Viral Medsos
Fakta di Balik Viral Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang, Satpol PP: Malah Minta Revisi seperti Solo
Aksi Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah, Wardoyo Wijaya memarahi seorang pedagang di kawasan Dompilan viral di media sosial.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Aksi Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah, Wardoyo Wijaya memarahi seorang pedagang di kawasan Dompilan, terekam kamera dan viral di media sosial.
Kejadian tersebut rupanya terjadi pada Rabu (13/1/2021) lalu.
Dari pantauan Kompas.com, video tersebut diunggah di akun Instagram @infocegatansukoharjo, yang kemudian mendapat ribuan komentar dari warganet.
Baca juga: PSBB Tak Berlaku Seluruh Jawa-Bali, Ini Kriteria Kabupaten/Kota yang Wajib Laksanakan di Januari
Rekaman itu diambil saat Wardoyo dan jajarannya memergoki ada seorang pedagang yang masih berjualan saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Dalam video itu, Wardoyo dengan nada keras menanggapi permintaan pedagang yang meminta kelonggaran dari pemerintah.
"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?," kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa.
Kronologi Versi Satpol PP
Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarto mengatakan, peristiwa itu terjadi saat petugas gabungan melaksanakan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan di kawasan Marki Food Center Sukoharjo.
Petugas mendapati sebuah warung makan sate kambing buka melebihi jam operasional yang ditentukan dalam surat edaran Mendagri.
"Pada PPKM hari pertama sudah kita tegur agar mematuhi surat edaran dari Mendagri," katanya kepada wartawan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021).
Lalu, pada hari kedua PPKM, petugas gabungan masih mendapati warung makan tersebut buka di atas jam yang ditentukan.
"Hari kedua kita ingatkan lagi tetap berdebat. Malah meminta revisi seperti di Solo," ujarnya.
"Saya sampaikan kebijakan di masing-masing daerah itu kan berbeda."
"Tergantung situasi dan kondisi di mana. Sukoharjo itu termasuk angka kematiannya tertinggi dan konfirmasinya naik terus. Tapi dia tidak mau terima," tutur dia.
Kemudian, pada hari ketiga Bupati Wardoyo ikut serta dalam operasi yustisi tersebut.
Ternyata, saat itu petugas mendapati warung makan yang sama masih tetap buka dan melayani pembeli.
Baca juga: Sri Sultan HB X Tidak akan Beri Sanksi Warga Yogyakarta yang Tolak Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
"Pak Bupati ikut turun mengingatkan pedagang warung makan itu. Namanya orang tidak suka sama Pak Bupati ya seperti itu narasinya," ungkap dia.
"Warung makan itu pukul 20.30 WIB masih buka. Dia melayani empat orang."
"Katanya mau dibungkus pulang tapi nyatanya masih ada yang habis makan di situ. Itu sudah melebihi jam operasional," sambung dia.
Seperti diketahui, selama PPKM jam operasional tempat usaha atau warung makan dibatasi sampai dengan pukul 19.00 WIB.
Setelah itu, hanya dapat melayani kegiatan layanan pesan antar/dibawa pulang sampai pukul 21.30 WIB.
Penjelasan Perwakilan Pedagang
Insiden itu ditanggapi oleh Perwakilan Marki Food Center, Abdul Syukur.
Pihaknya mengaku sudah menerima surat edaran tentang pembatasan jam operasional selama pelaksanaan PPKM dari pemerintah daerah.
"Yang kita harapkan sebenarnya seperti ini (surat edaran). Ini menjadi solusi kita sebagai pedagang."
"Karena di sini (surat edaran) merata pembatasannya. Kalau memang aturan ini merata tidak menjadi kecemburuan sosial," sambung dia.
Dirinya menjelaskan, dalam surat edaran itu jam operasional kegiatan restoran dan sejenisnya dibatasi sampai pukul 19.00 WIB.
Kemudian layanan pesan antar atau dibawa pulang dibatasi hingga pukul 21.00 WIB. (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Video Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang, Viral di Media Sosial hingga Penjelasan Satpol PP"