Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Pengantin Baru Turut Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ini Identitasnya
Dari puluhan korban Sriwijaya Air SJ 182, ada 2 pengantin baru, yakni Mulyadi-Makrufatul Yeti Sri, serta Putri Wahyuni Effendi-Ihsan Adhlan Hakim
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.
Dari puluhan korban, terdapat 2 pengantin baru, yakni Mulyadi dan Makrufatul Yeti Sri, serta Putri Wahyuni Effendi dan Ihsan Adhlan Hakim.
Dalam manifes Sriwjaya Air SJ 812 yang terbang dari Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta diketahui, Mulyadi dan Makrufatul Yeti Sri ada di nomor 26 dan 27.
Baca juga: Kisah Calon Penumpang Batal Terbang Pakai Sriwijaya Air SJ182 karena Tunggu Hasil Swab PCR
Baca juga: Fakta Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Sejumlah Misteri Menurut Pengamat Penerbangan
Mereka duduk berdampingan di nomor bangku 12 A dan 12 B.
Informasi yang diterima Wartakotalive.com pada Sabtu malam menyebutkan, Mulyadi dan Makrufatul Yeti Sri adalah pengantin baru yang diketahui baru saja menikah.
Mulyadi dan Makrufatul Yeti Sri diketahui menikah pada 20 November 2020.
Mulyadi diketahui pernah menjabat Ketua Umum PB HMI periode 2016 sampai 2018.
Unggah Video Pernikahan
Sedangkan pasangan Putri Wahyuni Effendi dan Ihsan Adhlan Hakim diketahui duduk bersebelahan didalam pesawat Sriwijaya Air 182 itu, yakni di bangku 15 A dan 15 B.
Sebelum terbang menggunakan pesawat Sriwijaya Air 182 itu Putri Wahyuni Effendi diketahui sempat mengunggah video pendek bersama Ihsan Adhlan Hakim di Insta Storynya.
"Udah tinggal jalan, tahunya delay," tulis Putri Wahyuni Effendi.
Pesawat Serijaya Air 182 diketahui sempat menunda sementara waktu penerbangannya, dari yang semula pukul 13.25 WIB menjadi pukul 13.56 WIB, atau terlambat 30 menit.
Di akun media sosialnya itu, Putri Wahyuni Effendi diketahui baru saja mengunggah video pernikahanya dengan Ihsan Adhlan Hakim.
Video pernikahan tersebut diunggah Putri Wahyuni Effendi pada 31 Desember 2020.
"Masih ga nyangka, terharu, ga kebayang bisa se bahagia ini," tulis Putri Wahyuni Effendi.
Jika benar baru saja menikah, usia perkawinan Putri Wahyuni Effendi dan Ihsan Adhlan Hakim baru berusia 9 hari sampai mereka terbang bersama memakai pesawat Sriwijaya Air 182.
Di kolom komentar video tersebut ada warganet yang menduga jika Putri Wahyuni Effendi masuk dalam daftar penumpang Sriwijaya Air 182 yang naas itu.
"Jika ini benar. Karna dari info atas nama kakak putri wahyuni dan suami naik pesawat sriwijaya SJ 182. Semoga segera ketemu dalam keadaan selamat," tulis warganet.
"Jikapun ternyata berbeda dengan data, kakak dan suami sehat selalu," lanjutnya.
Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Delay hingga Terbang Tak Sesuai Arah
Baca juga: 5 Keluarga Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ayu: Tahu-tahu Mereka Berangkat Sabtu
Pegawai Dinas Kehutanan Ketapang Juga Turut Jadi Korban
Rizky Wahyudi adalah salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Informasi yang diperoleh Wartakotalive.com pada Sabtu malam menyebutkan, Rizky Wahyudi bekerja di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
"Rizky Wahyudi berdinas di Dinas Kehutanan di Ketapang," kata sumber yang menolak disebutkan identitasnya kepada Wartakotalive.com.
Dilihat dari manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 812 diketahui ada salah satu penumpang yang bernama Rizky Wahyudi.
Dari manifes penumpang itu didapat bahwa Rizky Wahyudi duduk di bangku penumpang nomor 17 A.
Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak setelah empat menit terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu sore.
Sriwjaya Air SJ 812 dilaporkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu pukul 14.36 WIB.
Empat menit kemudian, pukul 14.40 WIB, Sriwjaya Air SJ 812 dilaporkan hilang kontak hingga diduga terjatuh diantara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. (Irwan Wahyu Kintoko)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sriwijaya Air Jatuh, Ada Pengantin Baru hingga Pegawai Dinas Kehutanan Jadi Penumpang Dalam Pesawat