Breaking News:

Virus Corona

Pastikan RSUD Cengkareng Penuh, drg. Bambang Ungkap Satu Keadaan Memilukan yang Dirasakan Petugas

Tingginya penambahan kasus harian Covid-19 membuat banyak rumah sakit merasa kewalahan dan bahkan hampir terisi penuh.

YouTube/Najwa Shihab
Direktur RSUD Cengkareng, drg. Bambang Suheri, dalam acara Mata Najwa, Rabu (27/1/2021). 

Kondisi tersebut tak dipungkiri membuat keluarga merasa khawatir.

"Setelah itu saya enggak sadar sampai 35 jam. Keluarga sudah kebingungan karena harusnya 12 sampai 17 jam, tetapi baru siuman setelah 35 jam," ungkap Anggun.

Lebih lanjut, terkait hal yang dirasakan antara sebelum dan sesudah dipasang ventilator, Anggun mengaku sangat jauh berbeda.

"Pas sudah bangun saya baru merasakan bahwa ternyata dipasang ventilator itu dimasukan alat ke dalam tenggorokan yang membuat kita tidak bisa ngomong," ucap Anggun.

"Kemudian bahkan untuk meludah atau menelan ludah pun tidak bisa. Jadi semua cairan itu untuk dikeluarkan dari tenggorkan itu harus dipompa dan itu sakitnya minta ampun," pungkasnya.

Baca juga: Sebut 24 Persen Pasien Luar Daerah Isi RS di Jakarta, Anies Baswedan: Bukan Bagian Persiapan Kita

Mengaku Hampir Menyerah

Pada saat pemasangan ventilantor sebagai alat bantu pernapasan, Anggun mengaku sempat dibius atau ditidurkan terlebih dahulu.

Menurut Anggun, saat-saat itulah menjadi kondisi terburuk dan menjadi hal yang paling sulit yang pernah dihadapi.

Bahkan diakuinya sempat merasa pesimis untuk kesembuhannya dan hampir menyerah.

"Setelah bangun itu ternyata seperti itu, saya enggak bisa gerak, seandainya mau pindah rebahan atau minta ganti bantal harus minta tolong perawat," terang Anggun.

"Kondisinya saya sudah merasa 'Aduh ini kayak gini apa saya mampu bertahan'. Dan saat itu saya merasakan mulai hari ketiga sampai hari ke enam itu sudah merasa tidak mampu."

"Karena sudah sakit, berat, badan sudah kayak enggak kerasa, apalagi hanya bisa rebahan. Bahkan makan saja harus disuntikkan lewa hidung, makanan cair."

Beruntung, ia mengaku masih mendapatkan banyak dukungan dan doa dari keluarga hingga para sahabat yang membuatnya kembali bersemangat untuk bisa sembuh.

"Tapi untungnya dengan ada komunikasi walaupun saya tidak bisa ngomong biasanya keluarga nelepon, video call, mereka kasih suport, orangtua kasih doa, kemudian keluarga, sahabat juga selalu kasih suport," ungkapnya.

"Makanya ayok harus bisa lawan penyakitnya, harus bisa sembuh," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Mata NajwaCengkarengNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved