Breaking News:

Virus Corona

DKI Jakarta Terima 3 Unit Mobil PCR Covid-19, Anies Baswedan: Makin Memperkuat Kapasitas 3T Kita

Gubernur DKI Jakarta menyampaikan kabar baik kaitannya dalam penanganan Covid-19 di Ibu Kota.

Instagram/@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta menyampaikan kabar baik kaitannya dalam penanganan Covid-19 di Ibu Kota dengan penambahan tiga mobil PCR Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta menyampaikan kabar baik kaitannya dalam penanganan Covid-19 di Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Anies mengatakan DKI Jakarta mendapatkan tiga unit mobil Polymerase Chain Reation Test (PCR) Covid-19.

Hal itu menunjukkan keseriusan Anies Baswedan dan pemerintah daerah DKI dalam menangani pandemi Covid-19, khususnya di Ibu Kota.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kunjungi RSUD Kramat Jati, Kamis (28/1/2021). Terbaru, Anies Baswedan buka suara soal data pasien Covid-19 di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kunjungi RSUD Kramat Jati, Kamis (28/1/2021). Terbaru, Anies Baswedan buka suara soal data pasien Covid-19 di Jakarta. (instagram/@aniesbaswedan)

Baca juga: Soal Rumah Sakit Covid-19 Penuh, Anies Baswedan Punya Gambaran Lain: Padahal Bukan Penuh

Baca juga: Soal Rencana Vaksin Mandiri DKI Jakarta, Anies Baswedan: Mengikuti Kebijakan dari Pemerintah Pusat

Melalui unggahan akun Instagram pribadinya, Jumat (29/1/2021), tiga unit mobil PCR tersebut dijelaskan Anies hasil dari kolaborasi Human Initiatie antara Nama Fondation dan Ai Labs lewat platform Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).

Menurut Anies, tambahan 3 unit PCR diharapkan bisa mempercepat atau menambah kapasitas 3 T, yakni testing, tracing dan treatment.

Dengan pengetesan yang gencar dilakukan, diharapkan juga persoalan Covid-19 bisa cepat selesai.

"Prosesnya memang panjang, dimulai sejak bulan Juni tahun lalu. Jadi apa yang kita dapatkan hari ini sebenarnya merupakan ikhtiar yang dilakukan jauh-jauh hari," tulis Anies dalam keterangan unggahan akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan.

"Izinkan kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kolaborator, Human Initiative, Nama Foundation, Ai Labs yang secara berbulan-bulan mengerjakan ini secara senyap dan tuntas," ungkapnya.

Anies kemudian menjelaskan lebih detail soal fungsi dan manfaat dari mobil PCR tersebut kaitannya dalam percepatan testing Covid-19.

"Kita ingin memotong rantai penularan COVID-19 dengan mengetahui siapa yang tertular dan siapa yang tidak, yang kita tes adalah orang yang memiliki riwayat kontak atau bergejala dan ketika kita melakukannnya kita perlu kapasitas tes yg tinggi."

"Mobile Lab PCR Test Covid 19 BSL-2 dapat mengecek apakah seseorang telah terinfeksi virus COVID-19 dengan estimasi waktu 4 jam/sampel pasien. Sehingga hasil pengecekan dapat diketahui oleh pasien paling lambat 1x24 jam," jelas Anies.

Baca juga: Respons Ridwan Kamil soal Ucapan Anies Baswedan, Akui Sudah Maksimal Urus Covid-19

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa ketiga mobil PCR itu akan mengerjakan sampel swab dari RSUD Tanah Abang, Puskesmas Tanah Abang dan sekitarnya, RSUD Koja, Puskesmas Koja dan sekitarnya, RSUD Budi Asih, Puskesmas Kramat Jati dan sekitarnya.

"Sekaligus untuk melayani pemeriksaan sampel swab untuk follow up pasien perawatan di RSUD tersebut, serta tracing kontak erat yang dilaksanakan Puskesmas yang berada di wilayah setempat."

"Kelak Mobile Lab ini juga akan sangat berguna untuk keperluan medis lainnya, seperti riset biologi, pengujian klinis, dan bahkan analisis untuk epidemik Hi-Risk virus seperti A-H1N1 Swine Flu, H5N1 AVIAN Flu/Bird Flu, FMD, TB, Salmonella dan lain sebagainya," punkasnya.

Unggahan akun Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda, @aniesbaswedan, Jumat (29/1/2021).
Unggahan akun Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda, @aniesbaswedan, Jumat (29/1/2021). (Tangkap layar Instagram/@aniesbaswedan)

Pandangan Anies soal RS Penuh: Padahal Bukan Penuh

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tanggapi soal kabar rumah sakit Covid-19 disebut banyak yang penuh.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengaku mempunyai gambaran lain.

Dirinya menyebut bukan rumah sakitnya yang penuh melainkan karena kapasitas untuk pasien Covid-19 terbilang sangat kecil.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Kamis (27/1/2021).

Dalam kesempatan itu, Anies mulanya menyinggung soal kapasitas rumah sakit Covid-19 di Ibu Kota.

Dikatakannya bahwa keterpakaian rumah sakit di DKI Jakarta sendiri sudah melebihi batas rekomendasi dari WHO, yakni sudah terisi 86 persen.

Hanya saja menurut Anies, 24 sampai 30 persen merupakan pasien dari luar DKI.

Baca juga: Pamer Logo Baru PKS, Mardani Ali Sera Salah Sebut Jabatan Anies: Gubernur Indonesia, Eh Salah

Melihat kondisi tersebut, Anies lantas mendorong kepada semua pemerintah daerah untuk bisa mengoptimalkan rumah sakit yang ada di daerahnya.

"Beberapa waktu lalu kita mendorong agar pemerintah-pemerintah di berbagai wilayah bekerja lebih intensif dengan pemerintah pusat, untuk didukung karena pemerintah sangat membantu," ujar Anies.

Anies kemudian mencontohkan langkah yang dilakukan di Jakarta.

Ia mengaku dengan bantuan pemerintah pusat melalui gugus tugas dan Kementerian Kesehatan bisa merubah rumah sakit umum menjadi rumah sakit Covid-19.

Selain itu, juga termasuk menambah kapasitas di beberapa rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.

Anies mengaku saat ini untuk setiap rumah sakit, terdapat 63 persen dari kapasitasnya untuk penanganan Covid-19.

"Jadi rumah sakit yang menangani Covid-19 bisa menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan dukungan pemerintah pusat," kata Anies.

"Bila daerah-daerah memanfaatkan seperti Jakarta memanfaatkan pemerintah pusat, insyaallah warganya bila terpapar Covid-19 bisa dirawat di daerahnya."

Terkait sebutan banyak rumah sakit yang penuh, Anies mengungkapkan pandangan lainnya.

Menurutnya kondisi yang tepat untuk menggambarkan kondisi rumah sakit saat ini adalah bukan penuh, melainkan kapasitas untuk pasien Covid-19 memang cukup kecil.

"Saya berikan ilustasi, ada rumah sakit di sebuah wilayah, kapasitasnya 200 tempat tidur misalnya, lalu mereka 10 persen dipakai untuk Covid-19, jadi 20 tempat tidur untuk pasien Covid-19," jelas Anies.

"Ketika 20 tempat tidur ini penuh, lalu mereka ada pasien Covid-19, tidak bisa ditangani di tempat itu, terpaksa dikirim ke Jakarta, pasti menyebutnya rumah sakitnya penuh, padahal bukan penuh, tapi jatah untuk pasien Covid-nya penuh."

"Bila kapasitasnya ditingkatkan, jadi 20-30 persen, maka orang dari daerah itu bisa dirawat di daerahnya, tidak perlu dikirim ke Jakarta," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PCRCovid-19Virus CoronaJakartaAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved