Breaking News:

Pilpres Amerika Serikat 2020

Kelompok Ini Tolak Akui Kemenangan Biden di Pilpres AS, Siap Demo Dukung Trump soal Tuduhan Curang

Kelompok milisi sayap kanan terbesar di AS menolak mengakui Presiden AS terpilih Joe Biden sebagai pemimpin yang sah.

Editor: Ananda Putri Octaviani
bbc.com
Joe Biden memberikan pidato kemenangan di Delaware, Amerika Serikat, Minggu (8/11/2020). Dalam pidato itu, Biden menegaskan bahwa pendukung Trump bukanlah musuh. 

TRIBUNWOW.COM - Kelompok milisi sayap kanan terbesar di Amerika Serikat ( AS) menolak mengakui Presiden AS terpilih Joe Biden sebagai pemimpin yang sah meski sudah benar-benar dilantik pada 20 Januari 2021.

Kelompok yang bernama Oath Keepers tersebut bersumpah tidak akan mengakui Biden sebagai Presiden AS sebagaimana dilansir dari The Independent, Minggu (15/11/2020).

Oath Keepers memiliki puluhan ribu anggota yang memiliki latar belakang penegak hukum dan militer.

Mereka juga aktif berdemonstrasi mendukung Donald Trump yang menuduh pilpres AS telah dicurangi.

Baca juga: Seminggu Bungkam, Donald Trump Belum Juga Akui Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS

Baca juga: Donald Trump Masih Belum Mengakui Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS: Kita Lihat Saja Nanti

Praktisi dan Pengajar Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menyebutkan Indonesia perlu usaha demi meraih keuntungan atas kemenangan Joe Biden menjadi presiden pada 2020-2024
Praktisi dan Pengajar Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menyebutkan Indonesia perlu usaha demi meraih keuntungan atas kemenangan Joe Biden menjadi presiden pada 2020-2024 (AFP)

Menurut penghitungan dari sejumlah media dan lembaga non-partisan, Trump kalah dalam pemilu AS karena tidak memperoleh minimal 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk mempertahankan jabatannya sebagai Presiden AS.

“Saya pikir setengah (rakyat) dari negara ini tidak akan mengakui Biden sebagai ( presiden AS) yang sah. Mereka tidak akan mengakui pemilihan ini," kata pendiri Oath Keepers, Stewart Rhodes, kepada The Independent pada Sabtu (14/11/2020).

Dia menambahkan segala sesuatu yang nanti keluar dari mulut Biden, dan setiap undang-undang yang ditandatangani Biden, tidak akan mereka akui.

“Kami akan menjadi seperti para pendiri bangsa. Kami pada akhirnya akan membatalkan pemilu dan melawan," kata Rhodes.

Ribuan pendukung Trump, termasuk kelompok sayap kanan seperti Proud Boys, Boogaloo Boys, dan Oath Keepers, berpartisipasi dalam aksi demonstrasi pada Sabtu di Washington DC.

Mereka berpendapat bahwa pemilu AS 2020 telah dicurangi dan kemenangan Trump telah dicuri.

Oath Keepers memang didirikan sebelum Trump menjabat sebagai Preisden AS.

Dalam masa pemerintahan Trump, kelompok tersebut semakin disorot karena aksi-aksinya.

Baca juga: Disebut Sifatnya Makin Buruk, Donald Trump Diyakini Tak akan Mau Akui Kekalahan di Pilpres AS 2020

Liga Anti-Pencemaran Nama Baik bahkan mengecap Oath Keepers sebagai ekstremis bersenjata lengkap dengan pola pikir konspirasi dan anti-pemerintah yang mencari potensi pertikaian dengan pemerintah.

Kehadiran kelompok tersebut dirasakan cukup kuat di beberapa momen penting dalam krisis rasial di AS.

Pada 2014 dan 2015, anggota bersenjata dari kelompok itu berpatroli di Ferguson, Missouri, setelah adanya insiden penembakan polisi terhadap Michael Brown yang memicu kerusuhan dan demonstrasi setelahnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Tags:
Joe BidenPilpres ASAmerika SerikatDonald TrumpPresiden
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved