Terkini Nasional
Beda FPI-Polisi soal Kematian 6 Anggota Laskar, Ini Temuan Komnas HAM: Sisa Kendaraan Habis Tubrukan
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM), Ahmad Taufik Damanik mengungkapkan temuannya terkait kasus penembakan Laskar Front Pembela Islam (FPI)
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM), Ahmad Taufik Damanik mengungkapkan temuannya terkait kasus penembakan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020).
Diketahui Komnas HAM turun tangan dalam kasus ini terkait ada silang versi antara polisi dan FPI.
Di acara Mata Najwa pada Rabu (17/12/2020), Ahmad menyebut pihaknya sudah mengumpulkan keterangan dan sejumlah bukti dari kedua belah pihak.

Baca juga: Di Mata Najwa, Munarman Sebut Habib Rizieq Terus Dikuntit, Beberkan FPI Temukan Drone di Atas Ponpes
Bahkan, FPI langsung menghubungi pihak Komnas HAM setelah kasus itu terjadi.
"Ya kami tentu saja mengumpulkan informasi kemudian bukti-bukti dari kedua belah pihak."
"FPI pada kesempatan pertama malam harinya kita sudah bertemu dengan Ustaz Shobri Lubis, Bung Munarman, dan juga beberapa ada keluarga di situ," ujar Ahmad.
Lalu, saat dilakukan pemeriksaan di lapangan, Komnas HAM menemukan sejumlah bukti.
Komnas HAM menemukan selongsong peluru hingga dugaan bekas tubrukan.
"Setelah itu tim kami turun ke lapangan ada tiga hari lebih di lebih untuk mencari butki-bukti yang lain."
"Kita menemukan bekas selongsong peluru dari berbagai jenis, lalu ada sisa-sisa dari kendaraan yang kelihatannya ada saling bertubrukan itu temukan juga," katanya.
Selain sudah bertemu dengan pihak FPI, Komnas HAM juga sudah memanggil berbagai pihak dari Polisi.
Komnas HAM ingin secara detail menyelidiki kasus ini.
"Kita juga memanggil Kapolda, Dirut Jasa Marga, kemudian Bareskrim, Forensik, semuanya."
"Dengan Kapolda menjelaskan versi polisi, dan kita sepakati waktu itu, akan didalami satu per satu oleh Komnas HAM, misalnya hasil otopsi, termasuk akses kami untuk memeriksa petugas, kita perlu tanya pada petugas," jelasnya.
Ia menyebut, masih banyak hal yang janggal dalam kasus ini.
Sehingga perlu dilakukan pendalaman.
"Karena ada hal-hal yang sepertinya ini krusial ada empat orang misalnya dikatakan pada rekonstruksi itu pada tahap awalnya masih hidup, kemudian melakukan perlawanan."
"Jadi kita perlu tanya petugas itu, kenapa dia tidak borgol, kenapa jumlah empat orang dalam mobil itu sementara di polisi ada tiga orang, apakah itu lazim? Kita akan tanya semua yang terjadi," jelas dia.
Baca juga: Beda Versi Cerita Penembakan Simpatisan Rizieq Versi FPI dan Polisi, Komnas HAM: Masih Ada Puzzle
Lihat menit 1.10:
Komnas HAM: Orang Bikin YouTube, Bikin Analisisnya Sendiri
Pada kesempatan lain, Ahmad meminta kepada publik agar tidak buru-buru menyimpulkan sendiri soal kasus penembakan 6 anggota laskar FPI.
Ahmad menyoroti banyaknya opini-opini yang beredar di masyarakat terkait kasus penembakan 6 laskar FPI.
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (15/12/2020), Taufan menjelaskan, tim dari Komnas HAM sudah melakukan pemeriksaan lapangan.
"Kami berharap sebaiknya sebelum ini dikumpulkan semua, dianalisis, dikroscek sana-sini, kita tidak akan bicara tentang substansinya. Tapi tahapan itu sudah kita lakukan. Kita sudah tiga hari tiga malam ada di lapangan. Mengkroscek semua bahan dan informasi-informasi," kata Taufan.
Baca juga: Keanehan Adegan 4 Laskar Coba Rebut Senjata Aparat Jadi Sorotan, Polri, IPW hingga FPI Buka Suara
Taufan menjelaskan, Komnas HAM masih belum mau membuka substansi hasil penyelidikan yang dilakukan.
"Ya semuanya kan sebetulnya menjadi baru. Karena masyarakat kan masih melihat katanya katanya."
"Kalau nanti kemudian kita ungkap kan akhirnya jadi baru di masyarakat. Kenapa? Karena sampai hari ini masyarakat sebetulnya hanya mendengar opini."
"Lihat saja beredar di masyarakat kita beredar opini, orang bikin youtubenya sendiri, orang bikin analisisnya sendiri, tapi dia tidak pernah melihat fakta itu langsung," kata Taufan.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/ Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "8 Fakta Rekonstruksi Kasus Penembakan 6 Anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek ", Tribunnews.com dengan judul 23 CCTV Tidak Bisa Mengirim Data Saat Kejadian Tewasnya 6 Anggota FPI dan Komnas HAM Imbau Masyarakat Tidak Cepat Ambil Kesimpulan Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI