Terkini Daerah
Pakar Ungkap Isi Buku Pedoman Teroris Jamaah Islamiyah: Soal Kekuatan sampai Penguasaan Wilayah
Kepala Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Benny Mamoto mengungkapkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) memiliki sistem yang sangat rapi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Maka ketika kita tidak cepat menangkap Upik, peristiwa akan bisa terulang ke depan. Ini bahayanya," jelas Benny.
Lihat videonya mulai menit 2.50:
Pengakuan Zulkarnaen Rekrut Tim Khusus JI
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tersangka teroris Bom Bali I, Zulkarnaen alias Arif Sunarso.
Dilansir TribunWow.com, Zulkarnaen diketahui tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Dalam tayangan di Kompas TV pada Minggu (20/12/2020), Zulkarnaen mengungkapkan dirinya membuat tim khusus yang disebut Qosh.
Baca juga: Dijuluki Profesor Perakit Senjata dan Bom, Ini Keseharian Teroris Upik Lawanga di Mata Warga
Zulkarnaen awalnya menjabat divisi pendidikan dan pelatihan (diklat).
Diketahui peran Zulkarnaen dalam struktur kelompok JI adalah sebagai Panglima Askari.
"Kemudian saya ditunjuk supaya membuat tim Qosh untuk supaya bisa ada juntrumnya Askari itu di Jamaah Islamiyah," kata Zulkarnaen.
Ia mengaku saat itu berada di luar Indonesia.
Zulkarnaen mendapat tugas untuk merekrut anggota baru yang menjadi bagian tim khusus Qosh.
Ia menjelaskan hal itu dikoordinasikan dengan jaringan yang ada di Indonesia.

"Kemudian saya segera masuk Indonesia untuk rintisan pembuatan itu," ungkapnya.
"Saya masuk Indonesia kemudian menemui qoit-nya dan saya ceritakan bahwa saya ada penugasan untuk tim Qosh," lanjut Zulkarnaen.