Breaking News:

Vaksin Covid

Update Perkembangan Terkini Vaksin Sinovac oleh BPOM: Soal Uji Klinis sampai Produksi di Bandung

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
presidenri.go.id
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari negara Tiongkok baru saja tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (7/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok.

Dilansir TribunWow.com, hal itu dikonfirmasi Direktur Registrasi Obat Badan POM Lucia Rizka Andalusia, dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (11/122020).

Diketahui pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac di Beijing, Tiongkok.

1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.
1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Pemerintah Australia Batalkan Rencana Beli Jutaan Dosis Vaksin, Ada Temuan Hasil HIV Positif Palsu

Rencananya pemerintah akan kembali mendatangkan 1,8 juta dosis dan bahan baku curah vaksin dari perusahaan yang sama pada Januari mendatang.

"Vaksin yang 1,2 juta ini adalah vaksin yang sama dengan yang digunakan untuk uji klinis," jelas Rizka.

"Jadi nanti yang diberikan dengan data-data uji klinis yang di Bandung adalah vaksin yang baru datang ini," lanjutnya.

Diketahui pemerintah juga memesan bahan baku pembuatan vaksin untuk diproduksi di Bio Farma selaku mitra Sinovac di Indonesia.

Setelah uji klinis tahap terakhir keluar, BPOM akan mengeluarkan emergency use authorization.

Dalam tayangan yang sama, Corporate Secretary PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, menyebutkan isi vaksin yang diimpor maupun yang diproduksi di Bandung adalah sama.

Satu-satunya yang membedakan adalah lokasi produksi.

Baca juga: Sinovac Nyatakan Vaksinnya Belum Tentu Efektif Cegah Covid-19, Ini Penjelasan Bio Farma

"Jadi untuk yang 15 juta maupun yang 1,2 juta maupun 1,8 juta ini sama," kata Bambang Heriyanto.

"Hanya yang totalnya 3 juta dosis ini diproduksinya di Sinovac, China," jelasnya.

Setelah mengimpor 3 juta dosis, pemerintah menargetkan akan memproduksi sendiri vaksin untuk kelompok masyarakat yang lebih luas.

Diketahui saat ini vaksin yang telah datang diprioritaskan untuk kelompok yang rentan terpapar Virus Corona.

Bambang menjelaskan pihak Bio Farma saat ini tengah menunggu hasil uji klinis tahap tiga.

"Sementara nanti yang bulk itu ada sekitar 140 juta itu akan diproduksi di Bio Farma," kata Bambang.

"Kita akan menunggu uji klinis dari fase tiga untuk interim report-nya," paparnya.

Menurut Bambang, Vaksin Sinovac yang diterima dari Tiongkok adalah jenis vaksin siap pakai.

"Vaksin yang sudah jadi, yang 3 juta itu, kita impor dari sana, sampai dengan bulk itu persis sama. Nanti di Bio Farma yang kita terima ini bentuknya ready to fill, jadi tinggal lakukan filling dan packaging," terang Bambang.

Lihat videonya mulai menit 1.00:

Program Vaksin Ada yang Gratis dan Berbayar

Kepala Bagian Corporate Communication PT Bio Farma Iwan Setiawan menyampaikan perkembangan terkini persiapan vaksin Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Bisnis, Kamis (10/12/2020).

Diketahui sebelumnya pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac asal Beijing, Tiongkok.

Baca juga: Sudah Tiba di Indonesia, Ternyata Sinovac Klarifikasi Vaksinnya Belum Tentu Efektif Cegah Covid-19

Rencananya pemerintah akan mendatangan 1,8 juta dosis dan bahan baku pembuatan vaksin pada Januari mendatang.

Iwan menjelaskan pemerintah telah menetapkan target penyediaan vaksin sebesar 32 juta dosis.

"Kita kurang lebih ada 32 juta, itu yang akan diberikan atau menjadi vaksin program pemerintah," kata Iwan Setiawan.

Selain termasuk dalam program pemerintah, ada pula penyuntikan vaksin yang dibayar mandiri oleh masyarakat.

"Kemudian kita juga akan ada vaksin secara mandiri," singgung Iwan.

1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.
1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. (YouTube Sekretariat Presiden)

Ia menyebut vaksin dari program pemerintah akan diberikan secara gratis.

Program ini ditujukan kepada kelompok yang paling rentan terpapar Virus Corona.

Di luar itu pengadaan vaksin dilakukan secara berbayar oleh masyarakat, meskipun belum ditetapkan harganya karena masih dalam proses produksi.

Baca juga: Kata Satgas terkait Tingkat Keefektifan Vaksin Sinovac yang Belum Teruji: Sudah melalui Pertimbangan

"Kalau untuk program, tentunya itu diberikan gratis dari pemerintah," papar Iwan.

"Adapun yang mandiri belum penetapan harga, kita masih dinamis karena belum kita terima semuanya dan belum kita produksi," terangnya.

Iwan menjelaskan pemerintah telah merencanakan plot distribusi melalui Kementerian Kesehatan.

Ia menerangkan plot distribusi ini sudah kerap digunakan dalam berbagai program vaksinasi yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.

"Untuk pendistribusiannya, kalau yang program pemerintah mengikuti distribusi vaksinasi yang selama ini sudah kita lakukan," kata Iwan.

"Jadi vaksinasi untuk program ini bukan pertama kita lakukan, tapi sudah puluhan tahun dilakukan, dalam hal ini Kementerian Kesehatan," jelasnya.

"Dari Bio Farma kita distribusikan sampai dinas provinsi. Dari dinas provinsi sampai ke kota kabupaten dan sampai ke puskesmas, itu didistribusikan Kementerian Kesehatan," tambah Iwan. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
SinovacVaksin Covid-19Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved