Breaking News:

Terkini Nasional

Burhanuddin Muhtadi Peringatkan Anies soal Unggahan Baca Buku How Democrasies Die: Menohok Siapapun

Pengamat memperingatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan karena menggunggah foto membaca buku 'How Democrasies Die'.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Twitter/@aniesbaswedan
Unggahan Twitter Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (22/11/2020). Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi ikut mengomentari viral unggahan tersebut. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi ikut mengomentari soal viral Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membaca buku 'How Democrasies Die'.

Menurut Burhan, Anies memiliki pesan tersembunyi terkait postingannya di media sosial membaca buku karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.

Hal itu diungkapkan Burhan di acara Kabar Petang tvOne pada Selasa (24/11/2020).

Menurut Pengamat Politik, Burhanuddin Muhtadi melalui kanal YouTube tvOneNews pada Selasa (24/11/2020), postingan Anies dinilai ada kaitannya dengan kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Menurut Pengamat Politik, Burhanuddin Muhtadi melalui kanal YouTube tvOneNews pada Selasa (24/11/2020), postingan Anies dinilai ada kaitannya dengan kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. (Channel YouTube tvOneNews)

Baca juga: Pesan Jubir Satgas Covid-19 pada Anies Baswedan, Minta untuk Tegas pada Pelanggar Protokol Kesehatan

Burhan mengingatkan bahwa postingan Anies itu bisa menimbulkan dampak tersendiri bagi dirinya.

Pasalnya, Anies juga merupakan seorang pemimpin. 

"Buku itu pisau bermata dua di satu sisi mengirimkan ancaman, sinyal kepada siapapun," kata Burhan.

Anies mencoba menyampaikan pesan kepada publik agar jangan melibatkan tentara dalam masalah-masalah sipil.

Jangan gunakan pendekatan politik dengan embel-embel menyebut kepentingan rakyat

"Agar jangan menggunakan tentara dalam isu-isu yang terkait isu masalah sosial politik."

"Tapi di sisi lain itu juga kembali ke alamat real jangan terlalu efektif menggunakan populisme untuk meningkatkan sentimen elektual," kata Burhan.

Menurut Burhan, Anies juga berhak memberikan kritikan meski dirinya adalah seorang kepala daerah.

Namun, kritikan itu juga bisa tertuju pada Anies sendiri.

"Jadi makanya itu rame, ramenya adalah saya menganggap bahwa Anies punya kredibilitas mengkritik."

"Tapi hal lain itu bisa kembali ke dirinya," katanya.

Sehingga, Burhan menyebut bahwa buku ini bisa mengkritisi siapapun.

Halaman
123
Tags:
Burhanuddin MuhtadiHow Democrasies DieAnies BaswedanGubernur DKI JakartaInstagram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved