Terkini Daerah
Fakta 2 Terduga Teroris Tewas Tertembak, Melawan Pakai Parang dan Senapan hingga 20 Orang Ditangkap
Dua warga yang diduga jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu ditembak karena melawan petugas.
Editor: Mohamad Yoenus
Sehari-hari, R bekerja sebagai penjual nasi dan bubur serta bensin eceran.
Iwan juga menyebut, R jarang memasang bendera Merah Putih di pagar rumah saat peringatan 17 Agustus sesuai imbauan pemerintah.
"Tahun 2016 kita selalu ajak untuk bergaul kembali seperti dulu karena sudah lama dipantau sama densus. Bukan saya yang sampaikan tapi petugas," ujar dia.
Baca juga: Dua Terduga Teroris di Makassar Tewas Tertembak, Polisi: Terkait Pengeboman di Filipina
Baca juga: Pasutri Tewas Terpanggang saat Rumah Kebakaran, sang Istri Masuk Berniat Selamatkan Suami
Selain rumah milik R, pengajian sering dilakukan di rumah salah satu warga berinisial I.
I yang turut diamankan tim Densus 88 ini diketahui baru mengontrak rumah sekitar tahun 2016.
"Kalau ditanya ada sedikit pertemuan majelis taklim khusus untuk kelompok ibu-ibu. Terbagi dua pengajiannya. Rumahnya I (khusus) ibu-ibu, kalau laki-laki di sini (rumah R)," tandas Iwan.
Ada 20 Orang yang Ditangkap
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengungkapkan, polisi mengamankan 20 orang terduga teroris yang ditangkap di Perumahan Villa Mutiara Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kelompok ini sudah melakukan kajian di perumahan ini.
"Keberadaan mereka cukup lama menurut Pak RT. Mereka membentuk pengajian sendiri," ujar Merdisyam.
Merdisyam mengungkapkan, 20 terduga teroris itu ditangkap di beberapa rumah di Villa Mutiara Biru.
Selain dua terduga teroris yang tewas, satu terduga lainnya juga ikut tertembak, tapi saat ini masih menjalani perawatan.
Selain terlibat dalam peristiwa pengeboman gereja di Jolo, Filipina, 20 terduga teroris yang ditangkap itu merupakan bagian pendukung khilafah yang berafiliasi dengan ISIS.
Mereka melakukan baiat bersama ratusan warga lainnya pada 2015 di Pondok Pesantren Ar Ridho pimpinan Basri.
Pada 2016 , kata Merdisyam, kelompok ini juga hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS walau bisa digagalkan di Bandara Soekarno Hatta.