Terkini Nasional
Prabowo dan Sandiaga Uno Dirangkul Masuk Kabinet, Irma Chaniago: Tak Ada Orang Sebaik Pak Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sukses merangkul dua rivalnya di Pilpres 2019, dengan masuknya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merangkul dua rivalnya di Pilpres 2019.
Jokowi memutuskan untuk mengajak Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno untuk bekerjasama di dalam pemerintahan.
Menanggapi kondisi langka tersebut, Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago memberikan apresiasi tinggi kepada Jokowi.

Baca juga: Muncul Sebutan Kabinet Capres 2024, M Qodari: Jokowi Sedang Mengumpulkan The Best Talents
Baca juga: Setelah Dilantik Jokowi, Sandiaga Uno Langsung Sidak Kantor Kemenparekraf: Semangat Semuanya
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Jumat (25/12/2020), Irma menyebut bahwa keputusan dari Jokowi untuk mengangkat sang rival tentu tidak mudah.
Bahkan dikatakannya tidak akan ada yang bisa melakukan seperti yang dilakukan oleh Jokowi, dengan kerendahan hati menjadikan rivalnya sebagai menteri.
"Saya yakin sekali bahwa Pak Presiden tentu sudah memikirkan kenapa beliau memilih enam nama ini," ujar Irma.
"Menurut saya tidak ada orang sebaik Pak Jokowi, merangkul lawan yang sudah sedemikian brutal di 2019," ungkapnya.
Irma menilai bahwa keputusan dari Jokowi dalam mengangkat Sandiaga dan Prabowo sebagai menteri bukan tanpa alasan.
Menurutnya, selain karena menginginkan adanya perdamaian pasca Pilpres 2019, Jokowi disebut bersikap objektif untuk menangani pandemi Covid-19.
Terkhusus pada diri Sandiaga yang mempunyai kualitas dan kapasitas dalam dunia ekonomi.
"Saya harus sampaikan Pak Jokowi ini luar biasa, tapi akhirnya saya jadi tahu bahwa yang diinginkan oleh baliau adalah bagaimana secara bersama-sama bisa menuntaskan pandemi Covid-19," kata Irma.
"Kemudian meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menteri-mentari yang akan berkerja luar biasa," imbuhnya.
Baca juga: Sandiaga Uno dan Prabowo di Kabinet, Hendri Satrio Sindir PKS: Jadi Oposisi Itu Harus Kuat
Oleh karenanya, Irma berpesan, baik kepada Prabowo dan Sandiaga maupun para menteri lainnya.
Dirinya tidak ingin para menteri dalam bekerja hanya untuk kepentingan pribadi atau partai.
Apalagi tidak dipungkiri bahwa dari jajaran menteri tersebut ada yang menjadi kandidat di Pilpres 2024 nanti.
"Tidak boleh ada satu pihak pun dalam kabinet yang bekerja sendiri-sendiri, semua misi yang harus dilaksanakan adalah misinya presiden, bukan misinya dari partai politik atau masih-masing dari menteri itu sendiri," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 7.10:
M Qodari: Jokowi Sedang Mengumpulkan The Best Talents
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik enam menteri barunya yang bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020).
Dari enam menteri baru tersebut terdapat nama-nama yang berpeluang maju di Pilpres 2024 mendatang.
Nama yang paling kuat tentu adalah Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca juga: Sandiaga Uno dan Prabowo di Kabinet, Hendri Satrio Sindir PKS: Jadi Oposisi Itu Harus Kuat
Baca juga: Sandiaga dan Risma Disebut Punya Kans di 2024, Pengamat: Kalau Prabowo dan Megawati Tidak Merestui?
Oleh karenanya, banyak yang menyebut susunan menteri Jokowi saat ini disebut sebagai Kabinet Capres 2024.
Belum lagi ada beberapa kandidat di Pilpres 2024 yang sebelumnya sudah masuk di kabinet.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik M Qodari mengaku tidak memungkirinya.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Dua Sisi 'tvOne', Kamis (24/12/2020), M Qodari mengatakan bahwa kondisi tersebut memang sengaja diciptakan oleh Jokowi.
Meski begitu, tujuan utamanya menunjuk menteri-menteri berkualias tentu untuk mengembalikan kepercayaan dari masyarakat.
"Saya kira Pak Jokowi punya kesadaran untuk pertama supaya bagaimana kabinetnya mendapatkan dukungan masyarakat," ujar M Qodari.
"Yang kedua agar kinerjanya bagus dan yang ketiga saya kira Pak Jokowi dengan sadar dan dengan sengaja membuat katakanlah semacam panggung bagi para pemimpin Indonesia," jelasnya.
M Qodari mengaku justru menanggapi baik kondisi yang diciptakan oleh Jokowi.
Dengan begitu menurutnya, masyarakat akan bisa mudah dalam menilai dan menentukan calon pemimpinnya nanti.
Baca juga: Nasib Terawan setelah Didepak dari Kursi Menteri Diganti Budi Gunadi: Pak Jokowi Sayang sama Saya
"Jadi yang bagus-bagus dikumpulin, supaya masing-masing bersaing dengan dirinya sendiri, menunjukkan kinerjanya, ide-idenya, itegritasnya dan menyerahkan kepada publik untuk memberikan penilaian," kata M Qodari.
M Qodari menyebut tidak ada yang tidak mungkin, dengan catatan yang bersangkutan memang memiliki kualitas dan punya dukungan dari masyarakat.
Dirinya lalu mencontohkan kasus Jokowi dalam prosesnya menuju orang nomor satu di Tanah Air.
"Jokowi sendiri kan juga melalui sebuah tahapan atau proses, dari wali kota dianggap bagus, lalu dipromosikan menjadi gubernur, dianggap bagus dan maju menjadi calon presiden," ungkapnya.
"Jadi menurut saya memang Pak Jokowi sedang mengumpulkan the best talents," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.13:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)