Breaking News:

Terkini Nasional

Buktikan Laskar FPI Pakai Senjata Api dan Tajam di Tol Cikampek, Polisi: Ada Jelaga di Tangan Pelaku

Polisi kembali memberikan pernyataan soal kepemilikan senjata api dan senjata tajam terkait kasus dugaan serangan anggota FPI.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Channel YouTube Kompas TV
Pada acara konferensi pers di Bareskrim Polri Kamis (10/12/2020), polisi menegaskan bahwa mereka menemukan senjata api dan senjata tajam di tangan anggota FPI. 

TRIBUNWOW.COM - Polisi kembali memberikan pernyataan soal kepemilikan senjata api dan senjata tajam terkait kasus dugaan serangan kepada aparat oleh laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Pada acara konferensi pers di Bareskrim Polri Kamis (10/12/2020), polisi menegaskan bahwa mereka menemukan senjata api dan senjata tajam di tangan anggota FPI.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV pada Kamis, Kabareskrim Polri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, satu di antara bukti anggota FPI menggunakan senjata adalah temuan jelaga di tangan pelaku.

Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab angkat bicara tentang kronologi penembakan enam orang pendukungnya, Rabu (9/12/2020).
Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab angkat bicara tentang kronologi penembakan enam orang pendukungnya, Rabu (9/12/2020). (Capture YouTube Front TV)

Baca juga: Kata Kodam Jaya saat Dikritik Muhammadiyah soal Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI: Tidak Pernah Dilibatkan

Diketahui, enam orang anggota FPI tewas dalam kejadian itu.

Sedangkan empat lainnya kini masih dalam pengejaran polisi.

"Hasil penyidikan sementara kami peroleh fakta, bahwa ditemukan senjata api dan senjata tajam di TKP."

"Ditemukan penggunaan senjata api dengan didapatnya jelaga di tangan pelaku," jelas Listyo.

Selain itu, bukti lain yang menguatkan bahwa anggota FPI menggunakan senjata pada peristiwa itu adalah adanya kerusakan di mobil polisi.

"Ditemukan adanya kerusakan mobil petugas," lanjutnya.

Dikabarkan sebelumnya, senjata yang menjadi barang bukti polisi itu antara lain, dua senjata api jenis revolver berikut puluhan butir peluru, satu pedang samurai, dua celurit dan pisau.

Saat mengatakan pernyataan soal adanya jelaga di tangan korban dan kerusakan mobil, polisi di samping Listyo terlihat menunjukkan selembar kertas dokumen.

Polisi berjanji bahwa dalam penanganan kasus ini aparat akan berjalan secara transparan.

Listyo berjanji, penanganan ini akan sesuai prosedur investigasi kriminal.

"Terkait dengan hal tersebut, untuk menjaga profesionalisme, transparansi penyidikan."

"Maka penyidikan dilakukan secara scientific, crime investigation dengan melibatkan pengawas internal dari Propam (Profesi dan Pengamanan) Mabes Polri," jelas Listyo.

Kemudian, polisi juga akan melibatkan pihak atau lembaga lain dalam penanganan kasus dugaan serangan pada polisi.

"Kami juga membuka ruang dan memberikan kesempatan dalam hal ini, rekan-rekan eksternal untuk memberikan masukan dalam rangka melengkapi penyidikan yang kami lakukan," lanjut Listyo.

Bahkan, masyarakat juga bisa ikut memberikan informasinya langsung ke polisi.

"Kemudian kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang akan memberikan informasi baik dalam bentuk langsung yang diberikan ke Bareksrim Polri maupun hotline yang kami siapkan dengan nomor 0812842988228," sambung Listyo.

Baca juga: Sudah Bentuk Tim, Rizieq Shihab Mengaku akan Tempuh Jalur Hukum soal Tewasnya 6 Simpatisan FPI

Lihat menit awal:

Munarman soal Senjata: Itu Fitnah Besar

Sebelumnya, Munarman buka suara terkait kejadian di Jalan Tol Jakarta Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020) yang melibatkan simpatisannya.

Munarman membantah ketika disebut ada aksi baku tembak yang menyebutkan pihaknya membawa senjata api.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Senin (7/12/2020), Munarman menyebutnya hal itu sebagai fitnah besar.

Dalam kesempatan itu, Munarman mulanya menjelaskan kronologi yang terjadi.

Dikatakannya bahwa saat kejadian, rombongan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab melakukan perjalanan dari Sentul, yakni Senin (7/12/2020) dini hari.

Namun yang menjadi kecurigaan lantaran ada pihak yang membuntuti rombongan dari belakang hingga mencoba memberhentikan.

"Di dalam perjalananya ada orang yang menguntit sejak dari keluarnya beliau dari Sentul itu," ujar Munarman.

"Terus dikuntit dan akhirnya para penguntit ini berusaha memotong entah apa tujuannya," jelasnya.

Merespons hal itu, menurut Munarman, para pengawal yang merupakan laskar FPI pun mencoba melindungi dan mengamankan Habib Rizieq.

"Reaksi normal karena bertugas untuk mengawal," katanya.

Namun Munarman membantah tegas ketika dalam tindakan itu ada aksi baku tembak.

Karena menurutnya, pihaknya tidak memiliki senajata api apapun.

Baca juga: Berawal dari Pesan di Grup WhatsApp, 6 Orang Pengikut Habib Rizieq Tewas setelah Menyerang Polisi

Oleh karenanya ia menyebut sebagai fitnah ketika laskar FPI membawa senjata api.

"Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar kalau laskar kita diserbu membawa senjata api dan tembak menembak. Laskar kami tidak pernah dibekali dengan senjata api," tegasnya.

"Kami terbiasa tangan kosong, kami bukan pengecut," pungkasnya.

Lihat menit 0.30:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Front Pembela Islam (FPI)Tol CikampekTol Jakarta-CikampekHabib Rizieq ShihabPolisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved