Breaking News:

Terkini Daerah

Dikenal Sopan dan Berprestasi, Petugas Honorer RPTRA Sudah Cabuli Bocah Laki-laki Lebih dari 20 kali

Aksi bejat ML (49) mengejutkan orang-orang di sekitarnya yang mengenal pelaku sebagai sosok orang yang baik, ramah, dan sopan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Kolase (Dok. Humas Polres Metro Jakarta Barat) dan (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur berinisial ML (49) yang ditangkap oleh Polsek Kembangan, Sabtu (17/10/2020). ML diketahui telah melakukan aksinya sebanyak lebih dari 20 kali di RPTRA Meruya Utara (kanan). 

TRIBUNWOW.COM - Terkenal sopan hingga memiliki perangai yang baik, ML (49) ternyata sudah lebih dari 20 kali mencabuli bocah laki-laki.

Pria yang bekerja sebagai petugas honorer ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat itu bahkan dikenal memiliki prestasi yang baik.

Pelaku juga diketahui telah berkeluarga bahkan memiliki cucu.

Syifa, petugas pengelola RPTRA Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Syifa, petugas pengelola RPTRA Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. (TribunJakarta/Elga Hikari Putra)

Baca juga: Cabuli 5 Bocah Laki-laki, Penjaga Warnet di Padang Ungkit Masa Lalunya: Saya Masih Suka Perempuan

Dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (18/11/2020), orang-orang di sekitar pelaku mengenal ML sebagai sosok yang normal.

"Orangnya biasa aja sih. Enggak ada perilaku aneh selama ini makanya enggak nyangka," kata Syifa, rekan kerja pelaku di RPTRA Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (18/11/2020).

Reni, seorang pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar RPTRA Meruya Utara mengenal pelaku sebagai sosok yang sopan dan ramah.

"Orangnya biasa aja, udah punya cucu juga kok dia," kata Reni.

Ternyata Berprestasi

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/11/2020), terbongkarnya aksi bejat ML disebut mengejutkan orang-orang yang mengenal pelaku.

Mereka tidak menyangka pelaku yang dikenal normal dan baik ternyata memiliki penyimpangan seksual.

"Ya, semua orang sudah tahulah di sini sifatnya (ML) gimana, baguslah. Orang kompleks juga pada cerita, orang nggak nyangka itu sama orang itu," ujar Yaya, warga yang bekerja sebagai petugas pertamanan di sekitar RPTRA, Rabu.

Lurah Meruya Utara, Zainuddin menyebut, pelaku memiliki bukti berprestasi dalam bekerja.

"Sepengetahuan saya selama ini dia orang yang cukup berpotensi, punya keterampilan dan memang sudah dibuktikan hasilnya, bisa dibuktikan prestasinya ada," jelas Zainuddin Selasa (17/11/2020) malam

Zainuddin mengaku dirinya ikut terkejut mendengar kelakuan asli pelaku.

"Kalau kesehariannya cukup santun lah, cukup baik, jadi siapa yg sangka juga seperti ini. Seperti petir di siang bolong," tambahnya.

Baca juga: Pegangi Kemaluan 5 Bocah Laki-laki, Penjaga Warnet di Padang Mengaku Puas: Saya Suka Anak-anak

Kesaksian Rekan Kerja Pelaku

Rekan kerja pelaku, Syifa menyebut pelaku melakukan pencabulan saat Jakarta berada dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pada masa itu, RPTRA tertutup untuk umum, dan jam kerja para petugasnya juga dikurangi.

"Infonya memang di ruang pengelola ini dia melakukannya," kata Syifa ditemui di RPTRA Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (18/11/2020).

Syifa menduga, pelaku melakukan aksinya ketika para petugas lain telah pulang.

ML sendiri diketahui memegang kunci ruang pengelola yang menjadi tempat korban dicabuli.

"Karena kan waktu PSBB jam kerja kita cuma sampai jam 10, nah kita dateng bareng pulang bareng. Kejadian ini (pencabulan) sore hari, mungkin waktu dia lagi pantauan sore kan dia rumahnya juga dekat sini," papar Syifa.

"Saya dengar katanya kejadiannya mulai dari Juli, karekan kan sudah lebih dari 10 kali dia lakuin kayak gitu," tambah Syifa.

Pesan Ajakan Berhubungan

Pelaku diketahui sudah lebih dari 20 kali mencabuli AA (14).

Bocah yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu dicabuli oleh pelaku di ruang pengelola RPTRA Meruya Utara.

Terbongkarnya aksi pelaku berawal ketika pelaku mengirim sebuah pesan ke korban.

Pesan tersebut dikirimkan ke hp milik ibu korban yang kerap dipakai AA untuk bermain game.

Ibu korban mendapat pada pesan itu ML mengajak putranya yang masih di bawah umur untuk melakukan hubungan seksual.

Seusai melihat pesan itu, sang ibu meminta penjelasan dari AA.

Akhirnya AA mengakui bahwa ia telah dicabuli oleh ML sebanyak lebih dari 20 kali.

Baca juga: 3 Anaknya Tewas Dalam 1 Hari karena Kecelakaan, sang Ibu Menjerit di Ruang Jenazah: Mereka Hartaku

Korban Dijanjikan Uang

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/11/2020), saat beraksi, pelaku diketahui memberikan iming-iming korban uang agar tutup mulut.

"Modus pelaku melakukan aksi bejatnya tersebut dengan mengiming-imingi korban dengan memberikan sejumlah uang untuk tidak menceritakan aksi bejatnya tersebut kepada orang lain," ujar Kapolsek Kembangan, Kompol Imam Irawan, Rabu (18/11/2020).

Nominal yang dijanjikan pelaku adalah Rp 200.000.

Namun pada kenyataannya pelaku biasanya hanya membayar korban mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 100.000.

Nasib Pelaku Kini

Seusai kejadian itu, kontrak pelaku sebagai petugas honorer langsung diputus.

"Kami sudah koordinasi ke pimponan dan lakukan pemutusan kontrak ke yang bersangkutan," ujar Lurah Meruya Utara Zainuddin saar dikonfirmasi, Rabu (18/11/2020).

Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku ternyata juga pernah terjerat kasus serupa sebelumnya.

"Infonya di tempat kerja dia yang dulu juga pernah kayak gini," ujar PJLP Sudin Kehutanan yang bertugas di RPTRA Meruya Utara, Yaya.

Polisi kini masih mendalami adanya kemungkinan korban lain yang pernah dicabuli oleh pelaku.

Selain itu, kondisi kejiwaan pelaku juga akan ikut diperiksa.

Pemeriksaan dilakukan karena tindakan korban yang sudah lebih dari 20 kali mencabuli bocah sesama jenis.

Pelaku kini dikenakan Pasal 82 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang perubahan ke 2 UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Ia terancam hukuman penjara lebih dari lima tahun. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Predator Anak di Meruya Utara: 20 Kali Lecehkan Bocah di RPTRA dengan Iming-iming Uang" dan Tribunjakarta.com dengan judul RPTRA Meruya Utara Ditutup Saat PSBB, Petugas Manfaatkan Jadi Tempat Cabuli Bocah 14 Tahun, Polisi Periksa Kejiwaan Penjaga RPTRA Diduga Pelaku Pencabulan di Meruya, dan Polisi Dalami Adanya Korban Lain di Kasus Pencabulan Penjaga RPTRA Meruya Utara

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PencabulanRuang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)Laki-lakiKembanganJakarta Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved