Cerita Selebriti
Minta Sarwendah Bersiap soal Hidupnya, Ruben Onsu: Kalau Gua Balik dengan Selamat, Tandanya Sehat
Presenter Ruben Onsu menangis sesenggukan menuturkan nasib malangnya lantaran terus saja mendapat teror dan masalah yang datang tiada henti.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presenter Ruben Onsu merasa frustasi hingga pasrah dengan teror yang harus dihadapi oleh keluarganya.
Saat menceritakan keluhkesahnya, Ruben Onsu juga tak dapat membendung air matanya.
Bahkan, Ruben mengaku pasrah jika usianya nanti tak panjang, hingga meminta sang istri, Sarwendah untuk bersiap menghadapi hal tersebut.
Hal ini dibeberkan dalam tayangan di kanal YouTube TRANS7 Official, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Ruben Onsu Frustasi Dapat Cobaan Bertubi-tubi: Kalau Gua Balik dengan Selamat, Tandanya Gua Sehat
Baca juga: Urungkan Niat Pindah ke Singapura, Ruben Onsu Nangis Sebut Betrand Peto Jadi Alasan, Apa Maksudnya?

Sebagai presenter dan pengusaha terkenal, hidup Ruben ternyata tak semulus kelihatannya.
Ia justru terbebani dengan berbagai masalah baik yang menyerang secara fisik maupun supranatural.
Dengan berurai air mata, Ruben menuturkan beban hati yang dieritanya selama ini.
"Maaf gue enggak bisa menceritakan secara detail, tapi itu yang gua bilang gua hanya bisa memberikan isyarat yang seandainya lu jadi gua, lu akan tahu rasanya," ujar Ruben.
Baca juga: Ruben Onsu Sudah Pasrah Tak Berumur Panjang, sampai Sudah Persiapkan Diri: Hanya Bisa Beri Isyarat
Ia menerangkan bahwa masalah yang datang selalu muncul satu demi satu dan mendesak untuk diselesaikan.
Seperti misalnya saat restoran ayam gepreknya yang tiba-tiba terbakar dan sang istri, Sarwendah mengalami kecelakaan di hari yang sama.
"Gue didesak dengan banyak hal yang harus gua selesaikan dengan waktu yang sama," kata Ruben.
"Sekarang lu lihat rumah berantakan, mereka punya dua tangan, apa mereka bisa mengangkat semuanya dalam waktu cepat? Enggak bisa, semua proses."
"Tapi yang terjadi sama gua, semuanya harus gua selesaikan dalam waktu segera," lanjutnya.
Semua hal itu membuat Ruben tak tahu bagaimana harus bersikap.
Ia pun memutuskan untuk mempersiapkan diri pada kemungkinan terburuk dan seakan pasrah atas nasibnya.