Terkini Nasional
Oknum Ormas Disebut Terlibat Terorisme, Ridlwan Habib Beri Saran ke Aziz Yanuar: Mana yang Benar
Direktur The III, Ridlwan Habib beri saran kepada Sekretaris Bantuan Hukum FPI Aziz Yanuar soal anggotanya yang disebut terlibat terorisme.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Direktur The Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib memberikan saran kepada Sekretaris Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar terkait anggotanya yang disebut terlibat dalam aksi terorisme.
Sebelumnya berdasarkan keterangan dari Kompolnas disebut bahwa terdapat 37 oknum anggota FPI yang terlibat dalam kasus terorisme dan kekerasan.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Kompas Petang, Minggu (20/12/2020), meski hal itu sudah dibantah oleh Aziz Yanuar, Ridlwan Habib meminta kepada pihak FPI untuk melakukan tindakan nyata.

Baca juga: Teroris Zulkarnaen Bongkar Sejumlah Ormas Ikut Jaringan JI: Setelah dari Ambon Deklarasikan Ormas
Dalam kesempatan itu, Ridlwan Habib mulanya menjelaskan bahwa data-data para terpidana terorisme di pengadilan diakui sangat jarang yang menyertakan rekam jejak.
Oleh karenanya menurutnya sangat sulit mengungkapkan organisasi mana yang sebelumnya diikuti oleh para terpidana terorisme itu.
Ridlwan pun menyarankan supaya Aziz Yanuar melakukan verifikasi kepada organisasinya untuk menjawab 37 anggotanya yang disebut terlibat dalam kasus terorisme.
"Tapi sekali lagi karena FPI itu adalah organisasi terbuka, saya kira Bang Aziz juga bisa melakukan verifikasi mandiri ke organisasinya, ini usulan," usul Ridlwan Habib kepada Aziz Yanuar.
"Kemudian nanti diumumkan saja ke publik dari 37 yang disampaikan Bang Benny Mamoto itu mana yang benar, mana yang mantan dan mana yang tidak benar," jelasnya.
Dengan begitu menurutnya tidak akan ada lagi pertanyaan-pertanyaan terkait keterangan dari Ketua Kompolnas, Benny Mamoto itu.
Karena sudah ada berimbangan keterangan dari pihak FPI.
"Sehingga kemudian sumber publik itu mendapatkan dua sumber yang sama-sama akurat," kata Ridlwan Habib.
"Selama ini kan kita mendengar dari satu versi, dari Kompolnas Pak Benny Mamoto, sementara dari FPI belum melakukan bantahan secara clear," imbuhnya.
Baca juga: Otak Teroris JI Zulkarnaen Ditangkap di Lampung, Dicurigai Warga karena Tak Pernah Perlihatkan Wajah
Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa meskipun memang ada mantan anggota FPI yang terlibat kasus terorisme, tidak bisa lantas dikaitkan dengan organasi FPI itu sendiri.
"Saya contohkan Zaenal Ansori itu mantan FPI Lamongan tapi kan tidak bisa kemudian disebut sebagai FPI Lamongan pendukung terorisme. Ini berbeda sekali konteksnya," tegasnya menutup.
Simak videonya mulai menit ke- 11.37