Terkini Daerah
Ikut Komunitas Pancing karena Hobi, Siswi SMP Dipaksa Setiap Hari Bergiliran Layani Nafsu 10 Pria
Seorang siswi SMP di Tasikmalaya menjadi korban tindak asusila oleh 10 pria dewasa, dimana 2 pelaku adalah kakek-kakek berusia di atas 60 tahun.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Nasib malang dialami oleh seorang gadis di Tasikmalaya, Jawa Barat, karena menjadi korban tindakan asusila yang dilakukan oleh 10 pria dewasa.
Korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu mengaku dipaksa secara bergiliran melayani nafsu para pelaku setiap harinya.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, dari 10 pelaku yang melakukan tindak pencabulan, dua di antaranya adalah kakek-kakek yang berusia di atas 60 tahun.

Baca juga: Siswi SMP di Tasikmalaya Dirudapaksa 10 Tetangganya, Terbongkar setelah Seorang Pelaku Keceplosan
Fakta tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya Ato Rinanto, pada acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (26/11/2020).
Ia memaparkan dari pengakuan korban, 6 pelaku melakukan hubungan suami istri, sedangkan empat sisanya menggerayangi bagian sensitif.
"Tapi semuanya memang menjadi bagian yang dilaporkan oleh keluarga korban," ungkap Ato.
Ato menjelaskan, korban kini masih berada di kelas 2 SMP yang usianya masih di bawah umur.
Usia para pelaku beragam, mulai dari 30an tahun, 50, hingga dua pelaku paling tua di atas 60 tahun.
"Tidak semuanya kakek-kakek, hanya dua orang yang kakek-kakek, usianya di atas 60 tahun," ujar Ato.
Ato menjelaskan, korban dan para pelaku tergabung dalam komunitas memancing.
"Mereka bersepuluh ini hakikatnya adalah komunitas mancing, dimana anak ini menjadi bagian, anak yang hobinya mancing," kata dia.
Baca juga: Suami Menyesal Bunuh Selingkuhan Istrinya meski Diizinkan Keluarga Korban: Saya Minta Keringanan
Setiap Hari Layani 1 Pelaku
Ato mengatakan, para pelaku menggunakan iming-iming uang untuk membujuk korban melakukan hubungan asusila.
"Selalu diajak secara paksa, kemudian diiming-imingi uang," ujarnya.
Selain menjanjikan uang, para pelaku juga mengeluarkan ancaman mulai dari pembunuhan hingga akan menyebarkan tindak asusila terhadap korban ke masyarakat luas.