Virus Corona
Jadi yang Pertama Divaksinasi, Apakah Jokowi akan Disuntikkan Vaksin Sinovac? Ini Kata Menkominfo
Program vaksinasi Covid-19 rencananya akan mulai dilakukan pada pertengahan Januari 2021 atau pekan depan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Yang ada itu dan pasti pakai itu (vaksin Sinovac)."
Simak videonya mulai menit ke- 7.48
Menkes Jawab Tudingan Pejabat Disebut Dapat Vaksin Kualitas Terbaik
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjawab tudingan-tudingan miring seputar vaksinasi Covid-19.
Seperti yang diketahui, Indonesia sendiri disebut akan memakai tujuh jenis vaksin, mulai AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac.
Tujuh jenis vaksin tersebut diklaim memiliki kualitas yang berbeda-beda.

Baca juga: Di Mata Najwa, Budi Gunadi Ungkap Alasan Terima Perintah Jokowi sebagai Menkes: Investasi Surgawi
Baca juga: Disinggung Tak Ada Background Kesehatan, Budi Sadikin Lempar ke Najwa Shihab: FH UI Bisa Jadi Anchor
Atas dasar itu, tidak sedikit masyarakat yang lantas memiliki persepsi bahwa vaksin kualitas terbaik akan diberikan kepada pejabat pemerintah, sedangkan masyarakat umum mendapatkan vaksin kualitas rendah.
Hal tersebut juga disinggung oleh presenter Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, Rabu (6/1/2021).
"Jangan-jangan pejabat mendaatkan vaksin kualitas terbaik, masyarakat biasa mendapatkan vaksin dengan persentasi keberhasilan paling rendah," ujar Najwa Shihab membacakan pertanyaan dari netizen.
Menjawab hal itu, Budi Sadikin memberikan bantahan.
Dirinya lantas memberikan penjelasannya dengan mudah berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.
Dikatakannya bahwa saat ini vaksin yang sudah tersedia dan dalam waktu dekat akan disuntikkan adalah vaksin jenis Sinovac.
Maka mau tidak mau bahwa penerima vaksin tahap pertama yakni tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah adalah vaksin asal Tiongkok tersebut.
"Jadi vaksinnya yang ada sekarang adalah Sinovac dari China. Jadi semua yang divaksin duluan pasti dapatnya vaksin itu, termasuk mungkin saya," jelas Budi Sadikin.
"Dan Pak Presiden?" tanya Najwa Shihab.