Vaksin Covid
Kurang Setuju Sanksi Penolak Vaksinasi, Dokter Tirta: Justru Membuat Vaksin Semakin Diantipati
Dokter sekaligus relawan Dokter Tirta Mandira Hudhi buka suara soal masih adanya pihak-pihak yang menolak divaksinasi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Dokter sekaligus relawan Dokter Tirta Mandira Hudhi buka suara soal masih adanya pihak-pihak yang menolak divaksinasi.
Meski menyayangkan sikap yang menolak vakinasi, dokter Tirta menyebut tetap kurang setuju ketika lantas diberikan sanksi.
Hal itu disampaikannya dalam acara Rosi 'KompasTV', Jumat (14/1/2021).

Baca juga: Berkaca dari Raffi Ahmad yang Berpesta setelah Divaksin, Dokter Tirta Minta Pemerintah Selektif
Baca juga: Kepergok Hadiri Pesta usai Divaksin, Raffi Ahmad Disentil Istana Negara: Kawan-kawan Sudah Menegur
Dalam kesempatan itu, dokter Tirta mengharapkan adanya tindakan-tindakan yang sifatnya persuasi.
"Kalau secara hukum dalam hukum itu etika pertama kita adalah kalau bisa persuasi dulu," ujar dokter Tirta.
Merunut lebih jauh terkait adanya masyarakat yang tidak mau disuntik vaksin, dirinya mengakui ada alasan yang mendasarinya.
Menurutnya, alasan tersebut justru datang dari pemeritah itu sendiri, yakni berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
"Dalam artian kacatama vaksinasi ini trust issue pemerintah lagi menurun, benar-benar sangat menurun," kata dokter Tirta.
"Karena ada kelelahan psikis, karena mereka berbulan-bulan disuruh di rumah dan mereka memandang kasus Covid-19 kita enggak kelar-kelar," jelasnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Solo itu tetap tidak setuju ketika pemerintah menggunakan tindakan hukum untuk mengatasi kondisi tersebut.
Dikatakannya bahwa ketika yang ditekankan adalah saksi, maka justru akan semakin memberikan kesan negatif di masyarakat terhadap vaksin tersebut.
"Kalau kita terapkan sanksi di orang yang menolak vaksin itu justru membuat vaksin semakin diantipati," ungkapnya.
"Karena justru masyarakat defense mechanism adalah 'lho ada yang aneh brati, vaksinya konspirasi'."
Baca juga: Ada Pejabat Tolak Vaksin Covid-19, Satgas: Tidak Siap karena Tidak Memahami Apa yang sedang Terjadi
Maka dari itu, dokter Tirta menyarankan supaya dilakukan edukasi-edukasi yang masif kepada publik.
Dirinya menambahkan untuk sanksi bisa diberikan jika memang ketika sudah diedukasi tapi tidak mempan.
"Harusnya jembatannya adalah kita edukasi dulu pelan-pelan, edukasinya yang bagus."
"Jika edukasi sudah dilakukan menggunakan kader kesehatan, kalau ternyata masih membangkang atau menebarkan gerakan provokasi anti vaksin itu yang ditindak," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-
Kata Satgas soal Ada Pejabat Tolak Vaksin Covid-19
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan pertama pada Rabu (13/1/2021).
Namun ada sejumlah pihak yang masih menolak menerima vaksinasi, bahkan dari kalangan pejabat.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito telah siap terus memberikan edukasi kepada masyarakat soal vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Soroti Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Covid-19, dr Tirta Sebut Cuma Cek Ombak: Dalih demi Rakyat
Hal itu disampaikan oleh Wiku dalam acara tanya jawab bersama Jakarta Foreign Correspondents Club yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/1/2021).
Awalnya Wiku menerima pertanyaan soal penolakan vaksinasi Covid-19.
Bahkan penolakan tersebut juga datang dari kalangan pejabat.
Menanggapi hal tersebut, Wiku menjelaskan bahwa masalah penolakan relevan dialami oleh semua negara.
"Melihat kita menghadapi masalah yang sama (Covid-19)," ujar dia.
Wiku mengatakan, orang-orang menolak vaksinasi Covid-19 karena tidak memahami pentingnya mendapat suntikan vaksin.
"Orang-orang tidak siap karena mereka tidak memahami apa yang sedang terjadi, dan mengapa mereka harus divaksinasi," papar dia.
"Maka dari itu kita harus meningkatkan edukasi kepada publik sekonsisten mungkin."
Untuk mengatasi masalah tersebut, Wiku siap terus mengedukasi soal vaksinasi ke masyarakat dalam semua level pendidikan.
"Kita melakukan yang terbaik untuk memastikan orang-orang memahami dan tahu untuk melindungi seluruh populasi, seluruh masyarakat, kita harus memeroleh herd immunity (kekebalan komunitas)," ujar Wiku.
Baca juga: Soal Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi, Rocky Gerung: Artinya PDIP Memang Tidak Sepenuhnya Percaya
Wiku mengakui tidak akan mudah menjelaskan soal pentingnya kekebalan komunitas kepada masyarakat yang tinggal di daerah rural atau pedesaan.
Strategi Satgas untuk memberikan edukasi di antaranya adalah melalui pendekatan budaya dan bahasa yang sesuai.
Terkait sumber suara penolakan vaksin Covid-19, Wiku menyebut, penolakan juga datang dari orang-orang yang sebenarnya tergolong teredukasi atau berpendidikan.
"Tampaknya suara penolakan juga datang dari kalangan kelompok yang teredukasi," kata dia.
Menurut Wiku, penolakan tersebut terjadi karena belum mengerti betapa pentingnya vaksinasi Covid-19.
"Tapi mereka harus tahu lebih banyak dan diyakinkan tentang pentingnya vaksinasi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-27.20:
(TribunWow/Elfan/Anung)