KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo
Sebut Edhy Prabowo Punya Dua Muka, Budi Setyarso: Ada Permainan Menguntungkan Lingkaran Dekatnya
Jurnalis senior Budi Setyarso mengungkapkan hasil penelusurannya terhadap kasus suap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Yang pertama misalnya, ketika beberapa hari, tidak sampai hitungan bulan setelah kepmen (keputusan menteri) itu dikeluarkan, sudah ada ekspor dari Indonesia ke Vietnam," terang Budi.
"Padahal kalau menurut permen (peraturan menteri) itu sendiri, itu hampir tidak mungkin," lanjutnya.
Alasannya ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi eksportir agar mendapat izin dari KKP.
"Satu bulan, dengan peraturan yang ada di permen itu, tidak mungkin menjalankan ekspor pertamanya," tambah Budi.
Lihat videonya mulai menit 10.00:
Novel Baswedan Sebut Ada Informan dalam Penangkapan Edhy Prabowo
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan fakta penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Karni Ilyas Club, diunggah Minggu (29/11/2020).
Diketahui sebelumnya Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan menerima suap terkait izin ekspor benih lobster atau benur.
Baca juga: Hasil Suap Edhy Prabowo Rp 3,4 Miliar Dipakai Beli Barang Mewah Buat sang Istri? Ini Penjelasan KPK
Novel Baswedan termasuk dalam penyidik yang menangkap mantan politikus Partai Gerindra itu para Rabu (25/11/2020) lalu.
Novel mengaku pihak KPK mendapatkan informasi terkait kasus suap tersebut.
"Dalam setiap kejahatan, selalu ada saja pihak-pihak yang bertolak belakang," ungkap Novel Baswedan.
Menurut dia, hal tersebut wajar terjadi dalam setiap pengungkapan kasus yang dilakukan KPK.

Umumnya pihak-pihak ini tidak setuju dengan tindakan kriminal yang dilakukan kelompok kriminal tersebut.