Terkini Daerah
27 Hilang dan 13 Tewas akibat Longsor, Pemkab Sumedang: Tidak Pernah Kami Mengeluarkan Izin
Pemkab Sumedang di bawah kepemimpinan Bupati Dony Ahmad Munir membantah pernah mengeluarkan izin pembangunan perumahan di lokasi longsor.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 13 orang tewas akibat bencana longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Senin (9/1/2021).
Hingga pukul 16.30 WIB masih ada 27 korban longsor yang masih dinyatakan hilang.
Lokasi perumahan tempat terjadinya longsor kini menjadi sorotan publik.

Baca juga: Selamat dari Longsor, Kapolres Sumedang Sebut Sudah Siap Mati di Masjid: Sempat Dengar Ada Azan
Dikutip dari TribunJabar.id, Pemerintah Kabupaten Sumedang membantah mengeluarkan izin pembangunan perumahan di lokasi longsor.
Hal itu dinyatakan oleh Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan.
Berdasarkan penjelasannya, izin pembangunan perumahan di kawasan Cimanggung telah keluar pada era pemerintahan sebelumnya.
"Berdasarkan informasi sudah ada izin dari pemerintah sebelumnya. Kalau era kepimpinan saya dan Pak Bupati tidak pernah kami mengeluarkan izin," ujarnya saat ditemui di lokasi longsor, Senin (11/1/2021).
Erwan mengatakan, selama di bawah pemerintahannya, tidak ada perumahan di kawasan Cimanggung yang memeroleh izin mendirikan bangunan (IMB) dari Bupati Dony Ahmad Munir.
"Dulu memang ada semacam kebijakan boleh cut and fill, tapi sekarang tidak boleh. Kita harus tetap hijaukan bukit-bukit ini, harus dipelihara jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini," kata Erwan.
Kini Erwan bersama Bupati Sumedang berencana untuk melakukan evaluasi terkait perizinan perumahan yang sudah dikeluarkan.
Ia juga akan segera mencabut perizinan di kawasan Cimanggung apabila terbukti melanggar peraturan yang ada.
"Ya, pasti kita cabut kalau ada yang dilanggar dan berpotensi menyebabkan bencana," ucapnya.
Baca juga: 8 Orang Tertimbun Longsor saat Siapkan Resepsi Pernikahan, Keluarga Korban: Semua di Dalam Rumah
Potensi Longsor Masih Ada
Dikutip dari Kompas.com, sampai saat ini potensi longsor susulan masih mungkin terjadi di Sumedang.
Hal itu diungkapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.
Koordinator Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Agus Budianto mengatakan, potensi longsor mungkin terjadi karena material longsoran sebelumnya masih ada di lokasi.
Baca juga: Kesaksian Wartawan Hampir Tewas Tertimbun Longsor di Sumedang: Dalam Hati Mungkin Saya Mati Sekarang
Selain itu lokasi tersebut secara alami termasuk dalam jalur air.
"Artinya semua aktivitas perlu dievakuasi, memperhatikan hujan, dan ini jalur air, ini bisa kebawa ke bawah (tanah longsoran)," kata Agus di lokasi longsor seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/1/2021).
Agus meminta kepada warga di sekitar lokasi longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ia juga menyoroti bahaya hujan yang dapat menambah potensi terjadinya tanah longsor.
Agus mengatakan, potensi tanah longsor paling rawan akan terjadi di pemukiman ynag terletak pada lahan miring.
"Nanti ini bisa terjadi di wilayah dengan pola yang sama, apalagi dengan kontur seperti itu," kata Agus.
Hingga Minggu (10/1/2021), tim SAR berhasil menyelamatkan 25 orang.
Sebanyak 21 orang berhasil menyelamatkan diri. Kemudian 3 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Aksinya Pecahkan Jendela Selamatkan 4 Nyawa", "Longsor Susulan di Sumedang Masih Berpotensi Terjadi" dan tribunjabar.id dengan judul Bangunan TK Dirobohkan untuk Mempermudah Pencarian Korban Longsor di Cimanggung