Terkini Daerah
Wanita Muda Ditemukan Tewas di Homestay Denpasar: Ada 3 Luka Tusuk, Ditemukan Jaket dan Helm Ojol
Kasus tewasnya perempuan muda berinisial DFL (23) di sebuah kamar homestay di Denpasar masih terus didalami polisi.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Kasus tewasnya perempuan muda berinisial DFL (23) di sebuah kamar homestay di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Bali terus didalami oleh pihak kepolisian.
Dikutip dari Tribun Bali, DFL diduga menjadi korban pembunuhan.
Berdasarkan informasi yang Tribun Bali dihimpun, diketahui penemuan mayat perempuan tersebut terjadi di salah satu homestay di Denpasar Selatan.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penemuan Mayat Wanita di Homestay Denpasar, Saksi Sempat Dengar Suara Teriakan
Saat ditemukan kondisi korban sudah dalam posisi berada di lantai kamar di lantai dua dan tanpa busana.
Bahkan terlihat korban berlumuran darah, pada bagian kepala, kasur dan lantai homestay tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika membenarkan penemuan mayat perempuan tersebut.
"Iya benar, kita terima laporannya pukul 02.30 Wita," ujarnya, Sabtu (16/1/2021) pagi.
Baca juga: Raffi Ahmad hingga Ahok Tak Dibui meski Buat Kerumunan, Refly Harun: Kenapa Habib Rizieq Ditangkap?
Identitas Korban
Terkait penemuan mayat perempuan di salah satu homestay di Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Diketahui Identitasnya berinisial DFL berusia 23 tahun dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika membenarkan kejadian tersebut.
Polisi kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ditemukan, polisi melihat kondisi korban sudah berlumuran darah dan berada di lantai dalam posisi telungkup.
AKP Hadimastika mengatakan hingga kini kasusnya masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Kontainer Vs Truk Sampah di Bawen, Oleng hingga Tabrak Depan Rumah Warga
Diduga Korban Pembunuhan
Perempuan berinisial DFL (23) yang ditemukan meninggal dunia di homestay diduga menjadi korban pembunuhan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali dari salah satu sumber mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia.
Bahkan saat ditemukan posisi korban dalam posisi telungkup di lantai, kedua kaki melipat, dan kepalanya menghadap ke kiri.
"Saat ditemukan kondisi korban berlumuran darah, di leher terlihat ada bekas tusukan," ujarnya Sabtu (16/1/2021).
Ditemukan Jaket hingga Helm Ojek Online
Setelah menerima laporan kejadian tersebut, polisi melakukan olah TKP.
Dari olah TKP tersebut ditemukan ada bekas luka di leher atau bagian tenggorokan sebanyak tiga kali.
"Ada bekas luka di tenggorokan korban sebanyak 3 kali, posisi telanjang, berceceran darah. Ditemukan juga jaket dan helm ojek online di kamar serta pisau lipat," tambah sumber.
Namun, AKP Hadimastika belum berani memastikan apakah kasus ini pembunuhan.
Menurutnya pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut.
"Masih didalami ya (kasusnya), sabar," ujarnya.
Baca juga: Tinjau Korban Gempa Mamuju, Mensos Risma sampai Lakukan Hal Ini: Kok Lambat, Saya Turun Tangan
Keterangan Saksi
Beberapa saksi sempat mendengar ada keributan di kamar homestay yang ditempati korban berinisial DFL (23).
Saksi Dianty (22) menjelaskan, sekitar pukul 01.20 Wita korban sedang berada di kamar di lantai dua kamar nomor 2.
Saat itu korban sedang makan di kamar Dianty.
Sesaat kemudian korban keluar masuk di kamarnya di nomor 1, namun saksi tidak mengetahui pasti perihal itu.
Sekitar pukul 01.40 Wita saksi tertidur.
Namun tidak lama ia mendengar suara teriakan dan berisik berupa suara kaki 'gedebuk-gedebuk'.
Pada pukul 01.46 Wita, saksi merasa ada yang tidak beres dengan DFL yang tinggal di sebelah kamarnya tersebut.
Ia kemudian menghubungi korban melalui pesan singkat WhatsApp.
"Setelah saya chat dia, tapi gak ada bales. Beberapa kali saya telpon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty, Sabtu, 16 Januari 2021.
Saksi yang takut terjadi hal aneh dengan korban, kemudian menghubungi penjaga homestay untuk menemani mengetuk dan mengecek korban di kamarnya.
Setelah petugas jaga datang yakni Apris Misak (25), saksi dan penjaga homestay mengetuk pintu kamar korban, namun tetap tidak ada jawaban.
Pintu korban saat itu terkunci dari dalam.
Penjaga homestay mengecek dengan mengintip melalui belakang dan masuk melalui kamar nomor 3.
Tak lama, Apris mengatakan bahwa di kamar korban dilihat banyak darah dan saat itu korban dalam posisi setengah jongkok (telungkup).
"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," tambahnya.
Diduga Terima Order via Aplikasi MiChat
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban diduga sempat menerima orderan melalui aplikasi MiChat.
Berdasarkan keterangan sumber yang dihimpun Tribun Bali, korban yang ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan.
"Dugaan sempat terima order via MiChat. Itu sebelum ditemukan meninggal di dalam kamarnya," ungkap seorang sumber Tribun Bali, Sabtu, 16 Januari 2021 siang. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Fakta-fakta Penemuan Mayat di Homestay Denpasar, Terdengar Suara Teriakan hingga Kondisi Mengenaskan