Habib Rizieq Shihab
Wapres Maruf Amin Siap Terbuka Berdialog dengan Habib Rizieq Shihab, Jubir: Selama Membawa Kebaikan
Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan dirinya terbuka untuk berdialog dengan Habib Rizieq Shihab.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Nama pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau yang biasa dikenal dengan Habib Rizieq kini tengah menjadi pusat perhatian masyarakat.
Sejak kepulangannya dari Arab Saudi beberapa pekan yang lalu, pro dan kontra muncul seputar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Habib Rizieq, satu di antaranya karena ditengarai menyebabkan keramaian di tengah pandemi Covid-19.
Di tengah keramaian tersebut muncul gagasan agar pemerintah menemui langsung Habib Rizieq.

Baca juga: Mantan Kepala Bais TNI Setuju Pangdam Jaya Turunkan Baliho Rizieq Shihab: Sebelum Bangsa Hancur
Dikutip dari Kompas.tv, Sabtu (21/11/2020), menanggapi gagasan itu, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengaku siap untuk bertemu dengan Habib Rizieq.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Jumat (20/11/2020).
“Terhadap gagasan pertemuan itu Wapres tidak ada masalah. Wapres welcome, artinya itu hal yang bisa dilakukan selama membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” kata Masduki.
Masduki menyampaikan, sudah ada organisasi masyarakat (ormas) Islam yang siap menyelenggarakan pertemuan antara Habib Rizieq dan Ma'ruf Amin.
“Sudah ada (ormas) yang sudah bertemu, tapi saya tidak bisa bercerita lebih dari itu,” katanya.
Masduki menjelaskan, selama pertemuan itu membawa kebaikan maka tidak perlu dipermasalahkan.
“Bagaimana menyelesaikan keriuhan di masyarakat, dan itu perlu dijembatani, jangan sampai menimbulkan hal tidak baik ke depan,” katanya.
Menurut Masduki, polemik terkait Habib Rizieq tidak akan selesai jika tak kunjung ada dialog.
"Persoalan Rizieq Shihab tidak akan selesai sampai di sini, itu kan harus ada dialog. Sekali lagi, ini baru gagasan dari masyarakat bahwa Wapres diminta merespons. Soal persepsi politik dan macam-macamnya itu memang tidak bisa terhindarkan," ungkap Masduki.
Baca juga: Unggah Video Kecaman Habib Rizieq pada Polisi, Nikita Mirzani: Gak Setuju sama yang Dibilang Rizieq
Rizieq Siap Rekonsiliasi jika Tokoh KAMI Dibebaskan
Sesampainya di Indonesia, Habib Rizieq langsung bersuara menyampaikan argumennya.
Satu di antara beberapa keinginan Habib Rizieq adalah meminta pemerintah membebaskan sejumlah ulama hingga tokoh Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Permintaan itu disampaikan oleh Habib Rizieq di Markaz Syariah Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Awalnya, Habib Rizieq menyinggung bagaimana dirinya sudah pernah menyampaikan keinginan untuk membuka pintu dialog dengan pemerintah.
Ia menyebut hal itu dilakukannya sebelum Pilkada DKI terakhir atau tahun 2017 lalu.
"Sudah kita tawarkan, kalau pemerintah mau duduk dengan para Habib, para ulama, kami siap 24 jam," ujar Habib Rizieq, dijutip dari YouTube Front TV.
"Tentukan tempatnya, waktunya, kami datang."
Habib Rizieq mengklaim, pemerintah enggan melakukan dialog, namun justru melakukan kriminalisasi terhadap ulama.
"Tapi apa jawaban yang kita terima? Jawaban yang kita terima bukan pintu dialog dibuka, bukan rekonsiliasi dilaksanakan," ujar Habib Rizieq.
"Justru yang kita dapatkan kriminalisasi ulama."

Habib Rizieq menegaskan, ke depannya nanti, ia siap untuk berdialog dengan pemerintah namun dengan sejumlah syarat.
"Tapi stop dulu kriminalisasi ulama, stop dulu kriminalisasi para aktivisnya," kata dia.
"Tunjukkan dulu niat baik."
"Kita siap hidup tanpa kegaduhan."
Habib Rizieq lalu menyebut beberapa tokoh yang ia harap dibebaskan sebelum membuka pintu dialog dengan pemerintah.
"Bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh," terang dia.
"Bebaskan Habib Bahar bin Smith, bebaskan doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Permana, Jumhur Hidayat."
"Tunjukkan niat baik, ada keinginan yang baik," tegasnya.
Habib Rizieq mengaku ia siap menyambut apabila pemerintah melakukan hal tersebut.
"Kita enggak perlu ribut," ungkapnya.
Seperti yang diketahui, sejumlah petinggi KAMI telah ditetapkan sebagai tersangka terkait demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh.
“Namanya sudah ditahan, sudah jadi tersangka,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).
Ketiga petinggi KAMI yang telah ditahan adalah Anton Permana, Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/11/2020), ketiganya menjadi tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian atau hoaks atau hasutan yang menyebabkan aksi menolak UU Cipta Kerja berujung ricuh.
Baca juga: Rizieq Shihab Bawa Revolusi Akhlak, Politisi PDIP Minta Ubah Cara Dakwah: Biar Tak Ada Konflik Baru
Simak video selengkapnya mulai menit ke-9.34:
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.tv dengan judul Wapres Ma'ruf Amin Terbuka Untuk Bertemu dengan Rizieq Shihab