Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Bagian 2 Black Box Sriwijaya Air Lepas dari Pemancar Sinyal, Tim Evakuasi Akui Sulit: Tinggal Visual
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Djoko Nugroho mengungkap kesulitan mencari bagian kedua black box Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
"Di situ ada semacam benda, terlihat punggungnya logam," ungkap Iwan.
"Ketebalan lumpur menutup permukaan dari black box-nya, jadi tetap terlihat, sekitar 15 sentimeter," lanjut dia.
FDR itu cukup jauh terlempar dari puing-puing pesawat.
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air Terpecah Belah saat Ditemukan, Mantan KNKT: Jatuhnya Cepat Menghantam Laut
Seorang rekannya, KLS Windi Putu Suwaka mengangkat benda berwarna oranye tersebut lalu diberikan kepada Iwan.
"Terlihat punggung berwarna logam, diangkat oleh KLS Putu, terlihat warna oranyenya. Kemudian diberikan kepada saya," kata Iwan.
Menurut Iwan, saat itu kondisi bawah laut cukup bagus dengan jarak pandang yang jelas antara 1 sampai 1,5 meter.
Penemuan FDR itu diperkuat setelah melihat tulisan yang tertera.
"Setelah itu kami lihat, kami cek di sisi sampingnya ada tulisan Flight Data Recorder," jelas Iwan.
Ia menyebut proses pencarian cukup memakan waktu, bahkan mencapai tiga kali penyelaman sebelum akhirnya ditemukan bagian pertama dari black box.
"Prosesnya selama satu hari. Dari penemuan awal ketemu beacon-nya, penyelaman kedua ketemu serpihan dari casing black box-nya," tutur Iwan.
"Penyelaman ketiga saya dan bersama tiga orang rekan menemukan FDR-nya," lanjut dia.
Iwan membenarkan penyelaman dilakukan sampai kedalaman 18 meter.
"Selama pencarian sekitar 25 menit. Begitu diangkat, tinggal angkat saja. Enggak ada masalah," jelas Iwan. (TribunWow.com/Brigitta)