Habib Rizieq Shihab
Buntut Habib Rizieq Mantu Tanpa Protokol Kesehatan, Postingan Instagram Anies Baswedan Tuai Sindiran
Unggahan terbaru di akun Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan @aniesbaswedan menuai sorotan warganet.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Unggahan terbaru di akun Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan @aniesbaswedan menuai sorotan warganet.
Dilansir TribunWow.com, warganet menuliskan komentar dalam unggahan Anies karena menuntut kejelasan terkait kerumunan yang ditimbulkan acara pernikahan putri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Diketahui Rizieq baru saja menikahkan putrinya, Syarifah Najwa Shihab, pada Sabtu (14/11/2020) di kediamannya yang terletak di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Baca juga: Ungkap Alasan Antusiasme Massa Habib Rizieq, Ustaz Abdul Somad: Tak Ada Pembagian Sembako dan Makan
Anies Baswedan diketahui menjadi saksi dalam pernikahan putri Rizieq tersebut.
Kegiatan yang dikabarkan mengundang 10 ribu orang bahkan sampai menutup jalan tersebut membuat masyarakat mempertanyakan apakah protokol kesehatan (prokes) ketat masih diberlakukan.
Pasalnya DKI Jakarta tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan Covid-19.
Anies kemudian mengunggah sebuah poster acara "Bazaar Online Jakpreneur X Shopee" yang diselenggarakan secara virtual, mengingat protokol kesehatan meminta tidak menyelenggarakan acara yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Di bazaar online ini ada banyak produk terbaik dari UMKM Jakarta loh, ada sekitar 200 binaan Jakpreneur dengan produk andalannya dan yang pastinya harga produknya terjangkau! Bazaar online dimulai tanggal 16 - 20 November 2020 ya sobat!" demikian keterangan foto.
Namun unggahan itu justru menuai sorotan dari warganet, tercatat lebih dari 1.200 komentar telah diberikan pada unggahan Anies.
Kebanyakan komentar yang muncul menyindir Anies yang dianggap abai terhadap kebijakan PSBB yang diinisiasi oleh sang gubernur sendiri.

Baca juga: Dokter Tirta Kecewa pada Anies dan BNPB soal Acara Nikah Anak Habib Rizieq: Mereka Takut sama Massa
"Bazzar offline bisa ga? Kan nanti dapet masker dari BNPB :)" komentar @fachrezaakbarr, menyinggung acara pernikahan putri Habib Rizieq justru mendapat suplai masker.
"PSBB ga berlaku untuk ormas ya pak?" tanya @winsonforpresident.
"Mohon hukum jangan pandang bulu pak, yang pedagang anda tertibkan, anda denda, dan anda tutup, yang pernikahan serame itu anda tidak tindak dan di fasilitasi, ingat," tulis @rivaldiyesita.
"Pak PSBB udah berakhir ya? Buktinya di Tebet Maulid Nabi massa banyak, berkerumun gak ada protokol belum lagi nyusahin orang yang kerja pada kena macet, eh ini nambah lagi resepsi nikahan anaknya yang katanya seorang habib itu dengan undangan 10.000 orang," tulis @faisal_chacan.
"Kenpa harus online bazarnya pak? Nikahan puluhan ribu massa aja bisa kok," tulis @aqj.7.
Dokter sekaligus relawan Covid-19, dr Tirta Mandira Hudhi meluapkan kekecewaannya atas terjadi kerumunan massa pada beberapa hari terakhir.
Kerumunan massa tersebut terjadi dalam acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.
Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube Official iNews, Minggu (15/11/2020), dr Tirta lantas mempertanyakan ketegasan dari pemerintah, baik pusat maupun Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Ternyata Masih Kerabat dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Era SBY
Seperti yang diketahui, sejak tiba di Tanah Air pada Selasa (10/11/2020), kerumunan massa pendukung Habib Rizieq tak bisa terhindarkan.
Mulai dari penjemputan dan penyambutan di bandara, hingga acara-acara yang digelar atau diikuti oleh Habib Rizieq.
dr Tirta kemudian membandingkannya dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dinilai mampu bersikap tegas dalam menindak pelanggar protokol kesehatan.
Termasuk langsung gencar melakukan tracking pihak-pihak yang terlibat dalam kerumunan.
Oleh karenanya, setelah terjadinya beberapa kerumunan terkait Habib Rizieq itu, dr Tirta menyarankan kepada Pemprov DKI atau BNPB supaya dilakukan tes swab kepada orang-orang yang terlibat.

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa risiko penularan Covid-19 di dalam kerumunan pastinya sangat tinggi.
"Harus, jelas, namanya random testing, kayak yang dilakukan Pak Ganjar dan Ridwan Kamil, tapi berani enggak, pertanyaannya berani enggak?" tanya dr Tirta.
Lebih lanjut, dr Tirta tambah merasa bingung dan kecewa terhadap sikap pemerintah pusat, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang justru menyumbang 20 ribu masker untuk acara pernikahan anak Habib Rizieq.
"Dan ini pertanggungjawaban Pak Doni Monardo. Saya relawannya BNPB, saya dikirim kemanapun 8 bulan tidak pernah masker gratis, saya cari sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Refly Harun Sebut Pemerintah Tak Perlu Bahas Rencana Rekonsiliasi Habib Rizieq: Bukan Lawan Politik
Oleh karenanya, apa yang dilakukan oleh Pemprov DKI dan BNPB mencerminkan adanya ketidakadilan dan ketidaktegasan dalam penegakkan aturan protokol kesehatan Covid-19.
"Ini pertanyaan untuk kedua orang, Pak Doni Monardo sebagai kepala BNPB yang pelaksana lapangan satgas Covid-19, tujuan memberikan 20 ribu masker ke tamu undangan nikah daripada pengungsi merapi itu gimana konsistensinya, itu uangnya darimana coba," kata dr. Tirta
"Yang kedua untuk Pemprov DKI, kok bisa, penerapan kerumunan itu kayak apa, kalau memang acara pernikahan boleh, buka sekolah, kampus, sama restoran, adil," imbuhnya.
"Jangan takut sama yang punya massa juga," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)