Pilpres Amerika Serikat 2020
Tegaskan Pemerintahannya Nanti Bukan Rasa Obama, Joe Biden: Saya Ingin Negara Ini Bersatu Lagi
Presiden terpilih AS Joe Biden menegaskan, pemerintahannya tidak berarti "pemerintahan jilid tiga Barack Obama".
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden terpilih AS Joe Biden menegaskan, pemerintahannya tidak berarti "pemerintahan jilid tiga Barack Obama".
Biden juga menjanjikan dia awak mewakili semua lini masyarakat yang ada di "Negeri Uncle Sam" dan terutama partainya sendiri, Demokrat.
Berbicara kepada jurnalis NBC News Lester Holt, Biden merespons pengumuman sejumlah menteri di kabinetnya, di mana banyak di antaranya pernah berada di era Obama.
Baca juga: Donald Trump Mulai Izinkan Proses Transisi ke Pemerintahan Joe Biden, tapi Janji Tetap Berjuang
"Apa yang ingin Anda katakan kepada orang-orang di luar sana, yang menyebut Anda tengah membentuk pemerintahan Obama jilid tiga?" tanya Holt.
"Ini bukanlah pemerintahan Obama periode ketiga. Kami menghadapi situasi yang sama sekali berbeda dibandingkan masa Obama-Biden," tegasnya.
Mantan Senator Delaware itu menyatakan, perubahan situasi yang amat drastis tersebut dikarenakan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Joe Biden mengatakan, pemerintahannya hingga 2025 ingin merangkul semua elemen dari warga AS, begitu juga dengan kader Demokrat.
Bahkan seperti dikutip The Guardian Rabu (25/11/2020), dia berencana menggandeng politisi Republik yang memberikan suaranya kepada Trump.
"Saya ingin negara ini bersatu lagi," tegasnya. Dia juga menekankan tidak ingin menggunakan kekuasaannya untuk menginvestigasi petahana.
Dia menjawab desakan politisi Demokrat agar menyelidiki tudingan Trump mendapat sokongan asing saat dia menang Pilpres AS 2016.
Seperti diketahui, jika sudah meninggalkan jabatannya per 20 Januari 2021, Trump bakal kehilangan imunitas yang membuatnya tak diselidiki selama menjabat.
Baca juga: Meski Masih Tolak Kalah di Pilpres AS, Trump Kini Mulai Proses Transisi Kekuasaan ke Joe Biden
Sang presiden menjawab, dia baik untuk tidak ikut campur dalam investigasi itu.
"Ada banyak penyelidikan yang ada di tingkat negara bagian. Saya tak bisa mengomentarinya," kata dia.
Dia menuturkan kabinetnya bakal mengejar "agenda progresif", dan menyiratkan siap bekerja sama dengan mantan rivalnya seperti Senator Elizabeth Warren atau Bernie Sanders.
Hanya saja, lanjutnya, mendapuk Sanders dan Warren, yang punya posisi di Senat AS, adalah keputusan sulit dan harus dipertimbangkan secara matang.