Terkini Nasional
Berencana Bawakan Bukti ke Komnas HAM, Hari Ini Keluarga Laskar FPI Ternyata juga Dipanggil Polisi
Hari ini keluarga laskar FPI menyatakan hendak mendatangi Komnas HAM, namun pada hari ini juga polisi telah menjadwalkan pemeriksaan keluarga laskar.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Proses penyilidikan kasus penembakan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) hingga saat ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian dan Komnas HAM.
Pada Senin (21/12/2020), keluarga laskar FPI menyatakan akan menyerahkan sebuah bukti penting ke pihak Komnas HAM.
Di sisi lain, di hari yang sama, keluarga laskar FPI telah dijadwalkan untuk memenuhi panggilan dari Bareskrim Polri.

Baca juga: Investigasi Penembakan Laskar FPI Capai 75 Persen, Keluarga Laskar Titipkan Pesan ke Komnas HAM
Dikutip dari Tribunnews.com, berdasarkan keterangan pihak kepolisian, keluarga laskar FPI akan menjalani panggilan pemeriksaan oleh Bareskrim Polri pada Senin pagi.
"Kalau ini tetap jadwal pemeriksaannya pukul 10.00 WIB," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Andi Rian R Djajadi saat dikonfirmasi, Senin (21/12/2020).
Diketahui, panggilan ini merupakan kedua seusai pada panggilan pertama, pihak keluarga laskar FPI tidak datang dengan alasan tengah berduka.
Namun terkait panggilan kedua ini, pihak penyidik kepolisian juga masih belum bisa memastikan apakah keluarga laskar FPI akan memenuhi panggilan pemeriksaan atau tidak.
Sementara itu, pada hari ini, pihak keluarga laskar berencana menyerahkan bukti kepada Komnas HAM terkait kasus penembakan yang menewaskan enam laskar.
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Senin (21/12/2020), rencana keluarga laskar mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Lauharhari, Menteng, Jakarta Pusat, disampaikan oleh kuasa hukum FPI Aziz Yanuar.
Aziz menyebut, pihak keluarga akan menyerahkan bukti penting terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
"Kedatangan kami untuk memberikan bukti dan penjelasan versi kami ke Komnas HAM," kata Aziz kepada Warta Kota, Minggu (20/12/2020) malam.
Ke depannya, keluarga laskar FPI telah berkomitmen untuk selalu mendukung Komnas HAM mengawal kasus penembakan laskar FPI.
"Kami siap selalu mengawal Komnas HAM untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, serta mengungkap tuntas dan jelas soal dugaan kekejian dan pelanggaran HAM berat yang dilakukan polisi terhadap ke 6 syuhada tersebut," papar Aziz.
Pihak keluarga laskar berharap pelaku dari kasus penembakan laskar FPI bisa diungkap dan bertanggung jawab.
"Agar kebenaran dan keadilan ditegakkan kembali," katanya.
Baca juga: Pengacara Sebut Permintaan Keluarga Laskar FPI soal Autopsi Tak Digubris Polisi: Tak Ada Penjelasan
Kesaksian Keluarga Laskar FPI yang Tewas
Sebelumnya diberitakan, salah seorang anggota keluarga memberikan kesaksiannya atas kondisi jenazah dari pengikut Imam Besar Habib Rizieq Shihab.
Menurut kakak korban, adiknya menjadi satu dari enam korban yang tewas saat mengawal Rizieq Shihab.
Dirinya menyebut terdapat tiga luka bekas tembakan di dada adiknya.
Tidak hanya luka tembak, ia mengatakan adiknya mendapat luka sobek di bagian punggung.
Ia menduga luka sobek itu disebabkan karena ada tindakan penyeretan.
Kesaksian itu diketahui dari sang ayah yang disebut ikut memandikan jenazah korban.
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI, Kamis (10/12/2020) yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI.
Dalam kesempatan itu, ia mulanya menceritakan keanehan sikap dari adiknya sebelum ikut mengawal Habib Rizieq dan dinyatakan tewas.
"Kebetulan saya ketemu dengan adik saya itu Kamis malam Jumat (4/12/2020), Di sana tuh tumben sekali itu memang beda. Adik saya salaman dengan ibu, dipeluk, dia minta izin mau mengawal Habib ke Megamendung," ujarnya.
Ia mengaku sempat bepikiran buruk setelah mendapat berita tewasnya enam laskar FPI.
Ditambah lagi saat itu ia sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan sang adik.
Baca juga: Soal Tewasnya 6 Laskar FPI, Refly Harun Ungkit Polisi yang Menembak: Mungkin Terlalu Panik
"Kebetulan di handphone ada notifikasi berita saya baca, saya langsung kepikiran adik saya, saya telponin, saya WA-in, kok enggak ada kabar, ini kemana," ungkapnya.
"Dan itu berita masih simpang siur, kami belum tahu kebenarannya seperti apa," imbuhnya.
Sementara itu terkait kondisi jenazah, ia menyebut cukup mengenaskan dengan tiga luka tembak tepat di bagian dada, serta bekas luka seret di bagian punggung.
"Dan untuk dibilang luka, lukanya itu seperti ditembak jarak dekat, karena saya tidak ikut memandikan dan itu ayah saya yang memandikan, ayah saya bercerita sambil berderai air matanya."
"Bener-bener luka tembak di dada ada tiga, di punggung itu luka robek seperti diseret, dijidat ada biru seperti dihantam senjata api belakangnya, tapi alhamdulilahnya muka adik saya itu bersih karena mungkin tidak dipukul di muka," jelasnya.
"Sampai dikafankan pun darahnya masih mengucur. Itu benar-benar seperti pembantaian, seperti tidak ada perlawanan di sana," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 0.43
(TribunWow.com/Anung/Elfan)