Breaking News:

Terkini Nasional

Benarkan Ada Pertemuan Jokowi dengan Prabowo, Dahnil Azhar: Serahkan Sepenuhnya Keputusan Reshuffle

Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak buka suara terkait adanya isu reshuffle atau perombakan kabinet.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak soal pertemuan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak buka suara terkait adanya isu reshuffle atau perombakan kabinet.

Dilansir TribunWow.com, Dahnil Anzar membenarkan bahwa memang ada pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkannya dalam acara Sapa Indonesia Malam, Senin (21/12/2020).

Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020).
Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Soal Isu Presiden Jokowi akan Panggil Calon Menteri ke Istana Hari Ini, Kasetpres: Masih Digodok

Baca juga: Immanuel Ebenezer Tawarkan 19 Tokoh untuk Reshuffle Kabinet, Tantang untuk Buat Fakta Integritas

Terkait pembahasannya, Dahnil Anzar mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut fokus pertamanya adalah membicarakan kerja-kerja Prabowo sebagai menteri pertahanan.

"Memang ada pembicaraan antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi, terkait banyak hal, terakhir tentang isu kerja-kerja bidang pertahanan yang digeluti Pak Prabowo selama ini," ujar Dahnil Anzar.

"Kedua dalam konteks ada isunya reshuffle atau tidak, memang adalah hak prerogatifnya Presiden dan Partai Gerinda dalam hal ini juga Pak Prabowo menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kepada Pak Jokowi," jelasnya.

Meski begitu, dirinya tidak menampik ketika disebut ada membahas soal reshuffle kabinet.

Karena seperti yang diketahui satu menteri dari kader Partai Gerindra sebelumnya harus bermasalah setelah menjadi tersangka dalam kasus korupsi atau suap, yakni Edhy Prabowo.

Namun dirinya menegaskan bahwa persoalan reshuffle, Prabowo bersama Partai Gerindra sudah menyerahkan keputusannya kepada seorang presiden.

"Bisa jadi (Jokowi dan Prabowo bahas reshuffle), tetapi yang jelas secara spesifik Pak Prabowo tidak pernah konsen ke situ, yang jelas kami pahami dan Pak Prabowo pahami, bahwasanya ini hak sepenuhnya Pak Jokowi," ujarnya.

"Kalaupun ada kepentingan Partai Gerindra dan kepentingan Pak Prabowo saya ingin memastikan bahwa orang yang membantu Pak Jokowi orang-orang yang bisa mensukseskan kerja Pak Jokowi," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Disebut Tunggu Waktu yang Pas untuk Reshuffle, Pengamat Politik: Ingin Semua Mesin Baru

Lebih lanjut, Dahnil Anzar menyebut bahwa di luar isu reshuffle, Partai Gerindra dan Prabowo tetap akan berkomitmen untuk membantu pemerintahan Presiden Jokowi.

"Yang jelas Partai Gerinda dan Pak Prabowo memastikan bahwasannya sisa waktu pemerintahan Pak Jokowi beberapa tahun ke depan bisa sukses dan itu konsennya Pak Prabowo dan Partai Gerindra," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 7.10

Rocky Gerung Tantang Jokowi Reshuffle Total Kabinet

Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan komentarnya menyusul adanya dua menteri Kabinet Indonesia Maju yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua menteri tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Dilansir TribunWow.com dalam kanal Youtube pribadinya, Minggu (6/12/2020), Rocky Gerung lantas mempertanyakan keseriusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyikapi persoalan tersebut.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo (kiri) dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara (kanan). 2 Menteri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo (kiri) dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara (kanan). 2 Menteri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Kolase (Instagram/@kemensosri) dan (Tribunnews/Irwan Rismawan))

Baca juga: Dua Menteri Ditangkap KPK, Refly Harun Ingatkan Jokowi: Gerindra Tak Perlu Diganti oleh Gerindra

Baca juga: Sudah Berkali-kali Ingatkan Mensos Juliari Batubara Jangan Korupsi, Jokowi: Saya Tak akan Melindungi

Rocky Gerung meminta Jokowi supaya bisa segera melakukan reshuffle kabinetnya.

Menurutnya, langkah tersebut menandakan adanya keseriusan dari Jokowi, termasuk untuk memperbaiki kepercayaan rakyat kepada kabinetnya tersebut.

Selain itu, Rocky Gerung menantang supaya dalam susunan kabinet yang baru itu tidak lagi ada menteri yang berasal dari PDIP dan Gerindra.

"Kalau Presiden Jokowi serius, per hari ini, beliau umumkan bahwa seluruh kabinet saya reshuffle sekarang dan partai korup dua besar itu yang adalah pendukung utama pemerintah, PDIP dan Gerindra tidak bisa lagi dapat jatah menteri," ujar Rocky Gerung.

"Bahkan sampai ke tingkat lokal," imbuhnya.

Rocky Gerung mengatakan bahwa saat ini tidak ada pilihan lain dari Jokowi untuk tetap menyelamatkan kepercayaan dari rakyatnya terhadap para menterinya.

Termasuk menjaga integritas dan reputasi Jokowi bahwa tidak ada sangkut pautnya sama sekali atas dua menterinya yang tertangkap KPK.

Baca juga: Mensos Juliari Jadi Tersangka KPK, PDIP: Ibu Megawati Selalu Berikan Arahan agar Tidak Korupsi

"Kalau itu yang diucapkan Jokowi, itu baru orang percaya bahwa ini enggak tersangkut dengan Jokowi," kata Rocky Gerung,

"Kan orang tunggu kalau Pak Jokowi betul-betul punya integritas yaudah lakukan reshuffle, malam nanti undang pers untuk mendengar susunan kabinet baru tanpa PDIP dan Gerindra," tegasnya.

"Coba berani apa tidak itu, itu baru namanya kepala negara, bukan sekedar 'kami mendorong KPK', moralnya balik kepada Jokowi," pungkasnya.

Sejauh ini dua posisi tersebut untuk sementara dilimpahkan kepada menteri lainnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy dipilih oleh Jokowi untuk mengisi jabatan Mensos.

Sedangkan menteri KKP dijabat oleh ad interim Syahrul Yasin Limpo yang saat ini sebagai Menteri Pertanian.

Simak videonya mulai menit ke- 10.25

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiPrabowo SubiantoDahnil Anzar SimanjuntakreshuffleJoko Widodo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved