Vaksin Covid
Bantah Isu Tak Setuju dengan Vaksin Covid-19, IDI Siap Disuntik Pertama Kali: Dari Awal Mendukung
Ketua IDI Provinsi Bali, dr. Gede Putra Suteja memastikan bahwa IDI mendukung vaksin Covid-19.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat diisukan meragukan penggunaan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Namun isu itu langsung dibantah oleh Ketua IDI Provinsi Bali, dr. Gede Putra Suteja.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Bali pada Kamis (17/12/2020), Gede memastikan bahwa IDI mendukung vaksin Covid-19.

Baca juga: Politikus PDIP Minta Pemerintah Sosialisasi secara Masif ke Masyarakat soal Vaksin Covid-19 Gratis
Hal itu didasarkan dari rilis PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia).
IDI mendukung vaksin Covid-19 yang dapat membantu pencegahan penularan Covid-19.
Bahkan IDI sudah mendukung program ini sejak awal.
Bahkan Gede menyebut IDI siap menjadi golongan yang lebih dulu divaksin.
"Sejak awal IDI telah mendukung vaksin Covid-19 karena dapat mencegah penularan dan IDI juga siap sebagai orang yang pertama kali vaksin Covid-19," ungkapnya.
Meski demikian, vaksin ini masih menunggu hingga mendapat izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
"Selain itu, vaksin Covid-19 nantinya harus sudah mendapat izin dari BPOM berupa EUA (Emergency Use Autorizazy)," lanjutnya.
Selain IDI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menegaskan dirinya siap menjadi orang pertama yang divaksin.
Jokowi sendiri diketahui telah memutuskan agar vaksinasi dilakukan secara gratis
Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Kabinet RI, Rabu (16/12/2020).
Jokowi menjelaskan, setelah memerhitungkan berbagai pertimbangan, ia memastikan akan menggratiskan seluruh vaksin Covid-19.
"Setelah menerima banyak masukkan dari masyarakat, dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitugan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis," jelas Jokowi.
Baca juga: Kata Presiden Jokowi soal Vaksin Covid-19 Sinovac: 3 M Harus Terus Kita Lakukan