Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Diduga Pakai KTP Palsu, Sejoli Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Identitasnya Berbeda

Perbedaan data manifest penumpang Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan pada 2 korban.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. 

Dirinya menambahkan akan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk mencari kecocokan identitas tersebut.

"Kami masih dalami dari tim investigasi dan Basarnas. Kami data para korban," kata Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan seperti dikutip dari KompasTV, Senin (11/1/2021).

"Kami akan tanya ke Disdukcapil, apa benar gunakan KTP yang bukan miliknya," lanjut Ramadhan.

Baca juga: Beredar Sepucuk Surat Pilot Sriwijaya Air atas Nama Captain Afwan, Kembali Ingatkan soal Salat

Kecelakaan Sriwijaya Air Jadi Sorotan Media Asing

Kecelakaan tragis Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 menuai sorotan, termasuk masyarakat dunia.

Dilansir TribunWow.com, diketahui SJ 182 jurusan Jakarta-Pontianak jatuh tidak lama setelah mengudara pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Proses evakuasi masih terus dilakukan di lokasi dugaan jatuhnya pesawat, yakni perairan Kepulauan Seribu.

Media asing Channel News Asia menyoroti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Senin, (11/1/2021).
Media asing Channel News Asia menyoroti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Senin, (11/1/2021). (Capture Channel News Asia)

Baca juga: Soroti 4 Menit Masa Kritis Sriwijaya Air pasca Take Off, Captain Koko: Saya Pernah Terbangkan

Media asing Channel News Asia turut menyoroti kejadian itu, dengan menyebut peristiwa ini sebagai kecelakaan pesawat besar ketiga dalam kurun waktu 6 tahun.

Sejauh ini belum ada kabar korban selamat dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Sebelum kecelakaan ini, terdata ada 697 kecelakaan penerbangan di Indonesia, baik dalam penerbangan militer maupun sipil.

Hal ini membuat industri penerbangan di Indonesia termasuk satu dari yang paling mematikan di dunia, selain Rusia, Iran, dan Pakistan.

Apabila tidak ditemukan korban selamat pada kecelakaan Sriwijaya Air, posisi Indonesia akan naik di atas Rusia.

Diketahui dari 2007 sampai 2018, Uni Eropa melarang masuknya maskapai Indonesia menyusul berbagai kasus kecelakaan dan perawatan armada penerbangan yang buruk.

Baca juga: Kakek Kehilangan 5 Kerabat yang Naik Sriwijaya Air, dari Adik hingga Cucu: Terakhir WA di Grup

Amerika Serikat juga pernah menyatakan evaluasi keamanan penerbangan di Indonesia pada Kategori 2 di tahun 2007 dan 2016, artinya regulasi sistem yang tidak memadai.

Ahli investigasi kecelakaan penerbangan asal Australia, Geoff Dell turut menganalisis kecelakaan Sriwijaya Air.

Halaman
123
Tags:
Sriwijaya AirSriwijaya Air SJ 182Pesawat Sriwijaya Air JatuhJakartaPontianak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved