Pilkada Serentak 2020
Debat Pilkada Solo 2020, Gibran Bernafsu Ingin Terus Tanggapi Bajo, Sampai Diingatkan Moderator
Dua pasangan calon di Pilkada Solo 2020, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) mengikuti debat publik kedua.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Dua pasangan calon di Pilkada Solo 2020, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) mengikuti debat publik kedua, Kamis (3/12/2020).
Pada kesempatan itu, momen menarik terjadi pada segmen kelima yakni ketika kedua paslon saling melemparkan pertanyaan dan berkesempatan memberikan tanggapan.
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube TATV Solo, Kamis (3/12/2020), paslon nomor urut satu, Gibran sempat ingin terus berdebat atau menanggapi pernyataan dari pasangan Bajo.

Baca juga: Yakini Kemenangan Telak Gibran di Pilkada Solo 2020, Zulkifli Hasan Sebut Bisa Lebih dari 75 Persen
Baca juga: Mumtaz Rais Beri Dukungan Langsung ke Putra Jokowi di Pilkada Solo 2020, Gibran: Tambah Semangat
Bermula ketika Bagyo melemparkan pertanyaan kepada paslon satu, khususnya kepada Gibran.
Pertanyaan tersebut menyangkut langkah Gibran yang notabene merupakan anak muda dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Kota Solo.
Di satu sisi, Bagyo masih belum begitu yakin dengan kapasitas Gibran untuk persoalan tersebut,
"Njenengan (Anda) kan masih muda, budaya Kota Solo ini mau dibawa ke mana?," tanya Bagyo memulai pertanyaan.
"Sedangkan Njenengan kan tentang kultur budaya Solo belum tahu-tahu banget," imbuhnya.
Bagyo juga menyinggung soal kebijakan pemerintah Kota Solo, termasuk di dalamnya ada Teguh Prakosa sebagai anggota DPRD, dalam menyikapi warisan budaya tersebut.
Dirinya menyebut pemkot Solo tidak banyak berperan dalam melestarikan kebudayaan, bahkan cenderung melupakan.
"Ini banyak sekali yang dipimpin Pak Teguh, anggota DPR, banyak yang sudah lupa budayanya. Seperti keraton dan hiburan-hiburan untuk orang tua, keroncong, wayang, ketoprak entah kemana," ungkapnya.
"Nyuwun sewu (maaf), miris ini," kritiknya.
Menanggapi hal itu, Gibran pun seperti biasa maju ke tengah panggung dan mengakui bahwa dirinya memang anak muda.
Meski begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menegaskan banyak tahu cara melestarikan kebudayaan.
Baca juga: Nilai Polisi Tak Adil soal Acara Rizieq Shihab, FPI: Dulu Massa Gibran Ngumpul Banyak Enggak Masalah
Ia menyinggung soal Sekaten dan Grebek Sudiro yang harus tetap dipertahankan.