Breaking News:

Terkini Daerah

Motif Anak di Tapanuli Utara Pukul Kepala Ibunya hingga Meninggal, Kesal karena Tak Ada Nasi

Seorang anak di Tapanuli Utara tega memukul kepala ibu kandungnya menggunakan kayu hingga tewas. Ini motif pelaku.

TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Pembunuhan. Seorang anak di Tapanuli Utara tega memukul kepala ibu kandungnya menggunakan kayu hingga tewas. Ini motif pelaku. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang anak di Dusun Muara Tolang, Desa Dolok Saut, Kecamatan Simangumban, Tapanuli Utara, Sumatera Utara tega memukul kepala ibu kandungnya menggunakan kayu hingga tewas.

Dikutip dari Kompas.com, motif anak yang sudah ditinggal meninggal ayahnya itu diduga hanya gara-gara tidak ada nasi untuk makan.

Sang ibu meninggal di perjalanan ketika hendak dibawa ke rumah sakit terdekat.

Tersangka yang memukul ibu kandungnya hingga tewas saat dipaparkan di Polres Tapanuli Utara, Rabu (9/12/2020). Tersangka tega menghabisi nyawa ibu kandungnya hanya gara-gara tidak ada nasi.
Tersangka yang memukul ibu kandungnya hingga tewas saat dipaparkan di Polres Tapanuli Utara, Rabu (9/12/2020). Tersangka tega menghabisi nyawa ibu kandungnya hanya gara-gara tidak ada nasi. (HANDOUT via Kompas.com)

Baca juga: Cek Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta di Bulan Desember 2020, Login di eform.bri.co.id/bpum

Paur Humas Polres Taput, Aiptu W Baringbing mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/12/2020) di kediaman korban di Desa Dolok Saut, Kecamatan Simangumban, Tapanuli Utara (Taput).

Korban DS (52) merupakan ibu kandung SH (28), yang sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka.

Korban dipukul sebanyak dua kali di bagian kepala oleh tersangka hingga lemas dan terjatuh.

Korban akhirnya meninggal di perjalanan menuju rumah sakit.

"Korban merupakan ibu kandung dari tersangka, dan kita tangkap di kediamannya," sebut Baringbing mewakili Kepala Polisi Resor Tapanuli Utara AKBP Jonner Samosir dan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Jonser Banjarnahor, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Habib Rizieq dan 5 Orang Ditetapkan Tersangka, Polisi Ancam akan Lakukan Upaya Paksa Penangkapan

Gara-gara tidak ada nasi

Baringbing mengatakan, sesuai keterangan dari tersangka, kejadian itu berawal saat tersangka bangun tidur pagi, dan tidak ada menemukan nasi untuk dimakan.

Kemudian, tersangka bertanya kepada ibunya, dan ibunya menjawab agar tersangka pergi makan di tempat tetangga mereka yang sedang mengadakan acara (pesta).

"Korban menjawab tidak memasak nasi, karena ada tetangga mereka yang sedang membuat acara. Kemudian ibunya menyuruh tersangka makan disana, namun tersangka tidak terima dan terjadi cekcok," kata Baringbing.

Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Benar-benar Aman untuk Tubuh? Ini Penjelasan Profesor di Inggris

Baringbing mengatakan, saat terjadi cekcok, tersangka pergi ke luar rumah dan mengambil sepotong kayu bakar.

Lalu datang kembali ke dalam rumah, dan memukul kepala ibunya.

"Korban dipukul sebanyak dua kali di bagian kepala kanan dan kiri menggunakan kayu bakar sampai korban terjatuh," ujarnya.

Sempat beritahu tetangga

Setelah memukul ibunya, tersangka pergi ke luar rumah dan memberitahukan kepada tetangganya bahwa dia sudah memukul ibunya.

Mendapat keterangan tersangka, warga pun berdatangan dan berusaha menyelamatkan korban.

Namun, korban meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baringbing mengatakan, tersangka masih berstatus lajang, dan merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

"Ayahnya sudah lama meninggal dunia. Selama ini mereka tinggal berdua saja. Sedangkan adiknya perempuan tinggal di Palembang. Pekerjaannya tidak ada, serabutan lah," kata Baringbing.

Ia menjelaskan mengenai kejiwaan tersangka.

Berdasarkan pemeriksaan penyidik, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan gangguan jiwa.

Pelaku juga tidak sedang dalam pengaruh minuman keras dan narkoba.

"Memang sikapnya pendiam dan kurang terbuka. Tidak ada ke arah gangguan jiwa dan lainnya. Pertanyaan penyidik semua dijawabnya dengan baik," ucap Baringbing.

Baringbing menyebut, tersangka akan dikenai Pasal 338 sub 354 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Nasi, Seorang Anak Pukul Kepala Ibunya hingga Meninggal"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Tapanuli UtaraSumatera UtaraAnak Bunuh IbuTewasKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved