Terkini Nasional
Telpon Gatot Nurmantyo, Refly Harun Ungkap 3 Alasan Tak Hadiri Penghargaan: Tugas Negara dari Jokowi
Ketua Presidium KAMI Gatot Nurmantyo memutuskan tidak hadir dalam penganugerahan Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo memutuskan tidak hadir dalam penganugerahan Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pakar hukum tata negara sekaligus Deklarator KAMI Refly Harun kemudian mengungkapkan alasan Gatot Nurmantyo.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Refly Harun Tunggu Sepak Terjang Habib Rizieq setelah Pulang: Ingat Revolusi Akhlak, Bukan yang Lain
Refly mengaku ia menanyakan alasan tersebut via telepon.
"Kebetulan Pak Gatot Nurmantyo telepon, tapi untuk urusan lain sebenarnya. Cuma saya gunakan kesempatan itu untuk bertanya kenapa tidak datang," ungkap Refly Harun.
Ia menyebutkan Gatot Nurmantyo memberika tiga alasan ketidakhadirannya.
Refly membenarkan ada alasan kekhawatiran terhadap situasi Covid-19.
Meskipun begitu, ada alasan lain yang dirasa lebih penting.
"Tapi tidak hanya soal protokol di Istana, tapi dia melihat bahwa saat ini prajurit-prajurit TNI sedang berpartisipasi dalam menangani perang melawan Covid," papar Refly.
"Dia merasa tidak elok kalau kemudian dia ke Istana sementara para prajurit yang mungkin mantan anak buah dia berjuang di medan lain," lanjutnya.
Baca juga: Gatot Nurmantyo hingga Susi Pudjiastuti Terima Bintang Mahaputera Hari Ini, Mahfud MD: Harus Diberi
Alasan kedua adalah terkait pemilihan waktu oleh Presiden Jokowi dalam menetapkan penghargaan untuk Gatot.
Gatot menilai pemilihan waktu di bulan November dirasa tidak lazim, mengingat umumnya waktu ini diperingati sebagai bulan pahlawan nasional.
"Ketidaklaziman itu dicatat oleh Pak Gatot. Dia merasa bahwa pemberian itu tidak lazim saja pada bulan November, karena biasanya untuk penganugerahan pahlawan saja," ungkit Refly.
Refly menyebutkan, Gatot menilai umumnya penganugerahan Bintang Mahaputera dilakukan menjelang hari kemerdekaan 17 Agustus.
"Yang ketiga yang lebih substantif. Dia mengatakan ada tugas negara yang diperintahkan Presiden Jokowi kepadanya yang belum dia selesaikan," kata Refly Harun.
Menurut Refly, Gatot merasa tidak enak datang karena belum menyelesaikan urusan itu.
Namun terkait persisnya tugas yang diberikan Jokowi, Gatot meminta Refly Harun tidak mengungkapkannya ke publik.
Gatot meminta urusan dinasnya ini tetap dirahasiakan.
"Cuma titipan ada tugas negara yang disampaikan Presiden Jokowi yang belum dia selesaikan," jelas Refly singkat.
Lihat videonya mulai dari awal:
Mahfud MD: Pasti Ada yang Persoalkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan penghargaan kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Penghargaan tersebut diberikan dalam bentuk gelar bintang mahaputra sebagai tanda atas jasa Gatot Nurmantyo untuk bangsa dan negara.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, acara penyerahan bintang putra akan dilakukan pada tanggal 10 dan 11 November 2020 mendatang.
Baca juga: Andaikan Trump atau Biden Menang, Apa Dampaknya? Mantan Dubes RI Singgung Lawatan Jokowi ke AS
Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Menurut Mahfud, tidak hanya Gatot Nurmantyo, Bintang Mahaputra juga akan diberikan kepada Arief Hidayat, yaitu mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan Hakim Konstitusi.
Selain itu, Jokowi dikatakan Mahfud juga akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Sutan Mohammad Amin Nasution dan Soekanto Tjokrodiatmodjo.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, Selasa (3/11/2020).
"Tgl 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yg dpt gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto; yg dpt BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," tulis@mohmahfudmd.

Namun yang lantas menjadi pembicaraan hangat adalah terkait pemberian Bintang Mahaputra kepada Gatot lantas.
Banyak yang menduga ada tujuan untuk membungkam Gatot yang belakangan ini aktif menyuarakan kritik bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Menanggapi hal itu, Mahfud MD mengaku sudah memahaminya.
Mahfud menyakini bahwa ketika Jokowi memberi maupun tidak memberi Bintang Mahaputra kepada Gatot, pasti tetap menjadi persoalan.
Baca juga: Kronologi Deklarasi KAMI di Jambi Dibubarkan, Gatot Nurmantyo Gagal Berikan Pidato
Ia menjelaskan bahwa tidak hanya Gatot saja, namun semua mantan panglima selalu mendapatkan penghargaan tersebut.
Termasuk juga para mantan pejabat negara lainnya, mulai dari menteri, maupun pimpinan sebuah lemabaga negara.
"Pemerintah tahu bhw memberi atau tdk memberi bintang mahaputra kpd Pak Gatot Nurmantyo (GN) pasti ada yg menyoal. Jika diberi dibilang utk membungkam, jika tak diberi dibilang diskriminatif kpd yg kritis. Tapi Bintang Mahaputra itu hak Pak GN spt jg haknya Bu Susi Pujiastuti dll.
Semua mantan panglima dan semua mantan menteri serta Pimpinan Lembaga Negara yg selesai satu periode juga dpt BM. Itu hrs diberikan tanpa pandang bulu," pungkas Mahfud MD.

(TribunWow.com/Brigitta/Elfan)