Breaking News:

Terkini Nasional

Singgung Tito dan Badrodin, Pengmat Ungkap Harapan untuk Calon Kapolri Baru: Tak Lagi Bikin Maklumat

Pengamat Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Muradi memberikan harapan untuk calon Kapolri baru nantinya.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Youtube/KompasTV
Pengamat Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Muradi dalam acara Satu Meja The Forum, Jumat (8/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Muradi memberikan harapan untuk calon Kapolri baru nantinya.

Seperti yang diketahui, Kapolri saat ini, Jenderal (Pol) Idham Aziz akan mengakhiri masa jabatannya pada 1 Februari 2021 mendatang.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Satu Meja The Forum, Sabtu (9/1/2021), Muradi mengaku setidaknya ada lima harapan untuk Kapolri baru mengacu pada persoalan yang dihadapi saat ini.

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis (tengah) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis (tengah) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020). (Dok. Divisi Humas Polri)

Baca juga: Ungkap Kekurangan Idham Aziz, Pengamat Politik Harap Calon Kapolri Baru Punya Kelebihan Ini

Baca juga: Profil 5 Calon Kapolri yang Diserahkan ke Jokowi, Ada Nama Boy Rafli Amar hingga Listyo Sigit

Dirinya berharap Kapolri tidak lagi mengeluarkan maklumat dan sejenisnya.

Menurutnya lebih baik disampaikan secara langsung kepada publik.

"Pertama saya berharap nanti Kapolri baru tidak lagi bikin maklumat," ujar Muradi.

"Buat saya sebenarnya itu akan selesai misalnya Pak Idham atau siapapun kapolrinya itu menyampaikan langsung," imbuhnya.

Muradi menilai adanya maklumat justru tidak memberikan pencerahan kepada publik.

"Karena akhirnya orang kemudian tidak lagi mendapatkan guiden, akhirnya cuman dibesarkan ditempel di beberapa tempat dan orang tidak mendapatkan edukasi," jelasnya.

"Sementara satu fungsi kepolisian adalah memberi edukasi."

Oleh karenanya, ia berharap kepada Kapolri pengganti Idham Aziz untuk bisa lebih banyak tampil dan berbicara ke publik ketimbang mengeluarkan maklumat.

Dirinya justru mengungkit masa kerja dua Kapolri sebelumnya, yakni Tito Karnavian dan Badrodin Haiti.

"Pak Tito dan Pak Badrodin melakukan hal yang baik ketika keduanya menjadi Kapolri," ungkapnya.

Baca juga: Soal Sosok Pengganti Kapolri Idham Azis, Mahfud MD Angkat Bicara: Belum Ada yang Final

Lebih lanjut, Muradi berharap Kapolri baru juga bisa menjaga kesetabilan politik dan keamanan di tengah masyarakat yang demokrasi.

"Ini menyangkut bagaimana mengurangi tensi, dinamika politiknya harus bisa simetris dengan demokrasi," imbuh Muradi.

"Hari ini kita merasa ada gaep sedikit yang perlu diuraikan soal bagaimana misalnya memaparkan soal perlakukan terhadap teman-teman FPI," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-

Ungkap Kekurangan Idham Aziz

Pengamat Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Muradi mengatakan ada kekurangan dari sosok Idham Aziz yang nantinya harus dimiliki oleh calon Kapolri baru.

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis (tengah) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020). (Dok. Divisi Humas Polri)
Baca juga: Profil 5 Calon Kapolri yang Diserahkan ke Jokowi, Ada Nama Boy Rafli Amar hingga Listyo Sigit

Baca juga: Daftar Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri dari Eddy Pramono hingga Arief Sulistyanto, Siapa Paling Kaya?

Dilansir TribunWow.com dari acara Satu Meja The Forum 'KompasTV', Jumat (8/1/2021), Muradi menyebut kekurangan dari Idham Aziz adalah minimnya tampil di publik.

Meski diakui hal itu sudah menjadi karakter Idham Aziz, Muradi menilai sebagai Kapolri harusnya bisa lebih banyak berbicara dalam kaitannya dengan persoalan di Tanah Air.

"Saya kira satu tahun terakhir Pak Idham ini ada satu yang kurang. Kurangnya itu adalah menurut saya tampilnya beliau kurang sekali," katanya," ujar Muradi.

"Saya kira itu tidak cukup pas sebagai Kapolri kan orang di depan dia harus membangun citra, itu yang tidak terjadi," jelas Muradi.

Oleh karenanya, kepada Kapolri yang baru, Muradi menginginkan sosok yang bisa memiliki kelebihan untuk banyak tampil atau berbicara di publik.

Baca juga: Daftar Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri dari Eddy Pramono hingga Arief Sulistyanto, Siapa Paling Kaya?

Menurutnya hal itu sangat dibutuhkan oleh seorang Kapolri untuk mendapatkan persepsi baik dari masyarakat.

"Jadi saya kira Kapolri ke depan harus bisa mengambil momen-momen tersebut karena menyangkut persepsi publik," harapnya.

"Maksud saya dari nama yang beredar memang orang-orang yang biasa tampil di publik."

Baca juga: Soal Sosok Pengganti Kapolri Idham Azis, Mahfud MD Angkat Bicara: Belum Ada yang Final

Lebih lanjut, Muradi menjelaskan mekanisme dalam pemilihan Kapolri.

Dirinya menilai ada dua mekanisme dalam pemilihannya yakni berdasarkan politik dan profesional.

Ia berharap dua hal tersebut memiliki porsi yang seimbang dan sejalan, jangan hanya mengedepankan masalah politik ataupun sebaliknya.

"Dua ini harus iramanya sama, kalau enggak ini akan mempengaruhi persepsi publik terkait posisi Polri itu sendiri," jelasnya menutup. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
KapolriUniversitas Padjadjaran (Unpad)Idham AzizTito KarnavianBadrodin Haiti
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved