Breaking News:

Terkini Daerah

Warga Lereng Merapi Krisis Air, Keraton Turun Tangan Droping Air Bersih dengan Tangki

Sekitar 700-an kepala keluarga di Kaliurang, Kelurahan Hargobinangun, Kapanewonan Pakem, Kabupaten Sleman kekurangan air bersih.

Editor: Lailatun Niqmah
HO/TribunWow.com
GKR Hemas berdialog dengan Dukuh dan tokoh masyarakat setempat saat meninjau langsung droping air bersih di Gardu Pandang Merapi, Sleman, Jumat, (15/01/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Sekitar 700-an kepala keluarga di Kaliurang, Kelurahan Hargobinangun, Kapanewonan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta mengalami kesulitan air di tengah musim penghujan.

Krisis air yang telah berlangsung sejak sebulan terakhir itu terjadi akibat instalasi pipa air rusak diterjang banjir.

Dari rilis yang diterima TribunWow.com, menanggapi keluhan sejumlah warga, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas bersama RM Gusthi Lantika Marrel Suryo Kusumo turun langsung melakukan droping air ke sejumlah tandon komunal di Kaliurang, Jumat, (15/01/2021).

GKR Hemas berdialog dengan Dukuh dan tokoh masyarakat setempat saat meninjau langsung droping air bersih di Gardu Pandang Merapi, Sleman, Jumat, (15/01/2021).
GKR Hemas didampingi cucunya RM Gusthi Lantika Marrel Suryo Kusumo (kaos biru gelap) saat meninjau droping air di bak komunal Gardu Pandang Kaliurang, Jumat (15/01/2021) (HO/TribunWow.com)

Baca juga: Banjir di Kalimantan Selatan Makin Meluas, Jokowi Perintahkan Segera Kirim Bantuan

Untuk membantu mengatasi kebutuhan air bersih, Marrel bersama Komunitas Pagar Merapi dan Forum Masyarakat Kaliurang (Formak) membeli air dengan mobil tangki berkapasitas 4000 liter.

Dalam satu hari, setidaknya dibutuhkan 10 tangki air untuk kebutuhan 2000 jiwa lebih.

"Dari penyampaian warga, sumber air ada, tapi jaringan pipanya rusak, jadi ini adalah solusi jangka pendek sebelum istalasi diperbaiki," ungkap GKR Hemas saat menyaksikan langsung distribusi air di tandon Gardu Pandang Kaliurang.

Menurut Ratu Yogyakarta yang sekaligus Anggota DPD RI itu, warga Kaliurang sudah bertahun-tahun mengalami kendala air bersih. Saat musim kemarau, debit air menurun.

Sementara, saat musim penghujan, instalasi kerap terseret arus.

"Itu belum kalau ada banjir lahar dingin, instalasi pipa sudah hampir dapat dipastikan akan rusak," imbuh GKR Hemas.

Dukuh Kaliurang Timur, Anggara Daniawan yang turut mendampingi keluarga keraton menambahkan, saat ini sebetulnya kebutuhan air untuk satu pedukuhan masih aman, namun pada saat debit menurun ada 3 RT yang rawan terdampak.

"Ada 90 KK, atau 250an jiwa yang terancam krisis jika debit menurun," kata Angga.

Menurut Angga, dalam kondisi normal kebutuhan air warganya disuplai dari sejumlah mata air yang ada di lereng Gunung Merapi. Hal itu cukup menguntungkan karena sumber air relatif tidak terancam.

Kondisi berbeda dialami warga Pedukuhan Kaliurang Barat.

Baca juga: Banjir di Kalsel, Ketua DPRD Jadikan Rumah Pribadinya Posko Pengungsian: Kita Siap Tanggung Makan

Warga yang sebagian besar adalah pelaku industri wisata itu mengandalkan mata air yang berada tengah dan bantaran sungai.

Padukuhan ini memanfaatkan tiga mata air yang instalasi pipanya melalui jalur lahar Merapi.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Gunung MerapiSlemanKeraton YogyakartaGusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved