Viral Medsos
Viral Wanita Bule Berjualan Mi Ayam di Jogja, Pembeli Selalu Dibuat Kaget saat Diantar Makanan
Di Yogyakarta ada kisah penjual mi ayam yang unik. Selain namanya unik, yang berbeda adalah penjual mi ayam ini seorang perempuan asal Belanda.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Belajar masak mi ayam, sampai sekarang masih belajar, sering ada merasa kurang di sini masih ada revisi soal rasa. Jadi kami mi ayam lebih gurih, untuk input rasa Belanda itu enggak ada rasanya Indonesia sekali," ungkapnya.
Charlotte Peeters menyampaikan awalnya satu mangkok mi ayam diberi harga Rp 5.000.
Kemudian sekitar satu setengah bulan lalu dinaikkan menjadi Rp 7.000 per mangkok.
Harga satu mangkok mie ayam ini terhitung murah.
Charlotte Peeters sengaja memasang harga murah agar terjangkau bagi masyarakat.
Terlebih, di saat pandemi saat ini juga berdampak bagi perekonomian masyarakat.
"Kami sendiri merasakan dampak pandemi seperti apa, paling penting untuk kami harga murah semua orang bisa datang untuk makan tapi walaupun murah rasanya harus enak," jelasnya.
Harga itulah yang juga menjadi pertimbangan memilih membuka warung mi ayam dan bakso.
Sebab, jika memilih makanan lain belum tentu bisa memberi harga yang murah per mangkoknya.
Penamaan telolet ini, lanjutnya, datang dengan sendirinya.
Baca juga: Google akan Menutup Mesin Pencariannya di Australia jika Dipaksa untuk Membayar Berita
Nama itu dipilih karena lucu dan mudah diingat oleh orang.
"Waktu kami buka memang cari nama, nah sempat kepikiran bikin nama mi ayam bakso Amsterdam atau apa tetapi kami berpikir otomatis ekspektasi orang harus ada rasa Belanda. Akhirnya enggak tau aja tiba-tiba kami dapat telolet dan kami berdua cocok dengan itu dan lucu aja," urainya.
Diakuinya, diterapkan Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di Sleman menyebabkan penurunan pembeli.
Meski pembeli menurun, Charlotte Peeters dan suaminya tidak pernah menyerah.
Ia tetap terus menjalankan usahanya. Hingga akhirnya, warung mi ayam baksonya menjadi viral di media sosial.