Terkini Nasional
Sebut Blusukan Risma Ada Pesan yang Disampaikan, Pengamat Politik: Sangat Keras, Menyindir Anies
Aksi blusukan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini di DKI Jakarta menuai pro dan kontra, tidak sedikit menyebut sebagai pencitraan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.
Ujang lantas menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta saat ini yang dipimpin oleh Anies Baswedan yang notabene bukan merupakan orang PDIP.
"Pasca kekalahan Ahok di Pilkada 2017 lalu, PDIP ingin merebut posisi gubernur dari tangan partai lain itu," katanya.
Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja
Dirinya mengatakan bahwa persaiangan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Ibu Kota sudah terjadi sejak Risma masih menjadi wali kota Surabaya.
Menurutnya hanya Risma lah sebagai kepala daerah dari kader PDIP yang bisa dibandingkan dengan kapasitas Anies.
"Kita lihat saja kronologinya bagaimana dulu ketika Risma menjadi wali kota itu dibanding-bandingkan dengan Anies," ungkapnya.
"Jadi indikator itu sudah ada sejak Risma menjadi wali kota Surabaya, ketika menjadi mensos itu tambah menjadi-jadi."
Oleh karenanya, ia berkeyakinan bahwa ada tujuan lain baik dari Risma maupun dari PDIP di Pilkada DKI Jakarta mendatang.
"Saya punya keyakinan Risma ini bisa didukung untuk didorong menjadi gubernur nanti di tahun 2022 ketika Pilkadanya dimajukan atau 2024 nanti," jelas Ujang.
"Pasca kekalahan Ahok itu tidak ada tokoh yang bisa dibandingkan dengan Anies," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.54
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)