Breaking News:

Terkini Daerah

Tega Bunuh Ibu Kandung karena Warisan, Syamsul Panik Aksinya Dipergoki Adik: Kau Mau Ku Bunuh juga?

Seorang anak, Syamsul Bahri (42), tega membunuh ibu kandungnya, Nurhayati (63), karena harta warisan.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi pembunuhan ibu kandung oleh anak di Prabumulih karena rebutan harta warisan. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang anak, Syamsul Bahri (42), tega membunuh ibu kandungnya, Nurhayati (63), karena harta warisan.

Kejadian nahas itu terjadi di Jalan KH Ahmad Dahlan Al Fatah Perumahan Griya Sejahtera Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (24/1/2021) malam.

Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi menyebut pembunuhan itu bermula saat orangtua Syamsul menjual rumah lama keluarga senilai Rp 80 juta.

Rencananya, uang itu akan dipakai untuk membeli rumah lain.

"Jadi berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi, pembunuhan ini dilatarbelakangi atau motifnya karena harta warisan," jelas Siswandi, dikutip dari TribunSumsel.com, Senin (25/1/2021).

"Bukan rumah sekarang yang ditempati tapi rumah lama, untuk apa dijual untuk beli rumah lagi dan ada sisanya."

Pembunuhan Anak terhadap Ibu Kandung di Prabumulih dan Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH. Kapolres ungkap motif pelaku pembunuhan Ibu Kandung yang terjadi pada Minggu Malam (24/01/2021). Pelaku hingga kini masih dalam pengejaran Polisi.
Pembunuhan Anak terhadap Ibu Kandung di Prabumulih dan Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH. Kapolres ungkap motif pelaku pembunuhan Ibu Kandung yang terjadi pada Minggu Malam (24/01/2021). Pelaku hingga kini masih dalam pengejaran Polisi. (TribunSumsel.com/Edison)

Baca juga: Sang Ibu Dibunuh Kakak Kandungnya yang Diduga Depresi, Syarif Terus Menangis ketika Salat Jenazah

Baca juga: Diduga Depresi karena Usaha Bangkrut hingga Tak Kunjung Nikah, Anak Bunuh Ibunya

Menurut Siswandi, uang sisa penjualan rumah itu bakal diberikan pada Syamsul untuk membayar utang.

Namun, Syamsul merasa kurang puas dengan jumlah uang yang diberi orangtuanya.

"Sisa itulah rencana untuk membayar utang tersangka," sambungnya.

Karena kesal, Syamsul nekat membunuh Nurhayati menggunakan parang.

Nurhayati pun tewas seketika karena mengalami luka parah di bagian kepala.

"Tersangka merasa kurang lalu meminta lagi sama emaknya tapi tidak dikasih lalu dibacok," kata Siswandi.

Dari keterangan keluarga, tersangka ternyata pernah memgidap epilepsi dan dirawat di rumah sakit jiwa.

Selain itu, Siswandi menyebut, Syamsul juga memiliki banyak utang.

"SB ini pedagang dan banyak utang, sementara hasil penjualan warisan ini banyak lebih dan rencananya akan dibayarkan utang tersangka tapi mungkin kurang lalu minta lagi," ucap Siswandi.

"Karena enggak dikasih lalu dibacok pakai parang."

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri yang Habiskan Uang Belanja, Motifnya Kesal Tak Bisa Beli Herbisida

Baca juga: Temuan Polisi soal Anak Bunuh Ibu di Prabumulih, dari Luka di Leher hingga Cara Pelaku Habisi Korban

Lebih lanjut, Siswandi mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi.

Satu di antaranya yakni adik pelaku, Syarif, yang melihat pembunuhan tersebut.

"Jadi adiknya itu yang melapor karena dia pulang ke rumah mengetahui korban dibunuh disampaikan pelaku," terang Siswandi.

"Lalu Syarif lihat ke dapur ternyata memang dibunuh dan setelah Syarif mau kejar pelaku tapi sudah kabur."

Tak hanya Syarif, polisi juga meminta keteragan tetangga korban, Madi.

Kepada polisi, Madi mengaku mengetahui pembunuhan itu setelah Syarif berteriak minta tolong.

"Jadi ketika Syarif pulang mendapati kakaknya (pelaku-red) sedang ada dikamar milik Syarif," jelas Madi.

"Karena kamar dibongkar Syarif terkejut dan menanyakan ada apa pelaku masuk kamar itu."

Melihat kedatangan Syarif, pelaku langsung lari ke ruang depan namun dihadang sang adik.

Karena kesal, pelaku langsung mengaku sudah membunuh ibunya.

"Pelaku keluar kamar disusul Syarif, kemudian pelaku ngomong 'aku baru bunuh emak apo kau nak ku bunuh jugo'," ucap Madi.

"Mendengar itu Syarif langsung ke dapur mencari emaknya tapi sudah meninggal bersimbah darah."

Madi langsung berusaha mengejar pelaku.

Namun terlamat, pelaku sudah melarikan diri ke kebun karet.

"Setelah itu kami dengar Syarif menjerit minta tolong ke warga.

Tersangka itu pendiam dan orangnya baik, tidak pernah ada keributan di rumah itu, kalau mengenai gangguan kejiwaan kami baru tahu," ujar Madi.

Baca juga: Pergoki Kakak Bunuh Ibu Pakai Parang, Pria di Prabumulih Menangis seusai Salatkan Jenazah sang Ibu

Diduga Depresi

Sebelumnya, para tetangga menduga pembunuhan ini dilakukan Syamsul karena depresi.

Syamsul dikenal sebagai seorang pedagang pempek di kawasan Pasar Tradisional Modern (TPM) Kota Prabumulih.

Ia diduga depresi karena usahanya sepi pelanggan.

Selain itu, warga juga menduga Syamsul depresi karena tak kunjung menikah.

Kapolres Prabumulih, AKBP Siswani melalyi Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman dan Kapolsesk Prabumulih Timur AKP Herman Rozi membenarkan adanya kejadian itu.

Herman Rozi menyebut pelaku selama ini memiliki riwayat gangguan jiwa.

"Kalau keterangan sementara kita peroleh menyatakan korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan namun masih kami dalami," kata Herman Rozi.

Terkait kasus pembunuhan ini, Herman Rozi menyebut pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti.

Satu di antaranya yakni sebuah benda tajam yang digunakan pelaku menghabisi nyawa ibu kandungnya. (TribunWow.com)

Artikel ini telah diolah dari TribunSumsel.com dengan judul Anak Bunuh Ibu Kandung di Prabumulih Dipicu Warisan, Ancam Bunuh Adik Sebelum Kabur, dan Depresi tak Kunjung Menikah, Usaha Bangkrut, Dugaan Penyebab Anak Habisi Ibu di Prabumulih

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved