Terkini Daerah
Ayah dari Suami yang Tikam Istrinya yang Masih 14 Tahun Ngaku juga Ditusuk, Paman Ungkap Kejanggalan
Suami bernama Kamaluddin (20) tega menikam istrinya S (14) hingga tewas. Keluarga korban mengunggkap sejumlah kejanggalan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seorang suami bernama Kamaluddin (20) tega menikam istrinya S (14) hingga tewas di kediamannya di tengah sawah di Lingkungan Harapan Tallumae, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riattang, Bone, Sulawesi Selatan, pada Jumat (20/11/2020) pukul 03.00 WITA.
Nahasnya, Kamaluddin membunuh S dengan cara menikamnya sebanyak dua kali.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Timur pada Senin (23/11/2020) Kamaluddin kini masih menjadi buronan polisi.
Baca juga: Suami Tikam Istrinya yang Berumur 14 Tahun Puluhan Kali hingga Tewas, padahal Baru Sebulan Menikah
Pasangan suami istri itu sebelumnya tingga bersama ayah dari pelaku berinisial J.
Menurut keluarga korban, kesaksian J pada polisi dinilai berbelit-belit.
Keluarga korban mengatakan bahwa keterangan yang diberikan J pada polisi tak sesuai dengan kejadian.
Paman korban, Supri mengatakan bahwa saat kejadian berdarah tersebut, J juga berada di antara mereka.
Supri menceritakan, J mengaku pada polisi dirinya sudah melerai anak dan menantunya.
Bahkan, J mengaku rela dibunuh demi melindungi sang menantu.
"Ada bapak pelaku di rumah saat kejadian. Dia mengaku telah membela menantunya dengan memohon kepada pelaku untuk tidak membunuh istrinya, tapi bunuh dia saja."
"Bahkan, dia mengaku dua kali ditikam, tapi tidak terluka," kata Supri pada Minggu (22/11/2020).
Namun Supri menilai kesaksian J itu janggal.
Jika memang dirinya tak bisa ditikam oleh sang anak, seharusnya J bisa memisah keduanya.
"Kalau memang tidak bisa dilukai dengan senjata tajam, harusnya dilerai kalau bertengkar pada saat itu, sehingga kejadian tersebut tidak terjadi," ujarnya.
Supri benar-benar menyesalkan tindakan keluarga pelaku.
Menurut mereka, keluarga pelaku hanya bisa diam saja saat suami istri itu berseteru.
"Terus terang yang membuat kami sakit hati, dia menjelaskan ke kami bahwa pelaku tinggalkan istrinya setelah benar-benar meninggal dunia. Masa dilihat begitu saja tidak mencoba melerai," jelas Supri.
Baca juga: Sosok Suami yang Tikam Istri yang Baru Dinikahi, 8 Bulan Lalu Bebas dari Penjara karena Bunuh Orang
Tak hanya itu, korban juga dibiarkan begitu saja setelah dibunuh pelaku.
Pelaku yang ditikam pada pukul 03.00 WITA baru dibawa ke rumah sakit pada pukul 06.00 WITA.
Sedangkan nyawa S sudah melayang saat itu.
"Setidaknya kalau kejadiannya jam 3 bisa langsung dibawa ke rumah sakit. Setidaknya ada usaha dan nyawanya masih ada kemungkinan tertolong."
"Justru jasadnya dibiarkan tergeletak begitu saja. Baru dibawa ke rumah sakit, itupun pihak kepolisian yang membawa ke rumah sakit dalam keadaan meninggal," ungkapnya.
Lebih lanjut, Supri mengatakan bahwa pihak keluarga pelaku juga tidak memberitahukan kejadian ini pada keluarga korban.
Keluarga korban baru mengetahui kejadian ini setelah mendapat informasi dari warga sekitar.
Tak Ada Bercak Darah
Menurut Supri banyak sekali kejanggalan terkait kematian keponakannya.
Satu di antaranya bahwa S ditemukan di bawah rumah di dekat tangga.
Tubuh S yang bersimbah daarah ditemukan dengan 20 tusukan.
Namun anehnya, Nenek korban sekaligus Ibu Supri yang sempat mengecek ke lokasi kejadian tidak menemukan bekas percikan darah di rumah tersebut.
"Yang mengganjal di lokasi pembunuhan ketika ibu saya ke sana, dia tidak menemukan bekas darah baik di dalam rumah dan tempat tergeletaknya korban."
"Tidak ada percikan darah, ataupun bekas darah. Padahal luka tusukan lebih 20. Ini tidak masuk akal," kata Supri.
Sehingga, Supri menduga sang keponakan sudah dibunuh di tempat lain.
Lalu baru kemudian mayatnya ditaruh di bawah rumah dekat tangga.
Kini Supri meminta agar kasus ini cepat tuntas.
Ia juga mendesak polisi agar segera menangkap Kamaluddin.
"Kami minta kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai ada orang lain yang terlibat. Semua saksi harus diperiksa, termasuk ayah pelaku."
"Polisi secepatnya menangkap Kamaluddin dan dihukum seberat-beratnya," tuntut Supri.
Baca juga: Sosok Suami yang Tikam Istri yang Baru Dinikahi, 8 Bulan Lalu Bebas dari Penjara karena Bunuh Orang
Kronologi Penikaman Istri
Menurut Iptu Samson, kejadian bermula ketika pasangan suami istri ini adu mulut pada Kamis (19/11/2020) pukul 23.00 WITA.
"Awalnya cekcok, tapi berhasil dilerai," kata Iptu Samson, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Perseteruan itu terjadi karena Kamaluddin mengajak Selmi pulang ke rumah orangtua pelaku.
Selmi sempat menolak, tetapi setelah dinasihati orangtuanya sendiri, ia mengiyakan dan kembali ke rumah mertuanya.
Namun cekcok kembali terjadi pada Jumat (20/11/2020) pukul 02.00 WITA.
Orangtua pelaku yang berinisial J dan tante pelaku berinisial N berupaya melerai keduanya.
Namun upaya itu diabaikan Selmi dan Kamaluddin.
Tersangka mengancam akan menikam istrinya, tetapi korban berhasil menghindar.
Ia melompat dari rumah dan jatuh tersungkur di tanah.
Menurut Samson, Kamaluddin kemudian mengejar korban dan menikamnya berulang kali dengan menggunakan badik.
"Namun, keduanya kembali cekcok sampai terjadi penikaman yang menyebabkan S meninggal dunia," kata Samson.
Diketahui tersangka menikam korban di sejumlah bagian sebanyak 20 kali.
Tikaman itu ditujukan ke perut, bahu, leher, dada, telinga, punggung, lengan, dan tangan.
Akibatnya Selmi langsung tewas di tempat.
Setelah menikam sang istri, Kamaluddin melarikan diri.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribun-Timur.com dengan judul Kasus Suami Tikam Istri di Bone, Keluarga Korban Nilai Kematian S Janggal, Pelaku Masih Buron Keluarga Korban Nilai Kematian S Janggal, Fakta Lapangan Tidak Sesuai Keterangan Saksi dan Sadis, Istri yang Tewas Ditangan Suaminya di Bone Alami 20 Luka Tusukan.