Terkini Nasional
Tak Menolak, Mahfud MD Jelaskan Isi Lengkap Surat Gatot Nurmantyo soal Penghargaan Bintang Mahaputra
Mahfud MD mengungkapkan isi surat dari Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Endak dikembalikan lagi ke negara, itu adalah hak yang sudah atau yang diberikan oleh Presiden," kata mantan Katua Mahkamah Konstitusi itu.
"Yang kedua yang bersangkutan sendiri mengatakan tidak menolak, malah eksplisit menyatakan menerima dan berterima kasih," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.55:
Refly Harun: Ada Tugas dari Jokowi yang Belum Terselesaikan
Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Deklarator KAMI, Refly Harun buka suara menanggapi tidak hadirnya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam acara penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera.
Seperti yang diketahui, rencananya, penyerahan Bintang Mahaputera kepada Gatot akan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Rabu (11/11/2020), Refly Harun mengaku kebetulan sempat menerima panggilan telepon dari Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Habib Rizieq Diyakini akan Jadi seperti Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung: Itu Baik bagi Demokrasi
Oleh karenanya dirinya kemudian menanyakan langsung kepada yang bersangkutan terkait alasannya tidak menghadiri acara tersebut.
Selain alasan pandemi Covid-19 dan merasa ada ketidaklaziman karena diberikan tidak seperti biasanya yakni saat menjelang hari kemerdekaan RI, menurut Refly Harun ada alasan yang lebih substantif.
Dikatakannya bahwa ada tugas dari Presiden Jokowi yang belum terselesaikan oleh Gatot Nurmantyo.
Tugas tersebut sebelumnya diberikan ketika Gatot Nurmantyo masih aktif menjadi Panglima TNI.
Atas dasar itulah ada perasaan tidak enak kepada Jokowi untuk bisa menerima pengargaan tersebut.
Meski begitu, Refly Harun mengaku tidak bisa mengungkapkan tugas apa yang belum diselesaikan oleh Gatot Nurmantyo, lantaran yang bersangkutan meminta untuk tidak menceritakan ke publik dalam waktu sekarang ini.
"Yang lebih substantif adalah dia mengatakan ada tugas negara yang diperintahkan presiden (Jokowi) kepadanya yang belum dia selesaikan," ujar Refly Harun.