Breaking News:

Terkini Daerah

Terungkap Pelaku Pembunuhan di Kebun Salak, Polisi: 7 Tahun Kita Tidak Tahu Identitas Korban Siapa

Misteri pembunuhan sesosok mayat perempuan yang ditemukan tergeletak di tengah kebun salak wilayah Candibinangun, Pakem, Sleman akhirnya terungkap.

Editor: Mohamad Yoenus
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ilustrasi pelaku kejahatan. Misteri pembunuhan sesosok mayat perempuan yang ditemukan tergeletak di tengah kebun salak wilayah Candibinangun, Pakem, Sleman akhirnya terungkap. 

TRIBUNWOW.COM - Misteri pembunuhan sesosok mayat perempuan yang ditemukan tergeletak di tengah kebun salak wilayah Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, akhirnya terungkap.

Pengungkapkan kasus tersebut berhasil dilakukan oleh kepolisian setelah tujuh tahun kejadian, atau tepatnya sejak 4 Februari 2013 lalu.

Saat itu ditemukan mayat perempuan dalam keadaan sudah membusuk dan tanpa identitas.

Setelah tujuh tahun berlalu, akhirnya polisi berhasil menangkap pelaku berinisial EBP (39) warga Kediri, Jawa Timur.

Terungkapnya kasus ini setelah polisi mengembangkan petunjuk sepeda motor sport dan huruf kode wilayah di pelat nomor kendaraan yang digunakan pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi (kemeja putih) dan Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan perempuan di kebun salak di wilayah Candibinangun, Pakem, Sleman pada tahun 2013 lalu. Turut dihadikan pula pelaku pembunuhan berinisial EBP (39) warga Kediri, Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi (kemeja putih) dan Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan perempuan di kebun salak di wilayah Candibinangun, Pakem, Sleman pada tahun 2013 lalu. Turut dihadikan pula pelaku pembunuhan berinisial EBP (39) warga Kediri, Jawa Timur. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Baca juga: Kuliah Tatap Muka 2021 Diizinkan Kemendikbud, Dimulai Januari 2021 Ini Persyaratannya

Baca juga: Sebut Deklarasi Papua Barat Merdeka Bukan Makar Besar, Mahfud MD: Benny Wenda Membuat Negara Ilusi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudi mengatakan identitas korban diketahui setelah pelaku ditangkap.

"Identitas korban juga baru kita temukan kemarin. Jadi selama tujuh tahun kita tidak tahu ini korbanya siapa," ujar Burkan Rudi dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (3/12/2020).

Dari keterangan pelaku, korban merupakan seorang perempuan bernama Sri Utami (40) warga Muntuk Dlingo, Bantul.

"Kita waktu itu sudah dapat gambaran, tetapi memastikan korban berasal dari mana kita tidak punya identitas sama sekali."

"Sampai dengan korban dikubur tidak ada keluarga yang mencari, sampai kemarin juga tidak ada yang mencari," jelasnya.

Setelah pelaku mengatakan identitas korban, polisi kemudian konformasi ke alamat di Muntuk, Dlingo, Bantul.
Hasilnya memang benar korban warga di sana.

"Tim ke sana dan benar korban hilang sejak 7 tahun lalu. Tidak pernah (dilaporkan ke polisi jika korban hilang), tapi masih (ada keluarga di Dlingo)," ucapnya.

Pelaku tega membunuh karena merasa cemburu.

Sebab korban karena sering membanding-bandingkan pelaku dengan laki-laki lain.

Burkan menyampaikan saat ditemukan kondisi korban sudah membusuk.

Selain itu juga tidak ditemukan identitas di lokasi.

"Kondisinya waktu itu sudah rusak sidik jarinya, identitas yang menempel juga tidak ada," urainya.

Jenazah kemudian dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian.

Dari hasil otopsi diketahui ada berapa luka di tubuh korban.

"Korban dipukul pakai helm, dicekik, kemudian dibenturkan ke batu. Korban juga diinjak sampai meninggal dunia," jelasnya.

Pihaknya juga meminta keterangan saksi-saksi.

Petunjuk yang disampaikan saksi-saksi saat itu juga cukup minim.

"Waktu itu kita hanya mendapatkan keterangan sejenis motor sport tetapi bukan buatan Jepang, itu saja," urainya.
Dari keterangan yang minim tersebut, polisi bekerja keras untuk mengungkap kasus ini.

Selama 7 tahun polisi melakukan penelusuran.

Baca juga: Baru Bebas 5 Bulan, Napi Asimilasi Coba Rudapaksa 4 Wanita Berbeda Kurang dari 1 Jam

"Sekitar 6-8 bulan yang lalu direkonstruksi lagi, dicari lagi saksinya dan mengerucutlah keterangan itu."

"Ketemulah (kendaraan pelaku) Bajaj Pulsar tahun 2011 warna hitam, pelat AG karena ada saksi yang melihat pelat AG," jelasnya.

Dari keterangan yang mengerucut tersebut, pihaknya menelusuri kendaraan pelat AG Bajaj Pulsar.

Dari situ muncul kandidat tersangka atas berinisial EBP warga Kediri, Jawa Timur.

Pelaku ditangkap di daerah Sidoarjo, Jawa Timur pada 2 Desember 2020.

"Teman dari Polres, Polsek saya suruh reka ulang lagi peristiwanya dari para saksi ini. Ya itu tadi kata kuncinya motor sport tapi bukan buatan Jepang," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan tanpa identitas ditemukan tergeletak di tengah kebun salak, Dusun Kemput, Candibinangun, Pakem, Sleman, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (4/2/2013).

Kondisi mayat saat ditemukan sudah dalam keadaan membusuk. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Misteri 7 Tahun, Kasus Mayat Perempuan di Kebun Salak Terungkap dari Motor Sport"

Sumber: Kompas.com
Tags:
PembunuhanSalakSlemanYogyakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved