut Islam arogan, menurutnya, konteksnya jadi berubah.
Abu Janda menjelaskan bahwa cuitannya itu bukan murni sebagai pendapat tunggal dirinya yang ditulis secara tiba-tiba.
Melainkan adalah bagian dari pembahasan bersama dengan Ustaz Tengku Zulkarnain.
"Jadi aku ini korban tweet yang discreenshot, dipotong kronologinya dan diviralkan tanpa konteks," ujar Abu Janda.
"Semua tweet saya yang diviralkan itu, baik cuitan ke Natalius Pigai termasuk yang Islam arogan, itu semuanya tidak ada satupun yang pernyataan mandiri, pernyataan tugal," jelasnya.
"Tetapi semua adalah reaksi atau respons."
Dirinya menyebut pernyataannya itu justru sebagai bentuk bantahan kepada Ustaz Zulkarnain yang mengatakan bahwa kelompok minoritas adalah arogan.
Bermaksud membalas cuitan dari Tengku Zulkarnain, Abu Jandu menyampaikan pandangannya bahwa yang arogan adalah Islam yang datang dari Arab atau Islam transnasional.
Baca juga: 3 Kecaman dari KNPI untuk Kontroversi Abu Janda: Ngaku-ngaku Kader NU hingga Tuding Settingan
"Itu yang Islam arogan, itu saya sedang berdebat dengan Ustaz Tengku Zulkarnain," kata Abu Janda.
"Dia bilang minoritas di negeri ini arogan terhadap mayoritas. Aku menjawab cuitannya Tengku Zulkarnain,"
"Konteksnya aku berdialog dengan ustaz. AKu bilang Taz 'yang arogan itu adalah Islam yang datang dari Arab," bantahnya kepada Tengku Zulkarnain.
Lebih lanjut, Abu Janda mngatakan cuitannya itu tidak akan bermasalah ketika yang dilihat tidak hanya cuitan yang viral itu saja.
Namun menurutnya harus juga membaca kronologinya dari awal.
"Jadi karena kita memang sudah saling tahu, aku sudah asumsikan Ustaz pasti ngerti yang aku maksud, yakni Islam transnasional," ungkapnya.
"Karena memang aliran itu memang datang dari Arab dan memang arogan, mengharam-haramkan budaya lokal dan macem-macem."
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)