Sinopsis Film The Platform di Netflix, Sebuah Potret Kesenjangan Sosial dari Sebuah Menara Vertikal

TRIBUNWOW.COM - The Platform merupakan film bergenre horor fiksi ilmiah (Sci-Fi horror) asal Spanyol yang dirilis pada tahun 2019.

Film yang penuh dengan kritik sosial ini disutradari oleh Galder Gaztelu-Urrutia.

Secara umum, film berdurasi 94 menit ini berkisah mengenai kehidupan di sebuah menara berukuran besar bernama "Vertical Self-Management Center (Pusat Manajemen Mandiri Vertikal).

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Pasta di Netflix, Perjuangan Koki Wanita di Tengah Iklim Kerja yang Keras

Penghuni di tempat seperti penjara tersebut secara berkala bertukar secara acak antara lantai.

Mereka diberi makan melalui platform yang secara bertahap turun ke setiap lantai dan yang paling bawah akan menerima sisa dari atasnya.

Yang unik, film ini menggunakan banyak istilah dari Indonesia meski tidak disebutkan ada sangkut pautnya dengan Indonesia.

Nuansa sepanjang film begitu minimalis dan hanya mengandalkan dialog untuk ditonjolkan.

Namun, dialog itu lah yang membuat film ini pun jadi tidak membosankan.

Di Rotten Tomatoes, dia mendapatkan skor sebesar 82%.

Sinopsis The Platform

Awal kisah menceritakan tokoh bernama Goreng (Iván Massagué) yang tiba-tiba mendapati dirinya berada di sebuah ruangan bernomor 48.

Rekan satu sel-nya bernama Trimagasi (Zorion Eguileor) menjelaskan, mereka berada di fasilitas semacam penjara vertikal yang berbentuk menara.

Melalui sistem yang disebut 'Platform,' makanan akan turun dan berhenti di setiap lantai selama beberapa menit.

Baca juga: Sinopsis Film 3 Day to Kill di Netflix, Kisahkan Tugas Terakhir Seorang Agen CIA

Semakin besar nomor lantai seseorang, maka dia berada di bawah dan semakin sedikit makanan yang akan ia terima.

Artinya, makanan sisa dari lantai atas bakal dimakan oleh orang yang ada di bawah, begitu seterusnya.

Sistem tersebut disadari Goreng sebagai sebuah potret ketidak adilan karena penuh dengan kesenjangan yang berpotensi memicu konflix setiap saat.

Benar saja, pada satu momen Goreng dan Trimagasi akhirnya merasakan lantai paling dasar yang bernomor 171.

Hal itu membuat niat jahat dari Trimagasi muncul karena harus berebut makanan dengan Goreng.

Bagaimanakah kisah dan makna dari film ini?

Film The Platform dapat Anda saksikan di Netflix.

Baca juga: Sinopsis Film Komedi What Men Want yang Dibintangi Taraji P Henson, Saksikan Keseruannya di Netflix

Pemeran

Iván Massagué sebagai Goreng, dinamai dari gorèng, yang berarti "digoreng" dalam bahasa Melayu / Indonesia.

Zorion Eguileor (eu) sebagai Trimagasi, dinamai terima kasih, yang berarti "terima kasih" dalam bahasa Melayu / Indonesia.

Antonia San Juan sebagai Imoguiri, diambil dari nama Imogiri, sebuah Raja-raja Jawa di Yogyakarta, Indonesia.

Emilio Buale Coka sebagai Baharat, dinamai berdasarkan baharat, yang berarti bumbu dalam bahasa Arab yang digunakan dalam masakan Timur Tengah, Turki, dan Yunani.

Alexandra Masangkay sebagai Miharu, yang berarti "menjaga, menjaga, membuka mata lebar-lebar" dalam bahasa Jepang.

Eric L. Goode sebagai Sr. Brambang, diambil dari nama brambang, bahasa Jawa untuk bawang merah.

Mario Pardo sebagai teman Baharat Txubio Fernández de Jáuregui sebagai Chef

Trailer

(TribunWow.com)