Terkini Daerah
Fakta Suara Dentuman Misterius yang Hebohkan Warga Bali, Nelayan di Tengah Laut Ngaku Dengar Jelas
Viral di media sosial sebuah suara dentuman keras yang terdengar di beberapa wilayah di Bali.
Editor: Mohamad Yoenus
Dikonfirmasi terkait dugaan itu, Satker Bendungan BWS Bali Penida, I Gusti Putu Wandira mengatakan, blasting tanah dengan menggunakan bahan peledak memang sering dilakukan oleh pihaknya.
Namun suara ledakan semestinya tidak sampai terdengar hingga di wilayah Kota bahkan di Kecamatan Sukasada.
"Peledakan memang ada, tapi di dalam terowongan. Tidak mungkin bisa sampai terdengar di kota. Jarak antara proyek dengan kota kan cukup jauh, sekitar 20 kilometer.
Kalau kami melakukan peledakan selalu memberikan aba-aba berupa suara sirine dan hitung mundur," terangnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi.
"Saya masih di jalan, nyetir. Tunggu ya," singkatnya.
5. Anomali sinyal
Pusat Gempabumi Regional (PGR) III Denpasar menyampaikan adanya anomali sinyal yang terekam pada sensor di Singaraja milik BMKG.
"Begitu kami cek pada pukul 10.27 WITA ternyata ada anomali sinyal namun sinyal ini bukan sinyal seismik gempabumi karena kami lihat tidak dicacat oleh beberapa sensor lain disekitarnya. Tapi hanya terekam di sensor Singaraja saja," ujar observer PGR III Denpasar, Indira, Minggu 24 Januari 2021.
Ia menambahkan pihaknya kemudian mendapatkan kabar dari masyarakat terlihat meteor jatuh dan lain sebagainya, tapi dari kami BMKG yang memiliki kewenangan kegempaan kami mengkonfirmasi bahwa suara ledakan tersebut bukan merupakan akibat gempa bumi.
"Setelah kami cek pada kira-kira pukul 10.27 WITA memang ada anomali sinyal di sensor Singaraja milik BMKG namun bukan merupakan sinyal seismik gempa bumi," tegasnya.
Indira menyampaikan pihaknya memerlukan konfirmasi lebih lanjut dengan lembaga-lembaga lain, kalau memang kesaksian masyarakat itu melihat meteor atau lain sebagainya harus dikoordinasikan dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
6. Durasi getaran kurang lebih 20 detik
Menurutnya untuk alat sensor itu sensitif terhadap banyak hal.
Bisa karena gempa bumi, gunung api, nuklir semua itu bisa tercatat sebenarnya tapi ada klasifikasinya menentukan ini itu sinyal seismik gempabumi atau sinyal yang lain.