Pilkada Serentak 2020
Debat Pilkada Solo 2020, Gibran Bernafsu Ingin Terus Tanggapi Bajo, Sampai Diingatkan Moderator
Dua pasangan calon di Pilkada Solo 2020, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) mengikuti debat publik kedua.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
Termasuk juga menyebut sudah memikirkan nasib alat musik tradisional gamelan yang akan dikenalkan kembali ke murid-murid di sekolah.
Gibran menambahkan hal tersebut sudah dipikirkan bersama wakilnya jauh-jauh hari sebelum dirinya menjadi wali kota nantinya.
"Saya dan Pak Teguh beda, rembugannya sekarang, bukan setelah dilantik. Jadi begitu dilantik langsung eksekusi," sindir Gibran kepada Bagyo.
"Saya tahu ini banyak sekali kekurangannya. Tapi tujuannya di sini kita sama-sama cari solusi, bukan saling menghina," tegasnya.
Jawaban Gibran mendapat sanggahan dari Bagyo.
Ia mempersoalkan pernyataan dari Gibran soal menghina.
Bagyo kemudian mengtakan bahwa hanya menginginkan jawaban yang simpel dan jelas atas pertanyaan yang diberikan sebelumnya.
"Saya itu kan orang tua, bukan ingin menghina. Saya selalu minta maaf dengan Mas Gibran. Jadi ini pertanyaan kan simpel, ya jawab saja nggak usah pake hal-hal yang sifatnya seperti itu," terang Bagyo.
"Kan jawabannya simpel, mau dibawa ke mana. Otomatis njenengan jawabnya yang simpel-simpel saja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Bagyo menutupnya dengan mengeluhkan soal hilangnya kebudayaan, khususnya di Kota Solo, mulai dari tontonan wayang kulit hingga ketoprak.
Namun keluhan dari Bagyo masih disanggah oleh Gibran yang harusnya sudah tidak ada segmen untuk kembali menanggapi.
"Pak kalau Ketoprak bisa dilihat di Balekambang (ada), pak," ujarnya.
Hal itu membuat Gibran diperingatkan oleh kedua moderator debat dan meminta untuk menghentikannya.
Simak videonya mulai menit ke- 1.47.27:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)