Terkini Nasional
Sebut Fadli Zon akan Liar jika Gantikan Edhy Prabowo, Rocky Gerung: Pasti Luhut Tak Mampu Kendalikan
Akademisi Rocky Gerung menyoroti kekosongan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pasca-Edhy Prabowo ditangkap.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Akademisi Rocky Gerung menyoroti kekosongan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pasca-Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, diunggah Senin (30/11/2020).
Diketahui sebelumnya, Edhy Prabowo ditangkap KPK dalam kasus dugaan menerima suap terkait izin ekspor benih lobster atau benur.

Baca juga: Prediksi Sandiaga Jadi Menteri KKP, Qodari Ngaku Berharap Fadli Zon: Biar Bisa Buktikan Omongannya
Baca juga: Anies Baswedan Umumkan Positif Covid-19, Ridwan Kamil Tuliskan Doa di Kolom Komentar Instagram
Setelah pengunduran diri Edhy Prabowo, mencuat beberapa nama yang diisukan mengisi posisi Menteri KKP, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Rocky Gerung dan jurnalis Hersubeno Arief kemudian menanggapi isu tersebut.
Hersubeno sendiri menilai pilihan itu akan menjadi menarik, mengingat posisi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan.
"Saya membayangkan seru juga kalau ada seorang Fadli Zon di kabinet terus dia di bawah koordinasi Luhut Pandjaitan, pasti sedap itu," komentar Hersubeno Arief.
Rocky sendiri menilai watak Fadli Zon dapat disebut liar, apalagi jika masuk dalam kabinet.
"Setahu saya, saya kenal Fadli Zon sudah berabad-abad. Wataknya itu enggak bisa ditundukkan," singgung Rocky Gerung.
"Dia bisa jadi liar, dia bisa ikut-ikutan nanti ngatur KSP (Kantor Staf Presiden), segala macam," lanjutnya.
Meskipun begitu, ia menilai bergabungnya Fadli Zon dalam kabinet akan memberi warna baru dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Luhut Pandjaitan Minta KPK Tidak Berlebihan Periksa Kasus Edhy Prabowo: Tidak Semua Orang Jelek
Tidak hanya itu, ia menilai Luhut tidak akan mampu menangani Fadli Zon jika membuat kebijakan "liar".
"Bagus juga, saya juga senang ada variasi baru, ada dinamika baru di kabinet kalau Fadli Zon masuk," katanya.
"Pasti Luhut tidak akan mampu kendalikan Fadli Zon, karena ini soal watak 'kan, soal perangai," jelas Rocky.
"Saya kira itu," tambahnya.
Sebelumnya Rocky menilai posisi Menteri KKP akan diisi tokoh dari Partai Gerindra.
Ia menerangkan hal tersebut sudah menjadi jatah partai dalam kabinet.
Menurut Rocky, saat ini Jokowi tengah menunggu sinyal dari pihak Gerindra.
"Tapi oke, kita indifferent sebetulnya. Masuk enggak masuk, cicak bunyi saja, masuk tidak, masuk tidak," kata Rocky mengibaratkan.
"Yang lagi nunggu cicak bunyi sebenarnya bukan rakyat, tapi Pak Jokowi yang nunggu cicak bunyi, terima enggak, terima enggak," terangnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2.30:
Qodari Ngaku Berharap Fadli Zon Terpilih Jadi Menteri KKP
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyampaikan analisisnya terhadap siapa yang yang mengisi posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), pasca-Edhy Prabowo ditangkap.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (27/11/2020).
Diketahui sebelumnya Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan menerima suap dalam izin ekspor benih lobster alias benur.
Baca juga: Hasil Suap Edhy Prabowo Rp 3,4 Miliar Dipakai Beli Barang Mewah Buat sang Istri? Ini Penjelasan KPK
Tugas Menteri KKP sementara ditangani oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Qodari mengungkapkan prediksinya terkait siapa yang akan menggantikan Edhy Prabowo.
"Sulit memastikan kapan akan dilakukan reshuffle, dan oleh sebab itu saya berpendapat kemungkinan demi kelangsungan tugas di KKP maka penggantinya akan segera dicari tanpa harus menunggu reshuffle besar," papar Qodari.
Ia kemudian memprediksi ada dua nama yang dipertimbangkan menjadi Menteri KKP, yakni politikus Partai Gerindra sekaligus pengusaha Sandiaga Uno dan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

"Sebetulnya namanya harusnya mengerucut kepada Sandiaga Uno," ungkap Qodari.
Qodari mmengaku dirinya berharap justru Fadli Zon yang akan dipilih untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Tapi kalau Fadli Zon, itu lebih kepada harapan hati saya," kata pengamat politik ini.
Ia menjelaskan alasannya adalah ingin melihat Fadli Zon membuktikan kritiknya terhadap pemerintah bahwa dirinya dapat bekerja lebih baik.
Baca juga: Ini Alasan Susi Pudjiastuti Pilih Bungkam soal Kasus Edhy Prabowo: Nanti Enggak Jadi Bayar Saya
"Karena Bang Fadli Zon ini adalah orang yang sangat getol mengkritik pemerintahan," ungkit Qodari.
"Akan sangat menarik untuk melihat Bung Fadli menjadi seorang menteri, menjalankan tugas eksekutif," terangnya.
"Kemudian membuktikan omongannya itu bahwa dia bisa lebih baik daripada menteri-menteri yang selama ini dikritiknya," lanjut Qodari.
Mengenai prediksi Sandiaga Uno, Qodari menjelaskan ada kemiripan latar belakang dengan Edhy Prabowo.
"Kalau melihat latar belakang Edhy Prabowo itu agak unik. Yang pertama dia punya jabatan tinggi sebagai wakil ketua umum (partai)," papar Qodari.
"Kedua, dia memiliki sejarah kedekatan pribadi dengan Prabowo Subianto," lanjutnya.
Diketahui Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Menurut Qodari, kedua latar belakang ini lebih cocok dikaitkan kepada Sandiaga Uno daripada Fadli Zon. (TribunWow.com/Brigitta)