Terkini Nasional
Refly Harun Bahas Beda Nasib Prabowo-Sandi dengan Pendukung di Pilpres 2019: Di Mana Akal Sehat?
Pengamat Politik Refly Harun membahas masuknya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke dalam kubu pemerintahan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Refly Harun membahas masuknya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke dalam kubu pemerintahan.
Refly Harun justru menyinggung perbedaan nasib mantan pasangan capres-cawapres 2019 itu dengan para pendukungnya.
Mulai dari petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab hingga Ahmad Dhani.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (26/12/2020).

Baca juga: Prabowo hingga Sandiaga Jadi Menteri, Pengamat Politik Singgung 2024: Ujungnya yang Nikmati Jokowi
Baca juga: Ingatkan Prabowo-Sandi soal Pendukung Mereka, Refly Harun: Jangan Mereka Enak di Singgasana
Refly menyebut, sejumlah pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lalu kini justru terbelit kasus hukum.
"Kali ini saya ingin membacakan soal pasangan Prabowo-Sandi yang sudah berlabuh di kekuasaan," kata Refly Harun.
"Dan bagaimana mereka akhirnya meninggalkan pendukung-pendukung mereka yang justru menghadapi konsekuensi hukum tanpa perlindungan."
"Ibarat pasukan yang tinggal ditembak-tembakin aja, tinggal dipilih siapa yang akan diproses," lanjutnya.
Ia lantas menyinggung dukungan penuh Rizieq Shihab untuk Prabowo-Sandi 2019 lalu.
Saat masih berada di Arab Saudi, Rizieq Shihab bahkan disebutnya mengimbau warga Indonesia memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Baca juga: Sandiaga dan Risma Disebut Punya Kans di 2024, Pengamat: Kalau Prabowo dan Megawati Tidak Merestui?
Baca juga: Sandiaga dan Risma Disebut Punya Kans di 2024, Pengamat: Kalau Prabowo dan Megawati Tidak Merestui?
Namun kini, Rizieq Shihab justru menjadi tersangka kerumunan di Petamburan.
Tak hanya itu, Rafly Harun juga menyinggung nasib Ahmad Dhani.
Sebelumnya, Ahmad Dhani sempat mendekam di penjara setelah menjadi tersangka ujaran kebencian lewat media sosial.
"Bayangkan, ujaran kebencian 1,5 tahun penjara," kata Refly Harun.
"Sementara korupsi ketua umum partai politik kurang dari satu tahun penjara."
"Jadi di mana akal sehat kita?," tambahnya.
Padahal, menurut Refly Harun kala itu Ahmad Dhani tak merugikan siapa pun.
Namun, hukuman yang diterima Ahmad Dhani lebih berat ketimbang kasus korupsi petinggi partai.
"Bayangkan, sebenarnya dia tidak merugikan siapa-siapa cuma kasusnya luar biasa," ujar Refly Harun.
"Tidak menyakiti siapa-siapa, tapi ya okelah mungkin dianggap itu hoaks dan secara sengaja memfitnah orang lain."
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-0.55:
Sandi: Banyak yang Kecewa Saya Mengerti
Sandi sendiri tak menampik, banyak pihak yang kecewa terkait keputusannya menerima tawaran menjadi Menparekraf.
Namun Sandi mengaku niatnya bergabung dengan pemerintah dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Sandi lewat unggahannya di akun Instagram miliknya @sandiuno, Jumat (25/12/2020).
Pada unggahannya, Sandi menampilkan rekaman wawancaranya dalam acara Kabar Petang tvOne.
Awalnya ia mengakui pasti banyak pihak yang kecewa terkait pilihannya bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju.
"Pasti banyak yang kecewa saya mengerti," kata Sandi.
"Pasti banyak yang tidak mendukung saya, mohon maaf," lanjut Sandi.

Baca juga: Prabowo dan Sandiaga Uno Dirangkul Masuk Kabinet, Irma Chaniago: Tak Ada Orang Sebaik Pak Jokowi
Sandi bercerita, sebelum mengambil posisi jabatan menteri, ia telah lebih dulu melaksanakan salat Istikharah untuk meminta jawaban dari Allah SWT.
"Niat ini murni tulus ikhlas saya ambil setelah saya berkontemplasi, salat istikharah sampai beberapa kali," ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, jawaban yang ia terima selalu sama, yakni dahulukan kepentingan bangsa dan negara.
Setelah mendapat jawaban itu, Sandi bercerita, ia akhirnya mulai mengabari satu per satu mulai dari keluarga terdekat hingga teman-teman seperjuangannya.
"Saya bilang ini saatnya kita fokus untuk mengatasi Covid-19 dan membangkitkan ekonomi kita, membuka lapangan pekerjaan," kata Sandi.
Sandi berharap dalam situasi yang berat ini, semua pihak bisa menciptakan peluang dan bangkit dari hantaman pandemi Covid-19.
Lewat unggahan itu, Sandi juga menuliskan caption bahwa ia berniat untuk membangun bangsa lewat perbaikan sektor pariwisata.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Sandi.
"Bahu membahu untuk Indonesia Maju!
Keputusan ini saya ambil berdasarkan niat dan ikhtiar saya sejak awal yang ingin meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Saya tidak ingin politik ini digunakan untuk menjadi ajang pecah belah, saling sikut-menyikut, saling menjatuhkan.
Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19. Ini adalah saatnya kita bersatu padu, bahu membahu membangun bangsa, membangkitkan kembali perekonomian dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, yang dalam hal ini saya akan jalankan ikhtiar saya ini melalui sektor pariwisata dan industri kreatif." tulis Sandi dalam akun Instagramnya. (TribunWow.com)