Terkini Daerah
Bocah 11 Tahun di Bekasi Jadi Korban Pencabulan, Ibu Ungkap Perubahan Emosi Putrinya: Main Banting
Kasus pencabulan terhadap bocah perempuan berusia 11 tahun berinisial AA di Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi diduga sudah terjadi sejak lama.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kasus pencabulan terhadap bocah perempuan berusia 11 tahun berinisial AA di Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi diduga sudah terjadi sejak lama saat usianya masih empat tahun.
Hal ini dikatakan ibunda korban, berinisial CB (43) sebelumnya ditulis CH saat dijumpai di kediamannya pada, Kamis (3/12/2020).
Setelah mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pencabulan, CB terus menggali informasi dengan menginterogasi putrinya.
"Saya tanya terus, dia kan memang sering main ke belakang (ke pemukiman dekat rumah pelaku), jadi ini udah sejak kecil dia umur 4 tahun," kat CB.
Dia tidak pernah curiga sedikitpun, ketika anaknya main ke tetangga sekitar bahkan kerap berinteraksi dengan terduga pelaku.
Baca juga: Bocah 11 Tahun di Bekasi Dicabuli Tetangga, Polisi: Tak Perlu Pengakuan, yang Penting 2 Bukti
"Saya enggak engeh (curiga), tapi orang-orang (tetangga) tahunya itu orang udah begitu, cuma enggak ada yang berani," tuturnya.
Beberapa warga kata dia, sempat memberikan peringatan terkait aktivitas korban yang sering terlihat main ke rumah pelaku.
Untuk diketahui, pelaku merupakan warga setempat yang tinggal bersama anak istrinya, salah satu anak pelaku merupakan teman sebaya korban yang umurnya hanya terpaut dua atau tiga tahun.
"Saya pernah dibilangin sama tetangga, hati-hati mpok anaknya, cuma waktu itu saya enggak begitu tahu orang itu (pelaku) begitu (cabul)," terangnya.
Selepas mengetahui putrinya menjadi korban pencabulan, CB terpaksa memindahkan sekolah anaknya.
"Sekolah sampai saya pindahin, tadinya satu sekolah sama anaknya dia (pelaku)," ucapnya.
Baca juga: Pengakuan Bocah 11 Tahun di Bekasi Dicabuli Tetangga, Diajak ke Musala Diperlihatkan Video Mesum
Peningkatan pengawasan juga dilakukan, AA sejak diketahui menjadi korban pencabulan dilarang main ke lingkungan sekitar rumahnya.
"Saya enggak kasih main, paling dia di rumah aja enggak boleh ke mana-mana apalagi ke belakang (main ke pemukiman sekitar)," tuturnya.
Peristiwa ini menurut CB telah mempengaruhi perkembangan putrinya, dia dinilai memiliki emosional yang tidak stabil.
"Ya bentar-bentar ngambek, ada HP (ponsel) atau apa main banting, nggak kaya dulu, kalau dulu kan nurut, kalau sekarang susah," ucapnya.